Tokek leopard atau gecko adalah spesies kadal dengan habitat asli dataran rendah beberapa bagian Negara India, Pakistan, Afganistan, dan Iran yang kini menjadi perbincangan khalayak. Ia telah banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan dan hias. Hal ini karena penampilan fisik dari si gecko yang menarik. Meski bukan fauna asli Indonesia, gecko kini juga telah banyak dipelihara, bahkan juga dibudidayakan oleh orang Indonesia.
Ragam Info Tentang Tokek Leopard Atau Gecko

Tokek leopard (Eublepharis macularius) merupakan spesies tokek bermarga Eublepharis, suku Eublepharidae yang berasal dari Wilayah Asia Selatan yaitu India, Pakistan, Afghanistan, dan Iran. Tokek leopard mempunyai habitat di wilayah dataran rendah berbatu, padang rumput, serta berpasir di beberapa di Beberapa Negara yang telah disebutkan tersebut. Gecko juga bersarang diatas tanah, seperti lubang di sela bebatuan, tanah atau pasir. Jadi tokek leopard tidak hidup di pepohonan. Ia menghabiskan waktunya diatas tanah. Spesies tokek ini aktif pada malam hari (nocturnal). Si tokek gecko ini juga akan berhibarnasi saat musim dingin.
Mempunyai penampilan fisik yang menawan, jinak, serta tidak membahayakan membuat tokek leopard banyak disukai dan dijadikan sebagai peliharaan. Saat dipelihara, ia sebaiknya ditempatkan dalam kandang dari kaca atau vivarium dengan bagian bawah yang di isi pasir atau bebatuan kecil. Perlu juga adanya sarang yang bisa ia gunakan untuk beristirahat. Suhu tempat pemeliharaan dari gecko ini tergolong hangat, yaitu antara 28-39°C. Hewan yang satu ini juga tergolong sebagai hewan pemalas. Ia akan bergerak serta berburu mangsa saat lapar. Makanan dari tokek leopard adalah serangga serta ulat atau larvanya, cacing, dan makhluk kecil lainnya. Di alam liar, reptil ini lebih suka memakan hewan hidup. Tapi ketika dipelihara, ia juga bisa memakan hewan mati.
Pemerian Fisik Dari Tokek Leopard
Tampilan fisik dari tokek leoprad begitu menawan dan juga mudah untuk dikenal orang. Ukuran tubuh dari tokek leopard ini tergolong besar. Betina dari spesies tokek ini dapat mempunyai panjang tubuh hingga 20 cm dengan berat hingga 70 gram. Sedangkan si jantannya bisa memiliki panjang hingga 28 cm dan berat sampai 80 gram. Ia mempunyai kulit berwarna kuning hingga kecokelatan, kuning lemon, kemerahan, serta jingga dengan motif cokelat gelap atau hitam seperti kucing leopard. Pada ekor bagian atas warna kulitnya bisa lebih gelap dan berbeda dengan tubuh bagian depan. Dibagian tubuh bawah, ia mempunyai kulit berwarna putih hingga kekuningan dengan motif totol cokelat gelap hingga hitam yang berukuran kecil. Bentuk ekor dari tokek leopard juga khas dan berbeda dari kebanyakan jenis kadal. Ekornya berbentuk seperti daun yang menjorong atau lonjong jika dilihat dari atas atau bawah.
Untuk bagian mata dari si tokek ini juga terlihat cukup bersahabat dan tidak memiliki pandangan tajam. Mulut dari tokek leopard juga seakan-akan tersenyum terus. Jadi bisa membawa kesan baik ketika dilihat oleh manusia. Dibelakang mulutnya terdapat telinga dengan lubang yang cukup besar jika dibandingkan dengan rasio kepalanya. Tokek ini berkembang biak dengan bertelur. Satu tokek leopard betina dapat menghasilkan telur hingga 16 butir. Waktu inkubasi dari telurnya sekitar 45 hari. Seperti halnya buaya, jenis kelamin dari tokek leopard juga ditentukan lewat suhu ruang. Ketika suhu ruang berada pada kisaran 26-29°C akan menghasilkan tokek betina. Lalu untuk suhu 31-33°C akan menghasilkan tokek leopard jantan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tokek Leopard Atau Gecko Yang Kini Banyak Dipelihara Sebagai Hewan Hias”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Tokek Leopard”. https://id.wikipedia.org/wiki/Tokek_Leopard (diakses 15 Juli 2022).