BUAH MATOA YANG SEKARANG MENJADI SALAH SATU BUAH PRIMADONA DI INDONESIA

Buah Matoa Yang Matang, Buah Matoa Sekarang Menjadi Salah Satu Primadona Di Indonesia

Ada begitu banyak jenis buah tropis di Indonesia, ada yang bukan asli Indonesia, dan ada juga yang berasal dari Indonesia. Matoa menjadi salah satu tanaman berbuah yang terdapat dan berasal dari Indonesia, tepatnya dari Pulau Papua, Maluku, Sulawesi dan beberapa Pulau kecil di Indonesia Timur. Buah matoa yang memiliki bentuk oval hingga bulat ini sekarang telah menjadi salah satu buah primadona di Indonesia.

 

Informasi Tentang Buah Matoa Yang Sekarang Menjadi Salah Satu Buah Primadona Di Indonesia

Buah Matoa Yang Matang, Buah Matoa Sekarang Menjadi Salah Satu Primadona Di Indonesia

Buah matoa merupakan buah tropis asli Indonesia yang sekarang telah dikenal luas hingga ke berbagai Negara di dunia dan telah menjadi salah satu primadona yang tentunya disukai banyak orang. Nama ilmiah dari tanaman penghasil buah matoa ini adalah Pometia pinnata dari keluarga tanaman Sapindaceae. Buah ini dikenal sebagai buah dari Pulau Papua. Namun sebenarnya ia juga berada di Maluku, Sulawesi dan beberapa pulau kecil di Indonesia Timur. Awal ketenarannya, buah matoa memiliki harga yang tinggi, untuk per kilogramnya bisa mencapai ratusan ribu Rupiah. Namun sering waktu dan semakin banyaknya orang yang menanam matoa diberbagai wilayah di Indonesia, harganya saat ini lebih terjangkau. Kisaran harga dari buah ini untuk per Kg hanya puluhan ribu Rupiah saja.

Buah yang satu ini memiliki struktur seperti kelengkeng, namun dengan ukuran yang lebih besar. Umumnya, buah matoa memiliki bentuk oval. Ada tiga varietas ukuran buah matoa, yaitu : kecil, sedang dan besar. Tanaman dengan ukuran buah yang besar ini menjadi varietas unggulannya. Sedangkan berdasarkan teksturnya, buah matoa dibagi menjadi dua, yaitu matoa kelapa yang dagingnya kenyal dan mudah dikupas dari biji dan matoa papeda yang bertekstur lengket dan lembek seperti halnya papeda.

Daging buah berwarna putih dengan rasa manis saat matang dengan aroma yang harum, bahkan ada yang memiliki aroma seperti durian. Karena rasanya yang nikmat dan aromanya ini pula buah ini memiliki harga yang tinggi dibandingkan kelengkeng dan rambutan. Daging buah dibungkus dengan kulit yang mudah pecah berwarna hijau saat belum ranum atau matang dan merah atau kuning saat telah matang. Bagian daging buah ini membungkus biji berwarna coklat. Namun tidak semua bagian biji tertutupi dengan daging buah. Pada bagian ujungnya yang dibungkus dengan kulit biji berwarna putih ada yang tidak tertutup. Biji dari tanaman ini berkeping ganda atau biasa disebut dengan dikotil. Pengembang-biakan dari tanaman ini biasanya dilakukan melalui biji atau yang biasa disebut dengan pengembang-biakan secara generatif.




Tanaman matoa tergolong sebagai tanaman yang mudah tumbuh. Ia dapat tumbuh di dataran rendah hingga tingggi di sekitar ± 1200 mdpl. Wilayah dengan curah hujan yang tinggi diatas 1200 mm per tahun menjadi tempat yang baik untuk pertanian tanaman matoa. Namun untuk Indonesia yang beriklim tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi sebagian besar wilayahnya bisa menjadi tempat untuk menanam tumbuhan ini. Meski membutuhkan curah hujan yang tinggi, namun tanaman matoa tidak tahan dengan tanah yang memiliki kandungan air tinggi. Kandungan air yang tinggi hingga lahan yang tergenang air dapat membuat akar dan batang tanaman ini membusuk dan mati. Tanah dengan kandungan air tinggi juga akan membuat tanaman mudah roboh atau tumbang karena akar tanaman ini termasuk lemah dalam mencengkeram tanah.

Tanaman ini memiliki daun majemuk yang sejajar pada satu tangkai memanjang dan terdapat satu lembar daun pada bagian ujung tanaman. Bentuk daunnya oval dengan alur menyirip. Sedangkan batang tanaman berkayu dengan banyak cabang. Kulit kayu kasar berwarna coklat hingga kehitaman. Karakteristik dari tanaman dan buah matoa ini mirip dengan tanaman dan buah kelengkeng dan rambutan.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Buah Matoa Yang Sekarang Menjadi Salah Satu Buah Primadona Di Indonesia”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Wikipedia. “Matoa”. https://id.wikipedia.org/wiki/Matoa (diakses 15 November 2021).