Latoh atau anggur laut menjadi salah satu hasil laut selain ikan dan juga hewan laut lainnya. Ia termasuk dalam alga yang umum disebut sebagai rumput laut (seaweed). Pemanfaatan dari latoh atau anggur laut oleh orang di Indonesia cukup menarik, sebab ia sering dimasak dan dijadikan lauk layaknya sayur. Mari mengenal latoh atau anggur laut. Baca saja pada artikel dibawah ini!
Mengenal Latoh Atau Anggur Laut, Jenis Rumput Laut Yang Sering Dimasak Dan Dijadikan Lauk Oleh Orang Indonesia
Latoh, Lawi-lawi, Anggur laut, adalah sebutan-sebutan dari jenis rumput laut (seaweed) dengan nama ilmiah Caulerpa lentillifera. Ia termasuk dalam jenis alga yang dapat dijadikan sumber pangan bagi manusia. Rumput laut ini memiliki warna hijau transparan dan memiliki butiran-butiran warna hijau yang menempel pada batang atau tangkai alga. Dengan penampilannya ini, tidak heran ia sering disebut sebagai anggur laut. Persebaran dari rumput laut ini terdapat di Asia Tenggara, Selatan dan juga Oceania. Habitat alami dari alga ini adalah dasar laut berpasir.
Pemanfaatan utama dari latoh adalah sebagai sumber pangan bagi manusia. Orang-orang sering memasaknya dan menjadikannya lauk layaknya sayuran. Hal ini tidak hanya terdapat di dalam, Negeri, melainkan juga di Negara-negara yang lautnya menjadi tempat hidup atau habitat dari latoh. Contoh menu masakan di Indonesia yang menggunakan latoh adalah pecel, urapan hingga dijadikan lalapan. Negara kita, Indonesia juga menjadi pengekspor latoh atau lawi-lawi. Beberapa Negara pengimpor latoh Indonesia adalah Filipina, Jepang, China, Serta Korea.
Mengkonsumsi latoh baik untuk kesehatan, sebab ia memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat, diantaranya: multivitamin, lemak, protein, serat, klorofil, seng (zinc). Dengan kandungan seratnya yang tinggi, mengkonsumsi latoh juga dapat melancarkan pencernaan. Ia juga memiliki kandungan antibakteri, anti mikroba, serta antijamur.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Gondorukem Dan Terpentin Menjadi Hasil Hutan Non Kayu Yang Memiliki Harga Tinggi”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Cyber Extension Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Mengenal Rumput Laut Latoh”. http://mfcepusluh.bpsdmkp.kkp.go.id/mengenal-rumput-laut-latoh (diakses 05 Februari 2022).
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (DJPB). “KKP Kembangkan Lawi-lawi Untuk Tembus Ekspor”. https://www.djpb.kkp.go.id/index.php/arsip/c/509/KKP-KEMBANGKAN-LAWI-LAWI-UNTUK-TEMBUS-EKSPOR/?category_id=14
Wikipedia. “Caulerpa lentillifera”. https://en.wikipedia.org/wiki/Caulerpa_lentillifera
“Latoh”. https://id.wikipedia.org/wiki/Latoh