Pupuk adalah bahan tambahan yang diberikan pada tanaman secara langsung atau tidak langsung untuk menambah nutrisi hara pada media tanam (tanah) atau pada tanaman secara langsung. Terdapat dua jenis pupuk yang ada dalam dunia pertanian, yaitu pupuk kimia atau anorganik dan organik. Pupuk anorganik berasal dari proses pencampuran bahan kimia yang dilakukan oleh pabrik. Sedangkan untuk pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari material organik secara langsung tanpa merubahnya menjadi bahan kimia dahulu. Untuk mengenal lebih jauh tentang seluk-beluk pupuk organik, baca saja pada artikel dibawah.
Ragam Info Terkait Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan sebutan untuk pupuk yang dibuat dari material alami (organik) yang berasal dari makhluk hidup (hewan, tumbuhan, hingga manusia). Pupuk dari material alami ini dapat berupa cairan atau juga padat. Tujuan pemberian pupuk ini pada tanaman tentu juga sama dengan pupuk kimia, yaitu untuk menambah zat hara pada tanah atau media tanam untuk kemudian diserap oleh tanaman. Sejarah penggunaan pupuk organik telah dilakukan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Jenis pupuk organik biasa dibedakan berdasarkan material yang digunakan untuk membuatnya, diantaranya pupuk kandang, kompos, hijau, humus, serta organik buatan.
- Pupuk kandang dibuat dengan memanfaatkan kotoran hewan yang biasa dipelihara oleh masyarakat, pupuk ini dapat berasal dari kotoran padat atau urin.
- Pupuk hijau yang berasal dari sisa-sisa tanaman. Bisa dari tanaman yang telah dipanen, atau memang tanaman yang sengaja dimanfaatkan untuk pupuk.
- Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang dibuat dari tanaman, hewan, atau limbah organik yang kemudian dikomposisi atau difermentasi.
- Pupuk humus merupakan nama dari pupuk yang dibuat dari bahan alami yang berasal dari tanaman yang kemudian dilapukkan atau degradasi hingga menjadi tanah. Berbeda dari pupuk hijau dan pupuk kompos yang kadang masih berbentuk daun, tanting, atau kotoran, pupuk humus sudah berupa tanah.
Kelebihan pupuk alami atau organik daripada pupuk kimia diantaranya: bisa dibuat sendiri sehingga menghemat biaya, lebih sehat tanaman dan manusia karena berasal dari materi alami, resiko burning fertilizer atau tanaman gosong karena pupuk lebih minim, serta tidak mencemari lingkungan. Mempunyai kelebihan, tentu juga ada kekurangan pada pupuk organik daripada pupuk kimia, antara lain: proses pembuatan yang lama, penyerapan nutrisi ke tanah dan tanaman lebih lama, peredaran atau penjual yang lebih sedikit daripada pupuk kimia, dll.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tentang Seluk-beluk Pupuk Organik”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Pupuk”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk (Diakses 23 Juli 2022).
“Pupuk Organik”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik