Ubi jalar atau biasa disebut sebagai ketela rambat termasuk sebagai salah satu sumber pangan yang dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Umbi jalar dikenal sebagai sweet potato dalam Bahasa Inggris. Hal ini mungkin berkaitan dengan bentuk dari ubi jalar yang mirip dengan umbi atau ubi dari tanaman kentang, namun mempunyai rasa yang manis. Ubi jalar tidak hanya mempunyai rasa yang lezat ketika diolah menjadi makanan, ia juga kaya akan kandungan gizi. Salah satu kandungan gizi yang terdapat pada ubi jalar adalah karbohidrat. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, ubi jalar bisa dijadikan sebagai makanan pokok layaknya nasi, gandum, jagung, atau sagu. Mari mengenal lebih jauh tentang ubi jalar atau ketela rambat dengan mebaca tulisan dibawah.
Info Tentang Ubi Jalar Atau Ketela Rambat
Ubi jalar atau ketela rambat adalah jenis umbi atau ubi dari tanaman dengan batang yang merambat atau menjalar diatas tanah atau pada pohon berbatang tegak. Nama ilmiah dari tanaman umbi jalar adalah Ipomoea batatas. Tanaman ubi jalar berasal dari marga atau genus Ipomoeae, tribus Ipomoeeae, dan famili Convolvulaceae. Banyak pendapat tentang asal muasal dari tanaman ini, ada yang memperkirakan ia berasal dari benua Amerika. Ada yang menyatakan ia berasal dari wilayah Polinesia, Selandia Baru dan Amerika Tengah. Dan salah satu kultivar dari tanaman ketela rambat, yaitu ketela rambat merah, berdasarkan riset yang dilakukan Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa kultivar tanaman ini berasal dari Papua.
Umbi atau biasa disebut dengan ubi menjadi bagian dari tanaman ubi jalar atau ketela rambat yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia. Ubi jalar cukup familiar bagi masyarakat di Indonesia, ada banyak sebutan untuk umbi dari tanaman ini, diantaranya ubi rambat, ubi manis, ubi jendral, ubi Jawa, petatas, huwi boled, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ubi jalar tidak hanya dikenal mempunyai rasa yang lezat, namun juga kaya akan kandungan gizi. Beberapa kandungan gizi yang terdapat pada umbi jalar adalah karbohidrat, lemak, protein, kalsium, serat, zat besi, vitamin C hingga ubi jalar merah yang diklaim kaya akan kandungan betakaroten (Vitamin A) dan masih banyak lagi kandungan gizi yang terdapat pada ubi jalar. Tanaman ketela rambat tidak hanya dapat dimanfaatkan umbinya sebagai bahan pangan. Daun muda dari tanaman ini juga biasa dijadikan sebagai sayur oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan daunnya juga bisa dijadikan sebagai obat bisul hingga cantengan.
Ketela rambat merupakan tanaman tropis, ia bisa hidup secara ideal di wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian sekitar 500 mdpl. Suhu udara yang baik berada pada kisaran 21 – 27°C dengan kelembaban udara 50 – 60%, curah hujannya 750 − 1.500 mm/tahun, dan pH 5,5 › 7,5. Perbanyakan atau perkembang-biakan dari tanaman ini biasa dilakukan secara vegetatif melalui stek batang.
Morfologi Dari Tanaman Ubi Jalar
Ubi jalar mempunyai batang meatau menjalar yang panjangnya bisa melebihi 5 meter dengan banyak percabangan. Batang umumnya berwarna hijau, namun ada juga yang berwarna hijau keunguan atau kemerahan. Batang tanaman ini berserat dan agak berkayu. Pada batang biasa terdapat ruas, dan di ruas ini menjadi area yang biasa ditumbuhi dengan akar serta daun.Dan untuk mematahkan batang tanaman ini, bagian yang beruas inilah yang mudah dipatahkan. Batang tanaman menjadi bagian dari tanaman yang nantinya ditanam kembali (bibit).
Daun dari tanaman ubi jalar adalah jenis daun tunggal. Daunnya lebar dan mempunyai bentuk yang beragam tergantung pada kultivarnya, ada yang berbentuk lebar dengan sisi yang bergerigi, berbentuk hati, serta ada pula yang berbentuk menjari dengan jumlah jari umumnya 3-5. Daun ini dari tanaman ketela rambat ini mempunyai tangkai yang panjang, mudah patah, dan mempunyai kandungan air yang tinggi.
Tumbuhan ketela rambat juga tergolong sebagai tanaman berbunga. Ia mempunyai bunga dengan bentuk mahkota seperti terompet. Warna mahkotanya sendiri juga beraagam, ada putih serta putih keunguan. Namun kebanyakan kultivar mempunyai bunga yang steril (tidak berubah menjadi buah).
Perakaran dari tanaman ubi jalar adalah akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang nantinya akan membesar dan menjadi ubi dan menyimpan candangan makanan bagi tanaman. Dari ubi ini pula bisa tumbuh menjadi tunas tanaman yang baru. Umbi kecil juga bisa digunakan sebagai benih tanaman,. Sedangkan akar serabut akan menjadi perpanjangan dari akar tunggang untuk mengumpulkan nutrisi dari tanah.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tuba, Tanaman Dengan Akar Yang Dapat Di Ekstrak Menjadi Racun Untuk Serangga Hingga Ikan”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Demak. “Ubi Jalar (Ipomoea batatas . L) Sumber Pangan Lokal”. https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=2551 (diakses 28 Mei 2022).
Pangan Lokal, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Informasi Gizi”. http://pangannusantara.bkp.pertanian.go.id/?show=page&act=view&id=16
Wikipedia. “Ubi Jalar”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar