Memiliki tanah yang subur dengan iklim tropis membuat Indonesia menjadi tempat yang bagus untuk melihat banyaknya variasi vegetasi atau tanaman. Tidak hanya tanaman asli Indonesia, tanaman induksi (bukan tanaman asli Indonesia) yang didatangkan dari Negara lain juga banyak yang dapat tumbuh di Negara kita. Apalagi tanaman tersebut berasal dari wilayah tropis dibelahan bumi lainnya, biasanya akan lebih mudah tumbuhnya. Trembesi menjadi salah satu tanaman tropis yang di Induksi ke Indonesia. Tanaman trembesi menjadi salah satu tanaman yang mudah untuk ditemukan di Indonesia meski bukan flora asli. Hal ini terkait dengan fungsinya dari tumbuhan trembesi yang sering ditanam pada sisi jalan raya untuk peneduh, penyerap air, pengikat tanah, dan juga sebagai pemecah angin.
Informasi Tentang Tanaman Trembesi Yang Sering Dijadikan Tanaman Peneduh Di Taman Maupun Sisi Jalan
Trembesi merupakan nama lokal yang umum digunakan untuk menyebut tanaman tropis dari wilayah tropis Amerika Selatan dengan nama ilmiah Samanea saman. Dalam bahasa Inggris, ia disebut sebagai rain tree, sebab ia memiliki tajuk atau batang-batang yang mampu meneteskan air. Air yang menetes dari tajuk ini berasal dari tanah yang diserap tanaman ini. Karena banyaknya jumlah air yang diserap maka dikeluarkan kembali dari tajuk-tajuknya. Tajuk dan serta dedaun dari tanaman ini membentuk sebuah dome atau kanopi yang mana akan rindang saat siang hari.
Tumbuhan trembesi termasuk dalam keluarga tumbuhan polong-polongan, dimana buahnya berbentuk seperti buah lamtoro dengan warna hijau dan coklat gelap saat kering. Begitu pula dengan bijinya yang berwarna coklat saat kering. Tanaman ini memiliki daun majemuk yang berpasangan dimana terdapat banyak daun pada satu tangkai percabangan yang menempel pada tangkai utama. Jadi gambarannya, daun dari tanaman ini seperti daun-daun tanaman kerabatnya seperti lamtoro, petai, atau asam jawa. Daun dari tanaman ini juga mirip dengan daun lamtoro, namun ukurannya lebih besar. Daun tumbuhan ini memiliki bentuk oval dengan panjang yang dapat mencapai 5 cm. Bunga dari tanaman trembesi ini juga mirip dengan bunga dari tanaman-tanaman yang telah penulis sebutkan diatas. Bunga ini tidak memiliki kelopak dan hanya memiliki putik serta benang sari, kemudian setelah bersatunya sel kelamin jantan dan betina atau terpolinasi, benjolan seperti bola pada ujung tangkai bunga, tempat benang sari dan putiknya menempel akan tumbuh memanjang dan membentuk buah.
Trembesi dapat tumbuh sampai ketinggian 40 meter dengan lingkar batang utama mencapai 2 meter. Kulit dari batang trembesi memiliki warna abu-abu saat muda dan akan berubah menjadi abu-abu kecoklatan ketika tua, dan kulit tua akan terlihat berwarna coklat saat terkena air. Kulitnya juga akan terkelupas seperti sisi dan berbeda dari saat muda ketika masih halus dan mulus. Pada bagian dalamnya batang trembesi memiliki warna putih hingga kuning kecoklatan, warna ini kemudian berubah menjadi coklat hingga hitam ketika semakin tua. Untuk seratnya, tentu berbeda setiap pohon dan juga bagian pohonnya, ada yang berserat lurus, dan ada yang berserat melingkar, bahkan ada juga yang tidak beraturan.
Tujuan Penenaman Trembesi Di Sisi Jalan Dan Juga Taman
Tanaman trembesi merupakan jenis tanaman dengan pertumbuhan yang cepat. Karena hal ini pula ia banyak ditanam oleh petani, hingga pemerintah untuk berbagai keperluan. Oleh petani, ia ditanam dilereng perbukitan atau tepi area pertanian untuk mengikat tanah untuk mencegah tanah longsor. Sebab ia memiliki perakaran yang kuat serta panjang. Dan dengan cepatnya pertumbuhan dari tanaman ini, ia akan lebih dapat dipanen batangnya dalam waktu yang tidak sampai dua puluh tahun. Sedangkan untuk pemerintah, trembesi tidak hanya ditanam oleh Departemen atau Kementerian yang terkait seperti KLHK dan DPU saja dihutan yang dikelola oleh dinas ini. Tanaman trembesi sering ditanaman ditepi jalan oleh lembaga-lembaga pemerintah terkait pada sisi jalan raya. Penanaman tumbuhan trembesi ini memiliki banyak manfaat, seperti untuk melindungi jalan dan tanah disekitarnya agar tidak amblas, untuk menyerap air, pemecah dan penghalau angin, untuk peneduh, serta menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Fungsinya sebagai peneduh dan produsen oksigen ini juga yang menjadi salah satu alasan ia ditanam di taman-taman kota.
Batangnya yang besar ini biasa dijadikan sebagai bahan baku furniture. Meski kualitasnya berada dibawah kayu-kayu keras seperti jati, mahoni, mindi, dan sonokeling. Namun kayu trembesi juga termasuk kuat jika dijadikan sebagai material furniture. Ia biasanya digunakan untuk membuat furniture dengan kayu solid berukuran besar dan tebal seperti meja, tempat tidur, hingga kursi dari batang utuh. Selain itu harga dari kayu trembesi yang lebih murah juga bisa menjadi alternatif bahan baku furniture besar.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Mengenal Tumbuhan Trembesi Yang Sering Ditanam Pada Sisi Jalan Raya”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Trembesi”. https://id.wikipedia.org/wiki/Trembesi (diakses 18 November 2021).
“Tajuk (botani)”. https://id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_(botani)
Artikel Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.”Trembesi”. http://muspera.menlhk.go.id/Artikel/arboretum/18
Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi. ” Tanam 10.000 Pohon Di Ruas Tol Cikampek-Jakarta”. http://ppid.menlhk.go.id/berita/berita-tapak/2883/tanam-10000-pohon-di-ruas-tol-cikampek-jakarta