Indonesia menjadi Negara produsen lada atau merica terbesar di Dunia hingga saat ini. Tanaman lada banyak dibudidayakan di wilayah dataran rendah hingga tinggi (1.000 mdpl). Biji dari tanaman lada atau merica adalah menjadi bagian yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bumbu masak hingga pengobatan. Dalam setiap dapur rumah tangga di Indonesia, rempah ini hampir selalu ada dan sering digunakan dalam banyak masakan tradisional.
Info Tentang Tanaman Lada Atau Merica
Lada, merica, atau sahang (Piper nigrum) adalah nama tanaman tropis dengan habitus merambat dari genus Piper, famili Piperaceae yang menghasilkan buah dengan biji yang dimanfaatkan sebagai rempah hingga pengobatan. Lada atau merica menjadi sebutan yang umum diucapkan oleh masyarakat Indonesia untuk biji dari tanaman ini. Dalam Bahasa Inggris, lada disebut dengan pepper. Biji lada juga mempunyai julukan king of spice (raja rempah-rempah). Indonesia telah dikenal sejak lama sebagai produsen lada terbesar di dunia dan masih bertahan hingga kini. Selain Indonesia, Negara tropis produsen lada terbesar di Dunia juga ada Brazil, India, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Thailand, Srilanka, serta Vietnam.
Tanaman merica ideal ditanam pada wilayah dataran rendah hingga ketinggian 1.000 mdpl, curah hujan merata sepanjang tahun yang mempunyai tingkat hujan antara 110-170 hari per tahun, musim kemarau atau kering yang pendek antara 2-3 bulan, serta curah hujan tahunan 1.000-3.000 mm/tahun. Untuk kelembapan udaranya berkisar antara 63-98%. Suhu udaranya antara 20-35°C. Tingkat keasaman tanah atau pH pada angka 5,0-6,5. Tumbuhan ini bisa tumbuh di banyak jenis tanah, tapi yang baik adalah jenis tanah berpasir yang gembur. Drainase yang baik juga dibutuhkan oleh tanaman ini supaya dapat tumbuh dengan baik.
Flora ini bisa diperbanyak secara vegetatif buatan lewat stek batang. Untuk perkembang-biakan secara generatifnya lewat biji. Namun, perbanyakan lewat stek menjadi yang banyak digunakan, sebab lebih cepat pertumbuhannya. Tanaman merica berbuah ketika berusia sekitar 3 tahun. Sejak bunga tumbuh hingga buah masak membutuhkan waktu sekitar 7-9 bulan. Tumbuhan ini bisa tetap berproduksi hingga usia 15 tahun ketika dirawat dengan baik.
Pemanfaatan Biji Tanaman Lada
Biji menjadi bagian terpenting dari tanaman lada yang dimanfaatkan oleh manusia. Biji lada biasa digunakan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sehari-hari sebagai bumbu masak dan juga sekaligus sebagai perasa masakan. Rasa dari biji merica ini pedas dan terasa panas di lidah dan tenggorokan, serta hangat diperut. Terlalu banyak menggunakan atau mengkonsumsi merica bisa mengakibatkan perut mules dan mencret.
Selain sebagai bumbu masak dan juga perasa makanan, lada atau merica juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Ia bisa dijadikan sebagai obat peluruh kencing, peningkat nafsu makan, pengeluaran angin (carminativ), stimulan pengeluaran keringat, peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar pencernaan, percepatan pencernaan zat lemak, obat reumatik, dll. Lada juga bisa dijadikan sebagai insektisida alami atau nabati. Pada biji lada terdapat banyak kandungan senyawa, diantaranya piperin, piperanin, dan chavicin yang menjadikannya pedas. Kandungan protein, karbohidrat, minyak atsiri, air, resin, amilum, serta terpentin juga ada pada biji merica.
Galeri Gambar


Morfologi Dari Tanaman Lada Atau Merica
Tanaman merica mempunyai batang merambat berbentuk silindris atau bulat memanjang, berwarna hijau, mempunyai ruas. Panjang dari tanaman dapat mencapai 15 meter dan membutuhkan tiang atau batang pohon untuk ia merambat. Namun, batang biasanya hanya di sisakan sekitar 3 meter saja. Pada ruas batang muda ada daun, tapi ketika batang tua dan daun telah rontok akan tumbuh akar serta percabangan tanaman. Ada dua jenis percabangan pada tumbuhan ini, yaitu cabang orthotrop dan plagiatrop. Cabang orthotrop merupakan cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang. Sedangkan cabang plagiatrop adalah cabang yang muncul dari buku dahan. Makin banyak cabang plagiatrop, juga menjadikan semakin banyak jumlah buahnya. Cabang ini muncul dari tanaman yang telah berbuah lebih dari dua kali.
Tumbuhan ini mempunyai jenis akar tunggang, namun mirip dengan akar serabut karena berukuran kecil dan juga panjang. Akar terdapat pada bagian bawah tanaman dan menancap ke dalam tanah, dan ada juga akar lekat yang membantu tanaman melilit tiang.
Perdaunan dari tanaman ini adalah jenis daun tunggal. Duan tanaman merica berbentuk oval, berwarna hijau tua di sisi atas dan hijau pucat di sisi bawah, bertangkai, serta memiliki permukaan yang agak kasar. Panjang daun antara 12-18 cm dan lebarnya 5-10 cm. Daun yang terletak dibagian atas tanaman lebih besar ukurannya dibandingkan yang berada dibagian bawah tanaman. Daun muda yang masih kuncup ditutupi oleh kelopak daun berbentuk kerucut, berwarna hijau muda dengan ujung lancip.
Perbungaan tanaman adalah bunga majemuk. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam tandan yang panjang membentuk silindris dan sering berkelok. Buah dari tanaman ini berupa buah batu, berbentuk bulat, kulitnya tipis berwarna hijau saat masih muda dan merah ketika sudah tua. Buah merica akan dipanen ketika sudah masak atau ranum. Kemudian buah dikeringkan dan buah kulit terluarnya hingga menyisakan biji yang mempunyai cangkang keras.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Lada Atau Merica Dan Pemanfaatannya“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Ketumbar”. https://id.wikipedia.org/wiki/Lada (Diakses 11 Agustus 2022).