Wawung atau kumbang tanduk adalah spesies hewan pemakan tanaman (herbivora) yang memakan bagian termuda dari tanaman (umbut) palem-paleman. Hewan yang satu ini biasa dianggap sebagai hama oleh para petani dan juga penduduk yang memiliki menanam palem-paleman khususnya kelapa. Serangga ini cukup merepotkan dan juga akan menjadikan tanaman mati. Karenanya, keberadaan hama ini cukup meresahkan dan juga perlu ditindak lanjuti supaya tanaman tidak mati.
Info Tentang Wawung Atau Kumbang Tanduk, Si Pemakan Umbut Tanaman Palem-paleman Yang Meresahkan

Wawung, bangbung, atau kumbang tanduk merupakan spesies serangga anggota subfamili Dynastinae (kumbang badak) dari famili Scarabaeidae. Oryctes rhinocerus adalah nama ilmiah dari kumbang tanduk. Ia tersebar di Asia Tenggara, Papua Nugini, hingga Kepulauan Formosa. Hewan ini adalah pemakan tumbuhan (herbivora), yang memakan umbut dari tanaman palem-paleman seperti kelapa, aren, sawit, sagu, pinang, lontar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan status tanaman palem-paleman yang menjadi salah satu tanaman pertanian, ia dianggap sebagai serangga yang merusak tanaman atau biasa disebut hama.
Ketika ia menggerogoti umbut tanaman dan tinggal didalamnya, maka tanaman akan mati. Hal ini karena tanaman tidak dapat memperbarui umbutnya. Lalu daun yang tua tidak akan tergantinkan setelah menua, kering dan jatuh. Kehabisan daun pada tanaman palem-paleman akan menyebabkan tanaman tidak dapat berfotosintesis dan kemudian mati. Dengan alasan ini, kumbang, larva, hingga telurnya pun biasa diburu dan juga diracun dengan insektisida agar mati dan tidak merusak tanaman lagi. Ada pula yang menjebaknya dengan jaring bekas nelayan pada bagian pucuk tanaman agar ia tidak masuk dan menggerogoti umbut tanaman.
Kumbang tanduk mudah sekali untuk dikenali. Ia memiliki kulit tubuh yang keras dengan warna coklat hingga hitam yang mengkilap dan halus. Bagian kepala dan badan dari kumbang ini terpisah dan memiliki cekungan pada lehernya. Pada bagian depan kepala terdapat tanduk. Si betina memiliki tanduk kecil dan hanya seperti tonjolan saja. Sedangkan si kumbang jantan memiliki tanduk yang panjang dan melengkung ke belakang dan mengarah ke atas. Kaki-kakinya memiliki tulang yang tajam seperti duri yang tajam. Pada tubuh bagian belakang terdapat sepasang lapisan keras seperti cangkang yang menutupi sayapnya ketika dilipat dan tidak digunakan untuk terbang. Sayapnya tipis berwarna cokelat gelap.
Wawung berkembang biak dengan telur. Ia akan meletakkan telur-telurnya pada batang atau pucuk tanaman palem-paleman yang sudah mati, biasanya karena sudah ia makan pucuknya. Setelah menetas, maka akan menjadi larva berwarna putih-abu-abu dengan bulu atau rambut berwarna cokelat dan jarang pada tubuhnya. Larva memiliki kepala berwarna cokelat tua sampai kemerahan dan hidup dengan memakan empulur atau jaringan batang tanaman yang telah busuk, tempat ia mulanya menetas. Setelah mencapai usia larva dewasa, ia akan membentuk kepompong, kemudian berpuasa dan tidur didalamnya untuk bermetamorfosis hingga kemudian keluar menjadi kumbang tanduk.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Wawung Atau Kumbang Tanduk, Hama Pemakan Umbut Tanaman Palem-paleman Yang Salah Satunya Kelapa“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Jenderal Perkebunan (DITJENBUN) Kementerian Pertanian Indonesia. “Pengendalian Hama Oryctes Rhinoceros Pada Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Di Kabupaten Ogan Komering Ilir”. https://ditjenbun.pertanian.go.id/pengendalian-hama-oryctes-rhinoceros-pada-kegiatan-peremajaan-kelapa-sawit-rakyat-di-kabupaten-ogan-komering-ilir/ (diakses 08 Februari 2022).
Wikipedia. “Kumbang Tanduk”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang_tanduk