TEKUKUR, BURUNG YANG SUKA MEMAKAN BIJI-BIJIAN DAN DIKENAL MEMPUNYAI SUARA KICAU MERDU

Burung Tekukur Mempunyai Suara Kicau Merdu

Burung tekukur masih bisa ditemukan hidup secara liar dan sering menampakkan diri di wilayah pekarangan, lahan pertanian, hingga hutan di Indonesia. Tekukur yang merupakan burung dengan makanan utama biji-bijian ini dikenal mempunyai suara kicau yang merdu. Karena suara kicaunya tersebut, burung dari suku Columbidae (dara) ini sering dijadikan dibudidayakan sebagai burung peliharaan oleh masyarakat.

Info Tentang Burung Tekukur

Burung Tekukur Mempunyai Suara Kicau Merdu
Sumber Gambar : https://bbaceh.kemdikbud.go.id/tag/tekukur/

Burung tekukur merupakan spesies burung yang mempunyai ukuran tubuh sedang dari marga Streptopelia, suku Columbidae (dara). Nama ilmiah dari burung tekukur adalah Streptopelia chinensis. Dalam Bahasa Inggris, tekukur biasa disebut sebagai spotted dove. Persebaran asli dari burung ini cukup luas, mulai dari Tiongkok, India, Asia Tenggara, hingga ke Indonesia. Burung yang menjadi fauna identitas Kota Yogyakarta ini juga telah di Introduksi sebagai hewan peliharaan ke banyak wilayah di Indonesia timur. Australia dan Amerika Serikat juga telah mengitroduksi burung ini.

Tekukur dikenal memiliki suara kicau yang merdu. Ia akan mengeluarkan suara seperti seperti “kook… kook… gerook…, kook…” yang bisa menenangkan pikiran. Karena suara tersebut, burung ini pun banyak dibudidayakan untuk kepentingan komersial. Saat ini, juga telah terdapat lomba atau kontes kicau dari si burung tekukur. Dan ketika burung tekukur dengan kualitas kicau bagus telah memenangkan banyak kontes dapat memiliki harga hingga puluhan juta Rupiah.

Makanan utama yang biasa dikonsumsi oleh burung tekukur adalah biji-bijian, seperti biji padi, sorgum, jagung, biji rumput-rumputan, jelai, dan masih banyak lagi yang lainnya. Burung tekukur juga suka memakan buah-buahan yang jatuh, hingga daun tanaman. Tekukur sering terlihat di area persawahan untuk mengais biji-bijian padi, atau di wilayah perkebunan untuk memakan biji-bijian tanaman. Si burung dari suku dara ini biasa mencari makan saat pagi atau sore hari, meski kadang juga pada siang hari. Saat malam hari, mereka akan kembali ke tempat tinggal atau sarangnya. Mereka biasa bersarang di dahan atau ranting pohon-pohon besar, dan juga pelepah pohon palem-paleman. Sarangnya berbentuk seperti mangkok, dan dalam satu saang bisa terdapat lebih dari 3 buah telur. Morfologi dari burung tekukur jantan dan betina bisa dikatakan sama. Dan untuk membedakannya dibutuhkan ketrampilan dan juga pengetahuan.

 



Karakter Fisik Dari Burung Tekukur

Spesies burung tekukur memiliki karakteristik fisik yang begitu mudah dikenali. Ia mempunyai bulu dominan cokelat kemerah jambuan disebagian besar bagian tubuhnya. Dibagian perut, bulu dari burung tekukur juga sering mempunyai warna cokelat keputihan. Di kepala dari burung ini juga terdapat sedikit warna abu-abu hingga kecokelatan. Yang begitu khas dari burung tekukur adalah bulu hitam dengan titik-titik putih yang berbentuk sepeti kalung setengah lingkaran dibagian lehernya. Spot warna hitam dengan titik-titik putih ini juga terdapat dibagian sayap burung tekukur. Di sayap, juga terdapat bulu untuk terbang yang mempunyai warna hitam.

Ukuran tubuh dari burung tekukur tergolong sedang, panjangnya sekitar 30 cm (dari paruh hingga ekor) serta berat ± 300 gram. Ekor dari burung ini agak panjang, berwarna putih dibagian dalam, serta cokelat dan hitam dibagian atasnya. Tekukur mempunyai iris berwarna jingga yang tampak jelas, dengan pupil cokelat hingga hitam. Untuk paruhnya berukuran kecil dan panjang dengan warna hitam. Lalu untuk kaki si burung tekukur ini berwarna merah. Burung tekukur termasuk sebagai hewan berdarah panas. Karenanya, ia sering mandi untuk mendinginkan tubuhnya selain juga membersihkan dirinya.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tekukur, Burung Yang Suka Memakan Biji-bijian Dan Dikenal Mempunyai Suara Kicau Merdu”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Keanekaragaman Hayati Daerah Istimewa Yogyakarta. “Burung Tekukur”. http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/burung-tekukur (diakses 25 April 2022).

Wikipedia. “Streptopelia”. https://id.wikipedia.org/wiki/Streptopelia

  “Tekukur”. https://id.wikipedia.org/wiki/Tekukur_biasa