Ragam Info Tentang Tanaman Serta Buah Carica Atau Pepaya Gunung
Carica atau pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis atau Carica pubescens) adalah spesies tanaman perdu dengan batang tidak berkayu anggota genus Vasconcellea, famili Caricaceae. Tumbuhan ini berasal dari wilayah dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. Tanaman carica mempunyai habitat di wilayah dataran tinggi antara 1.500 – 3.000 mdpl. Di Indonesia, spesies tumbuhan yang masih berkerabat dengan pepaya biasa (Carica papaya) ini banyak dibudidayakan di kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Tanaman carica di Introduksi ke wilayah tersebut saat masa kolonialisme Belanda ketika menjelang perang Dunia II

Pemanfaatan utama dari tanaman pepaya gunung adalah pada buahnya. Daging dari buah ini bisa dijadikan sebagai pangan yang bergizi. Ia biasa diolah menjadi manisan, sirup, jus, selai, dodol dan masih banyak lagi yang lainnya. Daging buah juga bisa dimakan secara langsung atau dalam keadaan segar. Pada daging buahnya terdapat: vitamin A, B kompleks, dan C, kalsium, gula, minyak atsiri, serat, dll. Mengkonsumsi daging buah ini juga baik untuk pencernaan, menetralkan pH di usus, baik untuk kesehatan mata, menangkal radikal bebas, menunda penuaan dini, dll. Namun, untuk penderita diabetes dan hipertensi, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi buah ini.
Pemerian Dari Tanaman Pepaya Gunung
Tanaman pepaya gunung atau carica mempunyai batang tegak, tidak berkayu, bagian tengah berlubang dan terpisah oleh banyak sekat seperti ruas. Warna batang tanaman abu-abu hingga abu-abu kecokelatan. Jadi, secara sekilas, tanaman karika mempunyai batang seperti pepaya biasa. Namun, pepaya gunung atau carica mempunyai percabangan banyak percabangan, bahkan jika ujung utama tanaman tidak dipotong. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga melebihi 2,5 meter. Perakaran dari tanaman ini berupa akar tunggang dan berwarna putih hingga kecokelatan.
Untuk daunnya, carica memiliki daun tunggal dengan tangkai yang panjang. Daun berbentuk menjari seperti daun tanaman pepaya biasa. Warna daunnya hijau gelap dibagian atas, dan pucat disisi bawah. Pertulangan daun menonjol di sisi bawah daun. Tangkai daun silindris dan sedikit melengkung, berwarna hijau muda hingga agak pucat, bagian dalamnya berlubang (hollow).
Perbungaan tanaman adalah bunga tunggal. Bunga muncul dari batang tanaman di atas tangkai daun (ketiak daun). Terdapat dua jenis bunga pepaya gunung berdasarkan kelaminnya. Bunga jantan mempunyai tangkai panjang hingga 15 cm. Sedangkan untuk bunga betina berukuran tangkainya pendek, berukuran lebih besar dari bunga jantan. Bentuk mahkota bunga adalah bintang segi 5 dan kaku. Buah dari bunga betina yang terpolinasi berbentuk bulat telur atau oval dengan panjang 6 – 10 cm dengan diameter 3 – 4 cm. Buah yang masih mentah hingga matang mempunyai warna yang relatif sama yaitu hijau gelap. Tapi buah yang matang biasanya mempunyai sedikit spot kuning pada kulitnya. Saat telah matang daging buah berwarna kuning sampai jingga. Saat masih mentah, getah pada buah banyak. Lalu ketika matang getahnya sedikit. Buah carica yang matang masam, beraroma harum, berdaging keras, dan bagian dalam buahnya berongga. Rongga dibagian dalam buah menjadi tempat biji buah. Biji buah berbentuk bulat hingga oval, dan dibungkus selaput bening (sakotesta) berwarna putih atau kekuningan yang berair.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Carica Atau Pepaya Gunung, Tanaman Berbuah Yang Banyak Dibudidayakan Di Kawasan Dataran Tinggi Dieng”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Pepaya Gunung”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pepaya_gunung (diakses 03 September 2022).