Terdapat banyak tumbuhan suku temu-temuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Mulai dari dimanfaatkan untuk obat, pangan, pewarna, dan lain sebagainya. Temu lawak juga menjadi salah satu tanaman dari familia Zingiberaceae yang memiliki nilai guna. Bagian tanaman temu lawak yang biasa dimanfaatkan oleh manusia adalah umbi rimpangnya. Rimpang dari tanaman temu lawak dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk beberapa penyakit.
Info Tentang Tanaman Temu Lawak
Temu lawak (Curcuma zanthorrhiza) merupakan spesies tanaman dari suku temu-temuan (Zingiberaceae). Tanaman temu lawak masih berkerabat dekat dengan kunyit atau kunir. Mereka masih berada dalam satu genus atau marga dalam taksonomi. Terdapat beberapa kemiripan antara keduanya, untuk mengetahuinya, anda bisa klik link dibawah ini:
https://www.sangpetani.com/mengetahui-perbedaan-antara-kunyit-dan-temu-lawak/
Temu lawak adalah tumbuhan asli Indonesia, mereka banyak ditemukan di Jawa. Saat ini, temu lawak juga telah tersebar ke beberapa Negara Asia Tenggara, Timur, serta Selatan. Bahkan di Eropa serta Amerika Serikat juga ada yang membudidayakan salah satu tanaman temu-temuan ini.
Di Indonesia, tanaman temu lawak dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi di angka 1.500 mdpl. Tetapi ketika ditanam pada wilayah dataran tinggi, minyak yang dihasilkan rimpang tanaman lebih sedikit. Tanaman tropis ini baik ditanam pada berbagai jenis tanah, seperti kapur, berpasir, lumpur, hingga jenis tanah-tanah berliat. Tetapi tanah sebaiknya yang gembur, serta lahan yang teduh seperti bawah pohon besar. Sebab tanaman ini tidak menyukai paparan sinar matahari yang terik dalam waktu yang lama. Untuk suhu udara yang ideal untuk tanaman terna ini berkisar antara 19 – 30° C, serta memiliki curah hujan antara 1.000 – 4.000 mm/tahun.
Morfologi Dari Tanaman Temu Lawak
Tanaman temu lawak termasuk dalam kategori tanaman terna yang memiliki batang semu (tidak punya batang sejati). Temu lawak dapat tumbuh hingga lebih dari 100 cm. Yang tampak seperti batang dengan warna hijau hingga cokelat keunguan sebenarnya adalah pepelapah dari tanaman yang saling tumpang tindih. Daun dari temu lawak merupakan daun tunggal berbetuk oval hingga lonjong dengan ujung meruncing. Warna dari daun hijau muda hingga hijau gelap di sisi atas, sedangkan sisi bawah berwarna hijau agak pucat. Alur pertulangan darunnya menyirip. Permukaan daun agak halus dan sedikit bergelombang karena pertulangan yang menonjol pada bagian bawah daun.
Tumbuhan temu lawak yang sudah tua juga memiliki bunga. Perbungaan tanaman adalah bunga majemuk lateral yang bergerombol di sekeliling tandan. Tandan bunga muncul dari rimpang tanaman. Bunga ditutupi oleh daun pelindung yang panjangnya sama atau lebih dari mahkota bunga. Pelindung bunga ini bertumpuk-tumpuk seperti sisik. Didalam daun pelindung bunga terdapat kelopak bunga berbulu yang berwarna kuning. Tangkai bunga ramping dan memiliki sisik berbentuk garis. Panjang tangkai bunga antara 9 – 23 cm, dan lebar 4 – 6 cm. Lalu untuk bagian atas perbungan memiliki daun pelindung berwarna putih dengan dengan ujung kemerahan.
Bagian bawah tanaman berupa umbi rimpang yang membesar dan memanjang serta dapat menumbuhkan tunas tanaman baru. Rimpang ini menjadi bagian terpenting dari tanaman temu lawak yang biasa dimanfaatkan oleh manusia. Kulit rimpang berwarna abu-abu kecokelatan dengan bagian dalam berwarna kuning dan semakin kedalam memiliki warna jingga. Aroma dari rimpang tajam, dan memiliki rasa pahit. Kemudian dibawah rimpang tanaman terdapat perakaran tunggang.
Manfaat Dari Rimpang Tanaman Temu Lawak
Zat yang terdapat pada rimpang temu lawak cukup banyak, beberapa diantaranya : protein, karbohidrat, serta minyak atsiri yang didalamnya berisi glukosida, kamfer, kurkumin, dan turmerol. Rimpang dari tanaman temu lawak dikenal berkhasiat sebagai obat. Ia bisa digunakan sebagai obat anti inflamasi (anti radang), batu empedu, batu ginjal, cacar air, eksim, menambah nafsu makan, membersihkan darah, nyeri haid, nyeri sendi, pelancar haid, penurun kolesterol, pencahar perut (laxative), peluruh kencing (diuretik), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Temu Lawak, Tanaman Dengan Rimpang Yang Dapat Dimanfaatkan Untuk Obat“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah (BALITTRO), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Temu Lawak”. https://balittro.litbang.pertanian.go.id/?page_id=5511 (diakses 15 April 2022).
Wikipedia. “Temu Lawak”. https://id.wikipedia.org/wiki/Temu_lawak