Pulau Sumatera mempunyai hutan yang luas dengan berbagai flora serta fauna langka didalamnya. Kambing hutan Sumatera menjadi salah satu hewan yang berasal dari hutan Pulau ini. Kambing hutan ini memiliki beberapa keunikan karakteristik fisik yang membedakannya dengan kambing kacang atau kambing ternak lainnya. Kambing hutan Sumatera tergolong sebagai hewan yang langka serta dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Sebagai hewan dilindungi, kambing ini tidak diperjual-belikan dipasaran, dan perburuan dari hewan ini juga dilarang. Adanya peraturan perlindungan terhadap satwa ini menjadi upaya dari Pemerintah untuk menjaga kelestarian satwa atau tanaman supaya tidak mengalami kepunahan.
Ragam Info Tentang Kambing Hutan Sumatera

Kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumateraensis) merupakan jenis kambing hutan dari genus Capricornis, subfamili Caprinae, famili Bovidae. Kambing ini memiliki habitat di hutan-hutan dataran tinggi Pulau Sumatera. Pusat populasi dari kambing hutan Sumatera terdapat di beberapa kawasan taman nasional, yaitu: Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), serta Taman Nasional Bukit Barisan (TNBB).
Ia menjadi satu dari enam jenis kambing hutan yang ada di kawasan Asia timur. Selain mempunyai nama ilmiah Capricornis sumatraensis sumateraensis, kambing hutan endemik pulau Sumatera ini juga mempunyai nama sinonim Naemorhedus sumatraensis sumateraensis. Selain di Sumatera, kambing hutan ini juga terdapat di Semenanjung Malaysia serta Thailand. Dalam Bahasa Inggris, kambing hutan Sumatera disebut sebagai Sumatran serow.
Kambing ini masuk dalam kategori redlist atau rentan yang dibuat oleh IUCN (International Union for the Conservation of Nature anda Natural Resources). Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan kambing hutan dari Sumatera sebagai satwa dilindungi. Hal tersebut berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999.
Keunikan Karakteristik Fisik Kambing Hutan Sumatera
Kambing Hutan Sumatera mempunyai keunikan dari segi fisik dan kemampuan yang berbeda dengan kambing ternak. Fisik dari kambing hutan Sumatera dikatakan sebagai perpaduan antara kambing dengan antelop. Ia mempunyai perawakan yang besar serta kekar. Berat badan dari kambing hutan Sumatera dewasa antara 50 – 140 kg, dengan panjang badan 140 – 180 cm, dan tinggi 85 – 94 cm.
Tubuh kambing hutan dari Sumatera ditutupi oleh bulu lebat yang kasar dengan warna hitam hingga hitam keabuan. Bagian moncong dari kambing ini mirip seperti moncong kerbau dan antelop. Telinga kambing hutan Sumatera kecil, panjang, serta berdiri. Untuk tanduk yang dimiliki kambing hutan ramping, pendek dengan arah pertumbuhan lurus ke belakang, mirip dengan tanduk antelop. Panjang tanduk kambing hutan Sumatera antara umumnya pada kisaran 12 – 16 cm.
Kambing hutan Sumatera tergolong sebagai kambing yang dapat berumur panjang. Si kambing jantan dapat hidup hingga usia 20 – 21 tahun, dan untuk kambing betinanya hingga 21 – 22 tahun. Hewan ini tergolong sebagai soliter dan sering hidup menyendiri, khususnya kambing jantannya. Untuk menandai wilayahnya, kambing jantan akan menggunakan senih serta kotorannya. Mereka hanya akan berkumpul dan membentuk keluarga ketika musim kawin yang terjadi pada bulan Oktober hingga November.
Masa kehamilan dari kambing betina berlangsung sekitar 7 bulan, dengan jumlah anak yang dilahirkan umumnya satu ekor. Kambing hutan Sumatera dibekali dengan kemampuan yang lengkap, ia dapat berlari dengan cepat, memanjat pohon dan tebing atau lereng terjal pegunungan, serta berenang. Mereka hidup di hutan primer atau sekunder dataran tinggi (antara 200 – 3.000 mdpl) di Pulau Sumatera.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kambing Hutan Sumatera Termasuk Sebagai Satwa Yang Langka Serta Dilindungi“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Biodiversity Warriors Kehati Indonesia. “Kambing Hutan Sumatera”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/kambing-hutan-sumatera-2/ (diakses 25 April 2022).
Portal Informasi Indonesia. “Si Penyendiri Dari Lereng Terjal”. https://indonesia.go.id/kategori/seni/2202/si-penyendiri-dari-lereng-terjal
Wikipedia. “Kambing Hutan Sumatera”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kambing-hutan_sumatra