Mendengar nama mentimun atau timun, pasti yang ada dibenak kita adalah buah berair berbentuk bulat lonjong yang biasa dijadikan sebagai sayur dan rujak. Namun, nama mentimun atau timun juga digunakan sebagai nama hewan. Hewan tersebut adalah teripang atau timun laut, orang-orang kita lebih sering menyebutnya sebagai teripang. Teripang ini menjadi kelompok timun laut yang biasa dijadikan bahan pangan dengan harga tinggi. Penangkapan dan pengolahan hewan ini menjadi hasil laut selain ikan yang juga bisa dipilih oleh para nelayan untuk memperoleh penghasilan. Disebut timun laut, sebab bentuknya yang memanjang layaknya sebuah timun. Hewan yang satu ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan.
Informasi Terkait Teripang, Si Timun Laut Dengan Harga Tinggi Yang Biasa Dimanfaatkan Sebagai Pangan
Teripang atau timun laut merupakan hewan dari kelas Holothuroidea yang hidup pada dasar laut. Ia merupakan hewan lunak yang tidak memiliki tulang belakang (invertebrata). Hewan ini dalam dunia internasional lebih dikenal sebagai Sea Cucumber atau yang dalam bahasa Indonesia disebut timun laut. Disebut sebagai timun laut dikarenakan bentuk tubuhnya yang buah timun, yaitu bulat lonjong atau tabung layaknya sebuah kapsul. Mereka memiliki kaki-kaki kecil seperti kaki ulat yang mana digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hewan-hewan ini termasuk hewan yang malas bergerak. Sehingga perpindahan mereka setiap hari kurang dari 300 meter. Habitat mereka adalah dasar laut berpasir, pasir dengan sedikit lumpur hingga karang. Untuk jenis timun laut yang biasa dijadikan sumber pangan manusia biasa disebut dengan teripang.
Ada begitu banyak jenis timun laut yang ada di Dunia, jumlahnya sekitar 1700 jenis dan yang biasa dikonsumsi serta diperdagangkan sekitar 66 jenis. Di Indonesia, spesies dari timun laut begitu melimpah. Ada sekitar 400 spesies dari timun laut di dasar laut Indonesia, dengan 56 spesies sebagai sumber pangan yang juga diperdagangkan. Timun laut hidup dengan memakan sedimen (deposit feeder) serta suspensi (suspensi feeder) yang disaring pada pada saluran pencernaannya. Jadi ketika hewan ini ditangkap dan diambil, ia sering mengeluarkan air dan pasir. Adanya timun laut didasar lautan juga memiliki peran yang begitu penting, ia bisa menjernihkan air dengan perilakunya yang memakan sedimen untuk mengambil nutrisi makanannya dan mengeluarkannya dalam bentuk pasir yang sudah bersih. Timun laut juga ikut membantu menghambat pengasaman air laut.
Mengetahui manfaat dari hewan teripang atau timun laut ini dalam ekosistem laut, maka diperlukan sebuah pemikiran yang bijak dalam eksploitasnya agar tetap lestarinya laut di Indonesia. Pemerintah juga memberi batasan akan penangkapan serta perdagangan dari hewan-hewan ini untuk beberapa spesies yang langka diantaranya: teripang susu putih (Holothuria fuscogilva), teripang koro atau cera hitam (Holothuria nobilis), teripang susu hitam (Holothuria whitmaei) supaya tetap terjaga keberadaannya di alam dan bisa tetap lestari.
Terdapat tiga kelompok besar pemanfaatan teripang oleh manusia. Pertama adalah sebagai sumber pangan. Kemudian yang kedua ialah sebagai bahan pembuat kosmetik. Dan yang terakhir adalah sebagai obat-obatan. Teripang biasa dijual ketika sudah mati dalam keadaan kering dengan satuan berat sebagai ukurannya. Harga dari hewan laut konsumsi manusia ini terbilang cukup tinggi dipasaran Internasional. Namun di Indonesia, usaha penangkapan, pengolahan serta jual-beli hewan satu ini belum familiar untuk masyarakat di bagian barat.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Teripang Atau Timun Laut Yang Menjadi Bahan Pangan Dengan Harga Tinggi”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Teripang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Teripang (diakses 20 Oktober 2021).
“Mengenal Teripang, Si Timun Laut”. https://kkp.go.id/djprl/lpsplserang/artikel/26448-mengenal-teripang-si-timun-laut