Nasib Gebyok Dan Gedhek Saat Ini Sudah Jarang Ditemukan Serta Digunakan
Gebyok dan Gedhek merupakan sebutan untuk dinding rumah atau bangunan dalam Bahasa Jawa. Kedua jenis dinding rumah ini terbuat dari bagian tanaman. Bahan dari gebyok ini adalah papan kayu. Sedangkan yang disebut gedhek adalah dinding rumah maupun bangunan yang terbuat dari bambu yang belah tipis kemudian dianyam rapat. Keduanya merupakan dinding dari rumah-rumah zaman dahulu di Indonesia. Untuk mengaplikasikannya, gebyok dan gedhek ditempelkan pada rangka kayu atau batang bambu.
Kini nasib dari keduanya memang sudah jarang dipergunakan untuk menutup sisi rumah atau bangunan. Akan tetapi, untuk nasib dari gebyok masihlah lebih baik dibandingkan dengan gedhek. Gebyok kini dikenal sebagai barang yang bernilai tinggi, untuk membuatnya membutuhkan biaya yang cukup besar. Ini karena harga kayunya sendiri sudah mahal, apalagi kalau yang digunakan kayu jati. Gebyok dari rumah-rumah tradisional zaman dahulu yang berstatus bekas juga malah banyak yang memburunya. Harga dari kayu rumah kuno begitu tinggi karena kayunya yang berkualitas, dan juga terdapat nilai antik didalamnya. Untuk gedhek atau bilik bambu saat ini sudah jarang yang menggunakannya. Bilik dari bambu yang masa ketahannya singkat membuat benda yang satu ini tidak begitu diminati walau harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan gebyok.
Rumah yang menggunakan gebyok umumnya adalah miliki orang dengan kelas ekonomi mapan. Sedangkan untuk gedhek, biasanya digunakan oleh orang-orang dengan ekonomi kurang. Namun kini tidaklah demikian, sebab ada juga orang-orang kaya yang membuat bangunan dengan dinding dari gedhek untuk memuaskan keinginan membuat hunian atau bangunan dengan tampilan tradisional.
Demikian informasi singkat tentang “Gebyok Dan Gedhek, Dinding Rumah Atau Bangunan Masyarakat Zaman Dulu Yang Saat Ini Sudah Jarang Ditemukan”. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih !
