TAPAK DARA BISA DIMANFAATKAN SEBAGAI OBAT

Tapak Dara Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat

Tapak dara adalah spesies tanaman berbunga yang biasa ditanaman sebagai tanaman hias di pekarangan atau taman. Tanaman perdu ini dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, seringkali ia juga tumbuh secara liar. Selain sebagai tanaman hias, tapak dara juga bisa dimanfaatkan sebagai obat dari beberapa penyakit.

Info Tentang Tanaman Tapak Dara Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat

Tapak Dara Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat

Tapak dara (Catharanthus roseus atau Vinca rosea) merupakan spesies tanaman perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini berasal dari marga Catharanthus, dengan suku Apocynaceae. Dalam Bahasa Inggris, tapak dara disebut dengan rose periwnkle. Berasal dari wilayah tropis, tanaman ini tentu dapat tumbuh dengan baik di Indonesia yang juga memiliki iklim tropis. Tapak dara dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan juga tinggi dibawah 800 mdpl. Ia menyukai tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung, tapi kadang juga tumbuh ditempat yang teduh. Perbanyakan tanaman ini dilakukan lewat biji yang dihasilkan oleh tanaman.

Bunga, daun, serta akar dari tanaman tapak dara dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa penyakit, diantaranya hipertensi, diabetes, kanker payudara, membersihkan haid dll. Daun serta bunganya juga memiliki potensi untuk menjadi obat leukimia dan juga penyakit hodgkin. Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman ini diantaranya: ajmalicine, vincristine, vinblastine, resepine, serpentine, catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroasltonine, vindoline, akuammine, vincamine, vinleurosin, serta vinrosidin.  Kandungan senyawa tersebut adalah alkaloid yang bisa menyebabkan keracunan dengan dampak yang mematikan ketika tidak bisa mengetahui pengolahan serta dosis yang tepat untuk menjadikannya obat.

Jadi, selain bisa berkhasiat sebagai obat, tanaman ini juga dapat menjadi racun. Tanda-tanda dari keracunan tanaman tapak dara adalah demam, loyo, serta muntah-muntah dalam waktu 24 jam. Lalu terdapat tanda-tanda keracunan tapak dara yang lainnya, seperti neuropati, kehilangan refleks tendon, serta halusinasi. Dampak yang ditimbulkan saat keracunan bisa sampai koma dan bahkan meninggal dunia.



Morfologi Dari Tanaman Tapak Dara

Tanaman tapak dara termasuk dalam kategori tanaman perdu kecil tahunan (parensial). Tinggi tanaman dapat mencapai 1 meter. Batang tanaman berwarna hijau, memiliki beberapa percabangan, dan tumbuh menyamping. Daun tapak dara merupakan daun tunggal yang letaknya berpasangan, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur atau oval, berwarna hijau tua pada bagian atas dan hijau pucat pada bagian bawah, permukaan daun halus saat diraba, dan ia memiliki alur daun menyirip. Tanaman juga memiliki getah berwarna putih.

Bunga tapak dara merupakan jenis bunga tunggal, muncul dari ketiak daun, dan berbentuk paku. Tabung kelopak bunga berbentuk silindris berwarna hijau. Mahkota bunga memiliki beberapa variasi warna tegantung jenisnya, ada yang berwarna putih, biru, merah jambu, ataupun ungu. Bentuk mahkota bunganya terompet dengan bagian ujung yang melebar dan memecah menjadi dengan 4-5 lembar petal mahkota. Dari bunga yang terbuahi, bisa tumbuh buah lonjong dan bergilig dengan bentuk silindris. Bunga memiliki panjang antara 1,5-2,5 cm, permukaan kulit berbulu, dan ujung agak lancip. Buah terdiri dari dua bilah kulit berwarna hijau tua saat muda, hijau muda saat telah tua, dan cokelat saat telah kering. Dua bilah kulit buah ini membungkus biji-biji berukuran kecil berbentuk oval terdapat didalam buah. Biji muda berwarna putih, kemudian berubah menjadi hitam ketika telah tua dan kering.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Jambu Bol, Jenis Buah Jambu Yang Memiliki Daging Padat Dengan Tekstur Lembut”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Tapak Dara”. https://balittro.litbang.pertanian.go.id/?page_id=5497 (diakses 24 Maret 2022).

Wikipedia. “Tapak Dara”. https://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_dara