Domba Saint Croix adalah rumpun domba ternak yang berasal dari Negara Amerika Serikat. Tepatnya dari Pulau Virgin atau Saint Croix. Ia dipercaya sebagai keturunan domba Afrika yang pada masa lalu dibawa ke Karibia. Peternakan dari domba ini fokus untuk pengembangan dan pertambahan berat badannya. Saat ini, domba ini telah tersebar di banyak Negara di Dunia. Rumpun domba ini juga menjadi salah satu rumpun domba yang kini dibudidayakan di Indonesia. Domba ini tergolong sebagai trah domba yang tangguh dan bisa hidup di wilayah tropis maupun subtropis. Saat hidup di tempat yang hangat atau panas, ia tidak menumbuhkan wol. Lalu ketika domba ini hidup di wilayah dingin, ia bisa menumbuhkan wol untuk menghangatkan tubuhnya.
Ragam Info Tentang Rumpun Domba St. Croix
Domba St. Croix merupakan rumpun domba ternak pedaging dari Pulau Virgin, Amerika Serikat. Rumpun domba ini dipercaya sebagai keturunan domba Afrika yang dulu dibawa ke wilayah Karibia menggunakan kapal. Kemudian domba ini pun sampai ke wilayah Pulau Virgin. Setelah melewati banyak generasi dalam pembudidayaan, domba ini pun berkembang sebagai rumpun domba ternak yang unggul. Sebagai trah domba yang berasal dari wilayah Afrika yang beriklim tropis yang mempunyai suhu udara hangat hingga panas, pada dasarnya domba St. Croix pun tidak mempunyai bulu tebal atau wol pada tubuhnya. Namun, domba ini mampu beradaptasi dengan lingkungan bersuhu dingin, dan ia akan menumbuhkan wol saat berada pada wilayah yang bersuhu dingin.
Rumpun domba dari Pulau Virgin ini mempunyai dua fungsi ketika diternakkan oleh manusia, yaitu sebagai pedaging dan juga penghasil susu. Daging yang dimiliki domba St. Croix ini dikatakan lembut, juicy, rendah atau tanpa lemak, dan rendah kolesterol. Namun, domba jenis ini mempunyai pertumbuhan yang sedikit lambat dibandingkan jenis domba lainnya. Produksi susu dari domba ini tergolong tinggi, dan pada susunya dinilai mempunyai kandungan lemak mentega tinggi. Jadi susu domba Saint Croix sering diperah untuk kemudian diolah menjadi susu dan mentega.
Meski mempunyai pertumbuhan yang lambat, namun domba St. Croix mempunyai ukuran tubuh yang tergolong sedang. Domba betina ketika dewasa bisa mencapai 68 kg, dan untuk si jantan dewasa bisa sampai 90 kg. Baik domba jantan dan betina tidak mempunyai tanduk. Warna bulu dari domba-domba St. Croix ada beberapa variasi, yaitu hitam, putih, cokelat, kombinasi dari dua warna atau bahkan tiga warna. Pada leher domba jantan dewasa, terdapat bulu-bulu panjang yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakannya dengan domba betina.
Domba St. Croix dikenal sebagai pembersih padang rumput dari parasit (parasitic pasture vacuums. Dimana hal tersebut juga mengurangi jumlah atau menghilangkan parasit yang dapat tumbuh pada tubuh domba. Karakter dari domba ini juga dikenal jinak dan bersahabat dengan manusia.
Dalam dunia peternakan modern, anakan domba akan dipisahkan dari induknya saat berusia 60 hari. Usia dewasa atau puber dari domba Saint Croix sekitar 3 bulan. Dalam usia 7-8 bulan, domba harus sudah kawin dan hamil. Usia domba betina dalam beranak pertama kali sekitar 12 bulan. Sifat keindukan dari si betina baik, dan juga mempunyai produksi susu yang banyak. Hingga susunya juga bisa diperah untuk diolah menjadi mentega dan keju. Dalam satu tahun, domba betina St. Croix dapat beranak dua kali. Musim reproduksi dari domba ini dapat terjadi sepanjang tahun.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Domba Saint Croix, Rumpun Domba Dari Negara Amerika Serikat”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Badan LITBANG Pertanian, Kementerian Pertanian Indonesia. “Berbagai Jenis Domba”. https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/210/ (diakses 16 Mei 2022).
Wikipedia. “St. Croix Sheep”. https://en.wikipedia.org/wiki/St._Croix_sheep
