Saga rambat adalah salah satu spesies tanaman dari familia Fabaceae (polong-polongan) yang dapat tumbuh Indonesia. Tumbuhan ini tersebar di banyak Negara dengan iklim tropis di dunia. Ia tumbuh di Negara-negara tropis benua Asia, Afrika, Amerika, serta Australia bagian utara. Tanaman saga rambat berbeda dengan saga pohon. Tidak hanya morfologi dari kedua jenis saga ini yang berbeda. Saga rambat serta saga pohon juga berbeda nilai manfaatnya. Untuk mengenal lebih jauh tentang tanaman saga rambat, baca pada artikel dibawah!
Ragam Info Tentang Tanaman Saga Rambat

Saga rambat (Abrus pecatorius) merupakan spesies tanaman dengan batang merambat dari genus Abrus, bangsa Abreae, subfamili Faboideae, famili Fabaceae. Orang-orang di Indonesia juga sering menyebut saga rambat sebagai saga telik atau saga areuy. Tanaman ini tersebar di berbagai Negara dengan iklim tropis di Bumi. Ia biasa hidup secara liar di hutan, tepi persawahan, kebun, dan lahan tak terurus.
Berbeda dengan saga pohon, saga rambat mempunyai biji dan juga daun yang mengandung racun yang berbahaya. Daunnya mengandung zat yang disebut abrin ini dapat menyebabkan efek samping yang buruk bagi tubuh, diantaranya: mual dan muntah, diare, iritasi, masalah kulit, peningkatan detak jantung, dan toksisitas hati atau ginjal.
Tapi, daun dari saga pohon ini juga bisa dijadikan sebagai obat sariawan ketika dikombinasikan dengan daun sirih. Senyawa aktif abrus lactone, asam abrusgenat, dan turunan metil yang dimiliki daun ini bisa menjadikannya sebagai obat yang baik untuk sariawan. Pada daun ini juga terdapat kandungan glycyrrhizin.
Morfologi Dari Tanaman Saga Rambat
Tumbuhan saga rambat mempunyai morfologi berbeda dengan saga pohon (Adenanthera pavonina). Saga rambat mempunyai batang yang berukuran kecil, menjalar dan banyak cabang. Sedangkan saga pohon batangnya besar, tingginya bisa mencapai 30 meter dan tentunya tidak merambat.
Dari daunnya, saga rambat mempunyai daun majemuk berbentuk oval dengan ukuran kecil yang terletak pada sebuah sebuah tandan utama yang panjang, kemudian daunnya terletak pada percabangan tandan. Letak daunnya juga berpasangan, jadi daun dari saga rambat ini mirip dengan daun dari tumbuhan lamtoro, serta putri malu. Untuk jenis saga pohon, daunnya berukuran lebih besar dibandingkan daun saga rambat. Jadi tidak susah untuk membedakan keduanya.
Saga rambat mempunyai buah polong yang kecil dan pipih dengan biji berbentuk bulat telur didalamnya. Biji yang sudah tua mempunyai kulit berwarna jingga kemerahan dengan sedikit variasi warna hitam. Biji dari saga rambat ini beracun dan tidak dapat dikonsumsi. Jadi jangan mencoba mengkonsumsinya.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Saga Rambat”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Biodiversity KEHATI Indonesia. “Jangan Salah Saga: Perbedaan Saga Pohon Dan Saga Rambat”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/jangan-salah-saga-perbedaan-saga-pohon-dan-saga-rambat/ (diakses 14 Mei 2022).
Wikipedia. “Saga Rambat”. https://id.wikipedia.org/wiki/Saga_rambat