Sering tumbuh secara liar di tepi jalan, pekarangan, kebun dan tepi sawah membuat buah kersen tidak begitu diperhatikan. Buah yang satu ini lebih sering dimakan oleh hewan pemakan buah seperti kelelawar, burung dan tupai. Ketika jatuh ke tanah, tak jarang hanya akan dimakan oleh ayam atau bebek bahkan juga membusuk. Padahal buah kersen memiliki rasa yang nikmat.
Terkait Dengan Buah Kersen Yang Memiliki Rasa Nikmat Meski Berasal Dari Tanaman Liar

Tanaman kersen memiliki nama ilmiah Mutingia calabura. Terdapat banyak sebutan dari buah kersen ini, diantaranya: kersem, talok, kerukup siam, dan ceri lain sebagainya. Penyebutannya sebagai ceri, mungkin karena penampilannya yang mirip dengan buah ceri. Tanaman kersen merupakan jenis tanaman dengan batang berkayu. Ia banyak tumbuh secara liar di Indonesia, mulai dari pekarangan, pinggiran hutan dan ladang pertanian, hingga tepi jalan raya. Tumbuhan keresn bisa tumbuh hingga ketinggian 12 meter. Namun untuk tanaman kersen yang sering ada disekitar rumah, jarang yang tumbuh hingga ketinggian tersebut. Dan tanaman ini juga begitu cepat pertumbuhannya, dalam waktu sekitar 2-3 tahun jika kondisi tempatnya bagus, ia sudah bisa berbuah.
Tumbuhan ini memiliki tajuk membentuk dome atau kubah. Ia juga memiliki banyak percabangan pada bagian atas tanaman dengan daun yang lebat. Hal ini sering digunakan sebagai tempat berteduh dari sengatan matahari saat siang hari. Batang tanamannya memiliki kulit berwarna abu-abu. Ranting-ranting atau batang tanaman saat masih muda berwarna hijau kemudian menjadi coklat hingga akhirnya menjadi abu-abu. Untuk tanaman kersen yang baru tumbuh dari biji memiliki warna batang kemerahan. Perakaran dari tanaman kersen terdiri dari akar tunggang dan juga akar serabut. Vegetasi yang satu ini juga memiliki akar tunggang layaknya rimpang tanaman, yaitu dapat menumbuhkan tanaman baru. Jadi perkembang-biakan tanaman juga secara alami melalui sistem akar ini.
Daun tanaman kersen memiliki bentuk lanset atau oval memanjang berwarna hijau. Tangkai daun pendek. Letak daunnya tidak sejajar/berseling. Permukaan daun terasa kasar saat diraba. Daun bagian bawah berwarna hijau pucat dengan tulang timbul. Alur rangka kecil daun menyirip. Bagian sisi samping daun bergerigi dan ujung daunnya lancip.
Bunga kersen bertangkai panjang, muncul dari ketiak daunnya. Tanaman kersen memiliki bunga kecil dengan mahkota berwarna putih dengan bagian tengah berwarna kuning. Mahkota terdiri dari lima lembar kelopak. Pada kelopak juga terdapat helain seperti rambut berwarna putih yang panjang, yang terdapat pada sudut pertemuan dua kelopak mahkota. Untuk kepala putik dan benang sari berwarna kuning, tangkainya berwarna putih.
Buah kersen mrupakan salah satu buah yang bisa dikonsumsi manusia. Ia akan dikonsumsi saat telah ranum, dan memiliki rasa manis. Buah kersem memiliki bentuk bulat dengan tangkai panjang. Berbeda dengan bunga yang mengarah keatas, buah kersen akan mengarah ke bawah. Warna buah kersen saat muda adalah hijau. Kemudian berubah menjadi orange dan akhirnya menjadi merah saat telah matang. Buah berukuran kecil, ukuran maksimalnya sekitar 1,5 cm. Di dalam buah terdapat biji berukuran kecil yang mungkin mencapai ribuan butir. Biji ini menjadi cara untuk tanaman berkembang biak. Biji yang kecil juga membuat persebaran tanaman ini begitu luas. Karena ukuran biji yang sangat kecil dan keluar bersama feses hewan atau manusia hingga mampu tumbuh menjadi tanaman baru.
Kersen tidak hanya memiliki rasa yang nikmat. Ia juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. kandungan Protein, serat, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B1 dan C, karoten, riboflavin, dan niacin terdapat pada buah ini. Ia juga memiliki kandungan air yang tinggi. Kersen juga kaya akan antioksidan. Buah ini juga dikenal akan khasiatnya untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Meski Berasal Dari Tanaman Liar, Kersen Memiliki Rasa Yang Nikmat Lho”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Kersen (Muntingia)”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kersen_(Muntingia). (diakses 29 Desember 2021).