Terkait Nama Buah Kelapa Dalam Bahasa Jawa Menurut Tingkat Usianya
Daging dan air dari kelapa biasa dimanfaatkan manusia sebagai bahan pangan. Apalagi di Negara Kita Indonesia, daging buah kelapa tidak hanya dikonsumsi langsung saat masih muda. Daging buah kelapa juga menjadi salah satu material untuk kuliner Nusantara. Santan menjadi salah satu olahan yang berasal dari daging buah kelapa yang diperas setelah dicampurkan air secukupnya dan kemudian dimanfaatkan untuk makanan dan minuman. Nama buah kelapa dalam Bahasa Jawa itu ada beberapa macam, nama ini berdasarkan pada tingkat usia buah kelapa. Buah ini memang dikenal dengan banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Dibawah ini beberapa nama dari buah kelapa berdasarkan tingkatan usianya berdasarkan tingkatan usianya:
-
Bluluk Dan Blalak
Bluluk adalah sebutan untuk bakal buah kelapa yang masih kecil. Bisa dikatakan sebagai bakal buah. Ia hanya terdiri dari sabut, belum berongga dengan sedikit garis ditengah yang nantinya menjadi batok. Tentunya belum terdapat daging maupun air didalamnya. Nama bluluk menjadi sebutan paling awal dari buah ini dalam Bahasa Jawa.
Kemudian untuk blalak adalah sebutan bluluk yang sudah besar akan tetapi belum ada air dan dagingnya. Kalau blalak sudah memiliki rongga batok namun masih empuk, namun belum ada air apalagi daging kelapa.
-
Cengkir
Cengkir merupakan nama dari buah kelapa yg sudah ada airnya tpi belum ada daging, kalau ada mungkin hanya tipis dan masih belum enak untuk dikonsumsi. Air dari buah kelapa pada masa ini juga belum enak untuk dikonsumsi.
-
Degan
Degan adalah salah satu nama dari buah Kelapa dalam Bahasa Jawa, ini juga disebut sebagai buah kelapa muda. Kelapa muda atau degan menjadi usia dari buah yang daging dan airnya sering dikonsumsi oleh manusia. Pada saat buah berada di tingkatan ini rasa air dan juga dagingnya berada pada puncak kenikmatannya. Daging dari buah kelapa muda juga empuk, jadi cocok untuk dikonsumsi secara langsung. Daging kelapa muda ini bisa dimakan langsung, atau juga ditambah pemanis, hingga dicampur bersama isian minuman yang lainnya. Daging degan ini juga biasa dijadikan untuk isian pada kue, dan jenis makanan lainnya. Untuk ciri-ciri dari daging kelapa yang masih muda atau degan ini diantaranya batok yang masih berwarna putih, serat sabut yang berwarna putih dan rapat, kulit bagian luar sabut yang masih mulus dan bersih dengan guratan atau garis-garis yang sedikit, bobot buah yang berat, daging yang menempel pada batok ditutupi lapisan eperti kulit yang berwana putih-kecoklatan, daging dan air yang manis, serta daging buah yang masih lunak dan tidak kaku.
-
Pendo
Pendo menjadi penyebutan dari buah ini dalam istilah di Bahasa Jawa setelah degan atau kelapa muda. Pada tingkatan ini daging buah kelapa telah mulai mengeras. Pendo biasa dijadikan sebagai bahan untuk membuat menu botok. Pada masa ini kelapa sudah sedikit keras dan sudah mulai kehilangan rasa manisnya. Sedangkan untuk ciri-ciri pada buah kelapa ini diantaranya warna kulit yang sudah mulai banyak guratan atau garis berwarna coklat, warna serat pada sabut coklat muda/terang, kerapatan serat yang sedang, batok berwarna coklat muda, batok yang sedikit keras, bagian belakang daging yang menempel pada batok berwarna coklat muda, daging yang sedikit kaku, dan air serta dagingnya yang mulai hilang rasa manisnya. Contoh pemanfaatan daging kelapa pendo pada kuiner tradisional Indonesia adalah untuk botok, perkedel kelapa (rempah), kue apem, kue gandos, bahan baku gula kelapa dan masih banyak lagi yang lainnya.
-
Kelapa Tua
Kelapa tua yaitu penamaan terakhir dari buah kelapa dalam istilah Bahasa Jawa. Huruf vokal “A” pada buah “kelapa tua” juga disebut orang Jawa menyerupai huruf “O”. Kelapa tua yang lebih sering dimanfaatkan manusia adalah bagian dagingnya, sebab pada usia ini air buahnya sudah kurang enak untuk dinikmati. Saat kelapa sudah tua dengan ciri bagian belakang daging yang telah berwarna cokat tua, daging yang keras dan kaku, dan rasa manis yang sangat rendah. Buah kelapa dengan daging yang tua ini akan memiliki kulit yang mulai mengering, serat pada sabut yang berwarna coklat dan kerapatan yang mulai jarang, batok yang keras, serta batok yang berwarna coklat tua. Untuk daging kelapa yang sudah tua bisa diparut untuk dijadikan sambal urapan, diparut dan diolah menjadi santan untuk (minuman, masakan, pembuatan kue, dan bisa juga dibuah menjadi minyak goreng).
Demikian penjelasan singkat terkait “Nama Buah Kelapa Dalam Bahasa Jawa Berdasarkan Tingkatan Usianya“. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi !