Tanaman kecipir adalah salah satu spesies tanaman anggota familia fabaceae atau polong-polongan. Tumbuhan kecipir dikenal secara luas sebagai sumber pangan. Buah kecipir atau biasa disebut kecipir saja yang mempunyai bentuk unik ini menjadi bagian dari tanaman yang biasa diolah menjadi makanan. Kecipir muda dapat dimakan secara langsung sebagai lalapan. Namun, kecipir muda juga bisa diolah menjadi beragam masakan, contohnya saja tumis, acar, kuah sayur asem, urapan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kecipir yang telah dimasak tidak hanya mempunyai rasa yang enak, namun juga kaya akan kandungan gizi. Mari mengenal lebih jauh tentang tanaman kecipir dengan membaca artikel dibawah ini!
Ragam Info Tentang Tanaman Kecipir

Tumbuhan kecipir atau kacang botol merupakan spesies tanaman dengan batang merambat bermarga Psophocarpus, dari familia Fabaceae (polong-polongan). Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Psophocarpus tetragonolobus. Sebutan kecipir biasa digunakan oleh masyarakat untuk menyebut buah dari tanaman merambat ini. Buah kecipir yang dikenal mempunyai bentuk unik dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan. Sebutan-sebutan lain dari kecipir adalah biraro, cipir, cicipir, kacang belingbing, kelongkang, kacang botor, kacang kumbotor, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam Bahasa Inggris, kecipir biasa disebut dengan winged bean, winged pea, four-angled bean, goa bean, dan asparagus bean.
Asal-usul dari tanaman kecipir masih menjadi misteri. Tanaman kecipir yang telah ada saat ini juga diperkirakan sebagai hasil domestikasi manusia. Namun menurut Setijati Sastrapradja, tanaman kecipir berasal dari Indonesia dan Papua Nugini. Ada juga yang berpendapat bahwa kecipir berasal dari Madagaskar. Dan ada pula yang menyatakan bahwa kecipir berasal dari Afrika tropis. Wilayah Asia selatan yaitu India, serta Asia Tenggara yaitu Myanmar dan Indonesia, lalu juga Papua Nugini menjadi tempat-tempat yang terdapat banyak pembudidayaan tanaman kecipir.
Tanaman kecipir dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada kisaran 1.000 mdpl. Tumbuhan ini cukup mudah untuk tumbuh. Ia dapat ditanam pada lahan kritis yang tidak terlalu subur, asalkan mempunyai irigasi yang baik. Keasaman tanah atau pH yang baik untuk tanaman ini antara 5,5–6,5. Iklim tropis menjadi wilayah yang tepat dan ideal untuk bertani kecipir. Saat kondisi curah hujan rendah seperti kemarau, produksi buah kecipir melimpah. Dan ketika musim hujan bisa menurun, bahkan jika hujan turun secara lebat dalam beberapa hari, bisa saja tanaman tidak berbuah. Hal ini dikarenakan rontoknya bunga dan bakal buahnya.
Pemanfaatan utama dari bagian tanaman kecipir tentu sudah banyak orang yang tahu, yaitu pada buahnya. Buah kecipir muda dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah sebagai lalapan. Kecipir juga bisa diolah menjadi makanan yang enak dan bergizi. Pada buah kecipir (cangkang polong dan biji) terdapat kandungan asam amino, protein, karbohidrat, lemak, fosfor, kalsium, magnesium, mangan, potasium, vitamin (A, C, B1, B2, B3, B5, B6, dan B9), seng, sodium, serta zat besi. Kandungan gizi yang melimpah pada buah ini tentu memberikan banyak manfaat bagi tubuh saat mengkonsumsinya. Biji kecipir tua juga dapat dikeringkan untuk kemudian diolah menjadi makanan.
Selain buah, tanaman kecipir juga mempunyai daun yang bisa dikonsumsi seperti halnya daun kacang panjang dan daun kacang tunggak. Pada daun kecipir terdapat kandungan gizi berupa karbohidrat, protein, lemak, dll. Tanaman kecipir juga menghasilkan umbi dibawah permukaan tanah. Kandungan gizi dari umbi kecipir juga mirip dengan daun dan juga buahnya, yaitu mempunyai kandungan karbohidrat, lemak, protein, dsb.
Morfologi Dari Tanaman Kecipir Atau Kacang Botol
Tanaman kecipir mempunyai batang merambat berwarna hijau yang mengitari penyangga, atau pohon yang menjadi tempat ia merambat. Arah merambat dari tanaman ini berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, atau bisa dikatakan bahwa ia tumbuh dan merambat ke arah kiri. Bentuk batang dari kacang kecipir adalah silindris, dan bagian tengahnya berlubang. Tanaman kacang botol dapat tumbuh hingga memiliki panjang 10 meter, dan mempunyai banyak percabangan.
Daun kacang botol termasuk dalam daun majemuk. Jumlah daun sejatinya adalah tiga, posisinya dua sejajar dan satu dibagian tengah dan didepan dua daun lainnya. Tangkai daun utama atau tandan daun panjang, kemudian bercabang sesuai jumlah daun, yaitu tiga cabang. Berbeda dengan tanaman kacang panjang dan kacang tunggak, tangkai daun serta batang tanaman kecipir tidak mempunyai bulu-bulu berwarna putih. Kalau ada, bulu-bulu halus dari tangkai dan batang tanaman kecipir juga tidak begitu terasa tajam dan gatal ketika disentuh.
Perbungaan dari tanaman kecipir adalah bunga majemuk atau berjumlah lebih dari satu. Bunga terdapat pada tangkai panjang dengan banyak percabangan. Bentuk bunga satuan dari tanaman kecipir mirip dengan bunga dari kacang panjang, kacang tunggak, serta kacang koro. Mahkota bunga bagian luar berwarna hijau hingga kuning kecokelatan. Lalu di mahkota bagian dalamnya berwarna biru hingga ungu. Untuk kelopak bunga dari kecipir berbentuk seperti lonceng. Di dalam mahkota bunga tersimpan ovari atau bakal buah yang panjang dengan ujungnya yang mempunyai kepala putik dan di sekeliling putik terdapat benang sari dengan kepala berwarna kuning. Penyerbukan dari bunga kecipir sering dibantu oleh kumbang, kupu-kupu, serta lebah.
Dari bunga yang telah terbuahi atau terpolinasi, ovari atau bakal buah akan tumbuh menjadi buah kecipir. Buah kecipir mempunyai empat sisi dengan sayap atau selaput yang bergelombang dan lebar di sepanjang polong buah. Warna buah ini saat muda adalah hijau terang atau hijau muda, kemudian berubah menjadi hijau tua saat telah tua, dan cokelat gelap saat kering. Polong atau kulit buah ini terdiri dari dua sisi. Dibagian dalam polong terdapat biji berbentuk bulat hingga bulat telur dengan warna putih kecokelatan atau mirip warna cappucino. Biji kecipir seringkali letaknya tidak berdampingan dan dipisahkan oleh sekat-sekat.
Tanaman kacang botol mempunyai perakaran tunggang dan juga serabut. Selain itu, akar tunggang juga dapat membesar dan menghasilkan umbi. Umbi yang tergolong kecil jika dibandingkan dengan umbi bengkoang ini juga dapat dikonsumsi oleh manusia.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kecipir, Buah Dari Tanaman Familia Fabaceae Yang Mempunyai Bentuk Unik”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Cyber Extension (Cybext) Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Budidaya Tanaman Kecipir”. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74040/Budidaya-Tanaman-Kecipir/ (diakses 16 Mei 2022).
Jogja Benih. “Kecipir Tanaman Kampung Yang Kaya Manfaat”. https://jogjabenih.jogjaprov.go.id/read/0e5ea5a23d18624b29a0228923263bb2d4545092db5cfcc55767583e36c131343123
Wikipedia. “Kecipir”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kecipir