Mengenai Tape Sebagai Makanan Tradisional Yang Dibuat Dengan Cara Difermentasi
Dengan banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, banyak hal yang juga membuat Negara ini beragam. Salah satu keberagaman itu juga terdapat pada hal makanan. Terdapat begitu banyaknya makanan warisan dari para leluhur bangsa kita, dan salah satu makanan yang unik tersebut adalah tape. Tape sebagai makanan tradisional memiliki proses pembuatan yang unik dan tergolong maju untuk peradaban zaman dahulu. Ya, tape dibuat dengan proses fermentasi selama kurang lebih 3 hari. Pada proses fermentasi ini, ragi yang menjadi bahan untuk menumbuhkan jamur ditaburkan ke singkong atau dicampurkan ke ketan yang telah dimasak sebelumnya. Tanda tape yang telah matang karena proses fermentasi adalah telah mengeluarkan banyak air dan juga singkong atau ketannya telah empuk. Ada juga warna putih yang ada pada permukaan tape.
Tape saat ini juga masih banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Timur. Sebab memang makanan ini berasal dari wilayah ini dan dibuat oleh masyarakat Jawa. Ada pula makanan tradisional yang menyerupai tape dan juga dibuat dengan singkong dan berasal dari Jawa Barat yang disebut dengan peyeum. Akan tetapi untuk peyeum teksturnya lebih keras dibandikan tape singkong. Harga dari makanan tradisional ini cukup terjangkau. Tape memiliki dua jenis berdasarkan bahan baku pembuatannya, yaitu tape singkong dan tape ketan. Makanan ini bisa dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat menjadi wedang dengan tambahan sedikit gula dan air hangat. Bahkan tape juga bisa dinikmati dalam keadaan dingin dengan sirup, susu, atau gula merah untuk rasa manisnya.
Demikian penjelasan singkat tentang “Tape Sebagai Makanan Tradisional Yang Dibuat Dengan Cara Difermentasi“. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi ! Terima Kasih !
Galeri Gambar :

