Peternakan menjadi salah satu usaha yang dilakukan oleh masyarakat petani di wilayah pedesaan. Ada dua kelompok hewan yang banyak diternakkan oleh masyarakat Indonesia. Kelompok hewan unggas menjadi yang pertama dan begitu banyak diternakkan, salah satu hewan ternaknya adalah ayam. Sedangkan untuk kelompok hewan kedua yang paling banyak diternakkan oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia adalah mamalia herbivora dengan pencernaan memamah biak atau biasa disebut Ruminansia. Hewan-hewan ternak herbivora berkaki empat yang banyak diternak oleh masyarakat Indonesia adalah kambing, domba, sapi, dan kerbau. Kerbau mungkin menjadi hewan ternak yang saat ini bukan favorit untuk dipelihara. Kerbau Berkaitan Erat Dengan Tradisi Di Indonesia.
Informasi Tentang Kerbau
Kerbau menjadi salah satu hewan herbivora besar yang banyak dipelihara oleh masyarakat petani di dunia setelah sapi. Di Indonesia sendiri, kerbau menjadi salah satu hewan yang cukup dikenal. Hewan dengan nama ilmiah Bubalus bubalis ini memiliki nama yang berbeda pada setiap bahasa Daerah. Dalam Bahasa Jawa, Kerbau disebut juga dengan kebo. Sedangkan di Sumatera, ia biasa disebut kabau. Sebagai salah satu mamalia terbesar, bobot kerbau bisa mencapai lebih dari satu ton.
Spesies mamalia besar ini begitu menyukai wilayah yang berair sebagai tempat hidupnya, karenanya ia disebut juga dengan kerbau air untuk lebih menujunjukkan spesies yang spesifik dari kerbau. Hal ini juga untuk lebih memperjelas perbedaannya dengan kerbau Afrika. Kerbau air juga begitu suka mandi dan berkubang dilumpur layaknya badak atau gajah. Hidup diwilayah yang dekat dengan air, kerbau air merupakan perenang yang handal. Ada tiga variasi spesies dari kerbau yaitu kerbau liar yang memiliki nama ilmiah Bubalus bubalis arnee, kerbau sungai yang nama ilmiahnya Bubalus bubalis bubalis, serta kerbau rawa dengan nama ilmiah Bubalus bubalis carabauesis. Di Indonesia, kerbau liar menjadi salah satu hewan penghuni hutan-hutan lindung di Jawa. Tujuan dari perlindungan dan pengawasan kerbau liar ini tentunya untuk menjaga kelestarian binatang berkaki empat ini.
Kerbau Air atau Kerbau Asia merupakan hewan asli dari Benua Asia. Kemudian ia didomestikasi menjadi hewan ternak. Sampai kini pun, Asia menjadi wilayah yang dengan populasi kerbau terbesar di Dunia. Daerah Asia Selatan, Timur, Dan Tenggara menjadi pusat dari peternakan dan populasi dari kerbau air. Hewan yang satu ini juga memiliki ciri fisik yang menyerupai sapi. Untuk membedakan kedua jenis hewan ini, salah satu cara termudahnya adalah dengan warna kulitnya. Kulit dari kerbau memiliki warna coklat gelap, sedangkan untuk warna dari sapi ada beberapa macam, yaitu putih, coklat muda, hitam, dan coklat kemerahan. Hasil persilangan dari sapi juga dapat memberikan variasi warna yang berbeda-beda pada seekor sapi. Kerbau juga tidak mengeluarkan suara keras “mooh…” layaknya sapi ketika berteriak atau berkomunikasi dengan sesamanya.
Tujuan-tujuan Memelihara Atau Berternak Kerbau
Ada beberapa tujuan dari dipeliharanya hewan ternak ini oleh manusia:
- Tujuan pertama dari memelihara atau beternak kerbau adalah untuk diperjual-belikan demi dapat dimanfaatkannya daging kerbau sebagai sumber pangan manusia. Daging kerbau memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan sapi. Dimana dagingnya lebih keras, dan seratnya yang berukuran lebih besar. Namun tentu ada teknik-teknik yang bisa digunakan untuk membuat daging kerbau menjadi lebih empuk. Ketika disembelih, kulit dan tanduk kerbau juga menjadi bagian dari tubuh hewan ini yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Memang ini bukan menjadi tujuan utamanya dalam memelihara kerbau, namun bisa didapatkannya manfaat lain dari bagian tubuh hewan ini. Kulitnya bisa dijadikan makanan, contohnya kerupuk. Dan kulit dari hewan ini juga bisa dijadikan kerajinan seperti tas, dompet, jaket, hingga bedug.
- Untuk tujuan kedua dari dipeliharanya hewan ini adalah untuk diambil susunya. Ketika telah beranak, kerbau akan memiliki susu yang tidak hanya bisa dikonsumsi oleh anaknya. Susu dari kerbau ini juga bisa menjadi sumber pangan bagi manusia. Susu kerbau dapat diminum langsung dan juga dijadikan makanan olahan seperti keju dan yogurt.
- Kerbau memiliki tenaga yang kuat layaknya sapi. Karenanya, ia juga dipelihara untuk tujuan dimanfaatkan tenaganya. Dengan tenaganya yang kuat, ia bisa menarik pedati atau kereta, dan juga bajak yang tentunya untuk membajak sawah. Kerbau juga merupakan hewan yang pintar, dimana ia dapat mengingat jalan untuk ia pulang ke kandang atau rumah tuannya.
Kaitan Erat Antara Kerbau Dengan Budaya Dan Tradisi Masyarakat Di Indonesia
Di Indonesia, kerbau telah dijinakkan untuk menjadi hewan ternak sejak ratusan tahun yang lalu. Ada begitu banyak kebudayaan dari masyarakat Indonesia dengan kerbau sebagai salah satu hewan yang menjadi unsur dalam tradisinya. Sampai kini, dibeberapa wilayah di Indonesia, kerbau masih memiliki posisi yang penting dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Contohnya saja di Kudus, Jawa Tengah yang menjadikan kerbau sebagai hewan ternak besar sembelihan utama. Berbeda dengan daerah lain yang dapat menyembelih sapi. Hal ini tidak lepas dari ajaran dari Sunan Kudus untuk menghormati pemeluk agama Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci.
Tidak jauh dari Kudus, tepatnya di Kabupaten Pati, ada juga satu kisah tentang kerbau landoh yang menjadi hewan peliharaan tokoh ulama setempat yang bernama Saridin. Kerbau ini begitu dikenal akan kekuatannya. Kemudian ada juga kerbau albino (kebo bule) di Solo dan Yogyakarta dari masa kerajaan Mataram Islam yang masih beranak pinak hingga sekarang dan sering diarak saat acara adat.
Di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat juga masih menganggap kerbau sebagai hewan yang penting dalam acara tradisi masyarakatnya. Bahkan terdapat klub sepakbola yaitu Semen Padang yang menjadikannya kepala kerbau dalam logo klub. Di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, hewan yang satu ini juga menjadi hewan sembelihan yang penting dalam acara-acara adatnya.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kerbau Menjadi Hewan Ternak Yang Berkaitan Erat Dengan Banyak Tradisi Di Indonesia”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Kerbau”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerbau (diakses 26 Oktober 2021).