Walang sangit menjadi salah satu jenis serangga yang biasa hadir dan merusak tanaman pertanian. Hama walang sangit akan menghisap cairan dari tumbuhan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman hingga mengakibatkan kematian. Hama walang sangit dikenal dengan aroma tidak sedap yang menyengat yang ia keluarkan. Bau tidak sedap yang dikeluarkan walang sangit ini adalah salah satu cara untuk dia mempertahankan diri.
Beragam Info Tentang Walang Sangit, Hama Serangga Yang Menghisap Cairan Tanaman
Walang sangit, Pianggang, Kungkang merupakan serangga dari suku Atau Famili Alydidae Ordo Hemiptera (kepik sejati). Meski disebut walang atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti belalang, namun walang sangit berbeda dari jenis belalang kebanyakan. Walang sangit memiliki mulut seperti jarum suntik (proboscis) yang dapat digunakan untuk menyerap nutrisi dari tanaman sebagai sumber makanannya. Fungsi mulut hemiptera ini mirip dengan belalai gajah. Serangga dari ordo ini tidak mengalami metamorfosis secara sempurna, ini juga terjadi pada walang sangit.
Serangga ini memiliki ukuran tubuh yang kecil. Panjang tubuhnya hanya sekitar 3-4 cm, dan untuk lebarnya sekitar 1,5 cm. Ia memiliki kaki bagian belakang yang panjang dan bisa digunakan untuk melompat. Bentuk tubuh walang sangit kecil dan memanjang ke belakang. Warna tubuhnya cokelat, dan ada juga yang hijau untuk bagian atas, sedangkan tubuh bagian bawah berwarna hijau. Pada bagian kepala, terdapat sepasang antena panjang. Walang sangit dikenal lewat gas berbau tidak sedap yang menyengat. Gas beraroma bau ini ia gunakan sebagai pertahanan diri dari hewan pemangsa. Karena bau yang menyengat ini pula, ia disebut sebagai walang sangit.
Walang sangit dianggap sebagai hama karena ia makan dengan cara menghisap nutrisi dari tanaman termasuk juga nutrisi pada buahnya. Dalam tanaman padi, ketika walang sangit atau anakannya menghisap cairan dalam bulir padi, maka dapat mengakibatkan padi tidak berisi atau biasa disebut gabuk. Walang sangit tidak hanya menjadi hama pada pertanian padi. Jagung, kacang-kacangan, semangka, labu-labuan, cabai, tomat, bawang dan masih banyak lagi jenis tanaman lainnya yang bisa diserang oleh serangga ini. Memang serangga ini tidak langsung mematikan tanaman yang ia serap nutrisinya. Namun secara konstan, ia dapat merusak tanaman, mengurangi hasil panen, hinga menjadikan tanaman layu dan kemudian mati.
Satu betina dari walang sangit dapat menghasilkan telur hingga 200 butir. Telur-telur srangga ini biasa diletakkan pada balik daun-daun (bagian bawah) tanaman. Jika sebagian besar telurnya menetas, tentu menjadi sebuah masalah untuk tanaman pertanian. Apalagi ketika dalam lingkup area pertanian yang sempit memiliki jumlah indukan yang banyak, tentu dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada tanaman pertanian. Ketika telur telah menetas dan menjadi nimfa (anakan) yang tidak memiliki sayap, ia juga seperti walang sangit dewasa, dimana akan menghisap cairan pada tanaman hingga buahnya.
Dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi petani, maka serangga yang satu ini membuat petani harus memperhatikan, mengendalikan dan jika perlu membasminya. Untuk membasminya, ada banyak insektisida baik organik maupun non-organik yang dapat digunakan. Untuk insektisida non-organik atau biasa disebut sintetis, tentu tinggal membelinya ditoko pestisida atau perlengkapan dan peralatan pertanian. Sedangkan untuk insektisida organik atau alami, tentu harus dibuat secara mandiri terlebih dahulu. Sekarang sudah banyak kok tutorial pembuatan insektisida pembasmi walang sangit ini di internet, baik yang berupa artikel maupun video.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Walang Sangit, Hama Serangga Yang Menghisap Cairan Tanaman Dan Dikenal Dapat Mengerluarkan Bau Tidak Sedap“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPADI) BALITBANGTAN Kementerian Pertanian Indonesia. “Hama Walang Sangit Dan Cara Pengendaliannya”. https://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/tahukah-anda/hama-walang-sangit-dan-cara-pengendaliannya (diakses 09 Februari 2022).
Cyber Extension (CYBEXT) Kementerian Pertanian Indonesia. “Pengendalian Hama Walang Sangit Dengan Pestisida Nabati”. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/99682/PENGENDALIAN-HAMA-WALANG-SANGIT-DENGAN-PESTISIDA-NABATI/
Repositori Kementerian Pertanian Indonesia. http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/12897/Pengendalian%20Hama%20Walang%20Sangit%20Dengan%20Insektisida%20Nabati.pdf?sequence=1
Wikipedia. “Hemiptera”. https://id.wikipedia.org/wiki/Hemiptera
“Walang Sangit”. https://id.wikipedia.org/wiki/Walang_sangit