TAPAK LIMAN, TANAMAN LIAR YANG MEMILIKI KHASIAT SEBAGAI OBAT

Tapak liman adalah salah satu tanaman dengan batang lunak atau terna yang biasa tumbuh secara liar dipekrangan. Walau keberadaannya sering diabaikan, namun ia bukanlah tanaman liar yang tumbuh sebagai pengganggu atau gulma. Tanaman tapak liman memiliki khasiat sebagai obat dari beberapa penyakit. Mari mengenal lebih dalam tentang tanaman tapak liman dengan membaca artikel dibawah ini!.

Info Tentang Tapak Liman, Yang Dikenal Memiliki Khasiat Sebagai Obat

Tapak Liman Memiliki Khasiat Sebagai Obat

Tapak liman merupakan nama dari tanaman berbatang lunak (terna) yang berasal dari kawasan Amerika Tropis. Kini, tanaman ini telah tersebar di Negara di Asia dan juga Polinesia. Di Indonesia sendiri, tanaman tapak liman kadang masih dapat ditemui tumbuh secara liar dipekarangan penduduk yang tinggal di pedesaan. Tanaman dengan nama ilmiah Elephantopus scaber ini masuk dalam suku tanaman Asteraceae. Ada beberapa nama dri tanaman tapak liman, beberapa diantaranya: balagaduk, lape-lape tanah,tapak tana, tutup bumi, serta tapak tangan.

Keseluruhan bagian dari terna yang satu ini memiliki khasiat sebagai obat untuk beberapa penyakit. Daunnya, dapat digunakan untuk obat batuk, demam, sariawan, diare, cacingan, perangsang nafsu kelamin, dll. Akarnya dapat dijadikan sebagai obat malaria untuk anak-anak. Lalu keseluruhan dari bagian tanaman ini juga bisa dijadikan obat untuk sakit kuning, infeksi saluran kencing, perut kembung, disentri, beri-beri, kurang darah, menetralkan racun akibat gigitan serangga dan ular, serta masih banyak lagi yang lainnya. Tapak liman juga bisa menjadi obat untuk penyakit radang, diantaranya : amandel, radang tenggorokan, radang mata, radang rahim, keputihan, dll. Beberapa kandungan kimia yang terdapat pada tanaman ini adalah epifriedelinol, stigmasterol, dotriacontan-1-ol, triacontan-1-ol, lupeol asetat, deoxyelephantopin, isoxyelephantopin, pada daunnya. Lalu luteolin-7-glucoside di bunganya.

Pemanfaatan tanaman ini sebagai obat secara tradisional adalah dengan merebusnya dengan air untuk mendapatkan ekstrak tanaman yang kemudian di minum. Tanaman ini memiliki rasa pahit, pedas, dan menyejukkan. Untuk pengolahannya secara modern oleh perusahaan farmasi, tentu lebih kompleks, dan dengan dosis yang telah diukur.  Melihat begitu banyaknya manfaat dari tanaman ini, sebaiknya ketika ada dipekarangan rumah jangan dicabut dan dibuang saja. Karena mungkin saja dibutuhkan di lain waktu.



Pemerian Atau Morfologi Dari Tanaman Tapak Liman

Tanaman dengan daun berwarna hijau gelap ini memiliki batang yang pendek dan tidak begitu terlihat ketika masih muda, dengan daun yang membentuk bundar. Namun saat sudah berbunga, maka akan muncul batang panjang dengan bagian ujung yang memiliki bunga. Batang tanaman berwarna hijau terang dan memiliki bulu-bulu halus berwarna putih.

Daun tanaman tapak liman adalah daun tunggal, bertangkai pendek, warna daun hijau terang saat muda dan hijau gelap saat tua, kasar, dan bergelombang. Bentuk daun oval hingga ellips (oval lonjong) dengan tepi daun yang sedikit menjari. Pertulangan utama tampak jelas dan berwarna lebih terang daripada lembaran daun.

Bunga tanaman tapak liman adalah bunga majemuk yang terdapat pada bagian atas tanaman. Bunga memiliki kelopak panjang yang ujungnya runcing. Mahkota bunga berwarna putih dengan sedikit warna ungu pada bagian tepi. Setelah bunga tanggal, maka akan muncul buah dan juga biji yang berukuran kecil yang tersembunyi di dalam bekas kelopak bunga yang beralih fungsi menjadi seludang.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Tapak Liman Yang Kerap Tumbub Secara Liar Bisa Dijadikan Obat. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

BALITBANGTAN- Kementerian Pertanian Indonesia, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA). “Ekstrak Tumbuhan Tapak Liman (Elephanttopus scaber L) Sebagai Biopestisida Terhadap Hama Ulat Grayak”. http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1326&Itemid=66 (diakses 06 Maret 2022).

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian (BALITBANG), Kementerian Pertanian Indonesia. “Tapak Liman Atasi Aneka Radang”. https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/60/

Dinas Pertanian Dan Perkebunan (DISTANBUN) Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Tapak Liman”. https://distanbun.ntbprov.go.id/doc/leaflet/tapak_liman.pdf

Wikipedia. “Tapak Liman”. https://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_liman