Tentang Tiga Jenis Bahan Bulu Untuk Kuas Sapu
Tiga jenis bulu sapu untuk indoor atau permukaan datar yang tidak hanya dapat menyapu sampah berukuran besar saja, melainkan juga untuk menghilangkan kotoran berupa pasir, tanah dan debu. Ketiganya jenis itu ialah sapu ijuk aren, sabut kelapa dan batang tanaman rayung. Bahan pembuat dari ketiga jenis sapu ini berasal dari bagian tanaman yang berbeda dan bisa diketahui dari namanya. Material yang digunakan sebagai nama ini hanyalah untuk bulu dari kuas sapu. Untuk menyatukannya, ada yang di ikat dengan tali rafia, tambang, hingga wadah plastik seperti wadah bulu kuas cat. Sedangkan untuk tangkainya biasanya menggunakan kayu atau bambu. Perbedaan dari ketiga jenis bulu sapu permukaan datar ini mudah untuk diketahui. Sapu ijuk dengan warna hitamnya yang menyerupai rambut manusia namun lebih kaku dan besar. Kemudian sapu sabut yang mana berasal dari sabut kelapa yang dipukul-pukul agar bisa melebar dan terurai yang memiliki warna coklat. Dan yang terakhir ada sapu rayung yang mana bulunya terbuat dari tangkai bunga yang nantinya berubah menjadi tangkai biji dari rumput rayung atau rumput bambu. Ada dua jenis tanaman dengan nama rumput bambu dan mereka juga masih satu keluarga, yaitu family Poaceae. Rumput bambu yang digunakan untuk bahan bulu sapu disebut juga dengan nama rumput rayung oleh orang Jawa dengan nama ilmiah Lophaterum gracile. Sedangkan untuk rumput bambu yang satunya oleh orang Jawa disebut merangan dan memiliki nama ilmiah Pogonaterum crinitum. Terdapat kelebihan serta kekurangan dari tiga jenis bulu sapu yang biasa digunakan untuk indoor atau lahan dengan permukaan rata. Anda bisa mengetahui dan menjadikan perbandingan dibawah ini untuk menjadi pertimbangan dalam memilih sapu mana yang anda sukai.
Kelebihan Dan Kekurangan Masing-masing Sapu
– Kelebihan
- Kelebihan dari sapu ijuk aren terdapat pada bulu yang dapat terurai bagus layaknya rambut manusia. Ukuran bulu yang kecil, menjadikan bagian kuas sapu dapat terlihat ramping. Debu juga tidak mudah menempel pada sapu ini, sebab walau permukaan ijuk kasar, namun ia seperti halnya plastik yang tidak mudah ditempeli debu. Ketika dibersihkan dengan dipukul pada permukaan benda yang keras seperti batu atau tembok debu lebih mudah hilang. Kelebihan lainnya adalah ketika bulu basah mudah dan cepat dikeringkan.
- Untuk kelebihan dari sapu dengan bulu yang terbuat dari sabut kelapa adalah bulunya lemas sehingga bisa menekuk dan menjangkau sudut yang sulit. Serat sabut juga kuat untuk dijadikan bulu kuas sapu. Lalu dengan kelenturannya serta kekuatannya, juga membuatnya lebih tahan lama karena tidak mudah patah dan copot dari ikatan. Sapu ini biasanya memiliki bulu yang lebat dan ini bisa lebih bersih dalam menyapu benda kecil seperti butiran pasir, dan debu.
- Sapu rayung memiliki kelebihan pada bulu kuas yang mudah terurai seperti halnya sapu ijuk, jadi kuas sapu bisa tampak ramping. Dan ini juga membuatnya lebih mudah dibersihkan dari debu yang menempel. Kelebihan yang selanjutnya dari sapu ini adalah bulu-bulunya yang lentur. Meski berukuran besar dan pemukaannya kasar, namun bulu sapu rayung juga tidak mudah ditempeli butiran pasir, dan debu.
– Kekurangan
- Untuk kekurangan dari sapu ijuk aren adalah bulunya kaku, sehingga mudah patah dan copot dari ikatan. Sapu ini juga tidak begitu tahan dan rapuh jika terkena air terus menerus. Mudahnya kerusakan pada bulu juga membuat ketahanannya lebih singkat (cepat rusak).
- Kekurangan dari sapu sabut kelapa berkaitan dengan bulunya yang tidak dapat terurai dengan bagus dan rapi, sehingga kuas sapu terlihat gemuk dan besar. Debu juga mudah menempel pada sapu sabut kelapa, sebab bulunya tidak bisa terurai dengan bagus (Jawa : ngedabel). Untuk membersihkannya bisa dengan dipukulkan pada permukaan yang keras seperti tembok dan batu, atau juga bisa dengan dicuci. Namun ketika dicuci dengan air, sapu sabut lama keringnya saat basah. Sehingga ini juga menjadi kekurangan dari sapu ini.
- Untuk kelemahan dari bulu sapu rayung ialah rapuh, serta mudah patah meskipun ia lentur. Kemudian ia juga tidak tahan dengan sapu ijuk, menurut saya ketahanannya terhadap air lebih rendah dibandingkan sapu ijuk. Jadi ketika dicuci dan dikeringkan, bulunya mudah rusak. Apabila dibersihkan dengan dipukulkan pada benda keras juga masih tetap rapuh.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tiga Jenis Bulu Sapu Indoor Atau Lahan Permukaan Rata“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Rumput Bambu (genus Lophatherum)”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_bambu_(genus_Lophatherum) (diakses 30 Juli 2021).
“Rumput Bambu (genus Pogonatherum)”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_bambu_(genus_Pogonatherum)