TANAMAN PETAI MEMPUNYAI BIJI YANG DAPAT DIKONSUMSI MANUSIA

Biji Petai Dapat Dikonsumsi

Tanaman petai merupakan salah satu spesies tanaman polong-polongan atau suku Fabaceae. Ia dikenal mempunyai biji yang dianggap berbau tidak sedap bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, biji petai juga menjadi salah satu biji dari tanaman polong yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Biji petai dimakan ketika berusia muda hingga setengah tua. Sebab jika kering akan keras. Ia dapat dimakan secara langsung, dijadikan lalapan, hingga dimasak sebagai kuliner tradisional, salah satunya sambal goreng petai.

Biji Petai Dapat Dikonsumsi

Ragam Info Tentang Tanaman Petai

Petai, pete, atau mlanding merupakan spesies tanaman tropis tahunan bermarga Parkia, subfamilia Mimosoidae, dari familia Fabaceae (polong-polongan). Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Parkia speciosa. Nama petai juga biasa digunakan untuk menyebut biji dari tanaman ini. Tumbuhan ini banyak terdapat pada pulau-pulau di Indonesia bagian barat hingga ke beberapa Negara tetangga seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam. Tanaman ini begitu dikenal oleh orang Indonesia sebagai penghasil biji berbau tidak sedap, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia.

Ada banyak cara yang digunakan masyarakat Indonesia untuk menikmati biji petai muda. Ia dapat dimakan dalam keadaan mentah, atau direbus, dibakar, hingga digoreng dahulu. Orang-orang biasa memakan petai sebagai lalapan dan dimakan bersama sambal. Adapula yang mencampurkan petai ke dalam masakan, salah satunya sambal goreng hati. Biji petai mempunyai rasa mirip dengan biji kacang tanah, atau juga jengkol. Dimana mempunyai tekstur agak keras dan renyah. Tidak hanya nikmat, biji petai juga mempunyai banyak kandungan gizi, diantaranya: fosfor, fruktosa, glukosa, vitamin A dan C, serat, zat besi, dan masih banyak yang lainnya. Biji pete juga mempunyai khasiat sebagai obat. Ia bisa digunakan sebagai obat Anemia, cacingan, depresi, peluruh kencing, sakit perut, sindrom pramenstruasi, stress, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tanaman petai dapat tumbuh dengan baik di wilayah tropis dataran rendah hingga dataran tinggi hingga ketinggian 1.500 mdpl. Tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah tanah halus, memiliki pH 5,5–6,5, serta irigasi yang baik. Lahannya juga harus terbuka dan mendapat banyak sinar matahari, sebab ia tergolong sebagai tanaman yang membutuhkan sinar matahari yang banyak dan secara langsung.

Terdapat dua kultivar tanaman petai, yaitu petai gajah dan petai kacang. Petai gajah mempunyai polong besar dan panjang (panjangnya 25-30 cm) dengan jumlah biji yang banyak, antara 15-18 biji. Sedangkan petai kacang mempunyai polong lebih kecil dan pendek daripada petai gajah. Panjang maksimal dari petai gajah sekitar 20 cm. Lalu untuk jumlah biji dari petai gajah antara 10-12 biji.




Morfologi Dari Tanaman Petai

Tanaman petai mempunyai batang tegak yang berkayu.Tinggi dari tanaman ini dapat mencapai 25 meter. Kulit kayu atau pepagan berwarna cokelat tua kemerah-merahan dan memiliki percabangan dibagian atas tanaman. Kayu dari tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture hingga bangunan. Ada pula yang memanfaatkannya sebagai kayu bakar. Kayu dari tanaman petai juga mengeluarkan aroma khas yang mirip dengan aroma bijinya. Perakaran dari tanaman ini kuat dan menancap dalam ke tanah.

Daun dari tanaman pete adalah daun majemuk. Daun berbentuk bulat telur atau oval. Saat masih muda daun berwarna hijau terang, dan ketika telah tua berwarna hijau gelap. Letak daun berpasangan dua dengan satu yang tidak berpasangan terdapat diujung tandan. Tandan atau tangkai percabangan memanjang dengan dua sisinya yang ditumbuhi daun yang terletak sejajar. Dari tandan percabangan ini kemudian ia menempel pada tangkai utama yang panjang. Letak tandan daun percabangan ini juga berpasangan. Bentuk rangkaian daun petai ini mirip dengan rangkaian daun tanaman lamtoro, tapi ukuran daunnya lebih besar tanaman petai.

Perbungaan tanaman tergolong sebagai bunga majemuk. Bunga tersusun pada tandan yang bercabang. Bunga dari tanaman ini tidak mempunyai kelopak dan mahkota. Hanya terdapat putik yang dikeliling dengan benang sari yang menempel pada bongkol berbentuk bulat dengan tangkai silindris. Warna tangkai putik dan benang sari berwarna putih dan kepalanya berwarna kuning.

Didalam bongkol terdapat bakal buah, dimana ketika putik, dan benang sari telah rontok akan disusul oleh bongkol tempat tumbuhnya bunga. Lalu ketika ovari terbuahi akan tumbuh memanjang dan berbentuk polong.

Buah polong petai berwarna hijau muda hingga hijau gelap yang memanjang dan sering meliuk. Pada bagian polong yang memiliki biji akan menonjol atau cembung. Buah muda akan dipanen untuk nantinya dijual bersama dengan bijinya untuk kebutuhan konsumsi manusia. Inti biji terdiri dari dua bilah dan berwarna hijau. Biji ini mempunyai aroma atau bau yang khas dan dianggap tidak sedap oleh kebanyalan orang. Bau dari biji petai ini disebabkan oleh kandungan asam amino yang mengandung unsur sulfur. Dimana asam amino ini akan menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang bau atau beraroma tidak sedap. Biji dibungkus dengan kulit ari berwarna putih, dan saat sudah kering biji ari berubah warna menjadi cokelat. Biji dari tanaman ini juga dapat ditanam sebagai tanaman baru.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Petai Yang Mempunyai Biji Dapat Dikonsumsi”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Dinas Pertanian Kabupaten Bulelang. “Petai (Parkisa speciosa)”. https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/petai-parkia-speciosa-56 (diakses 05 Mei 2022).

Wikipedia. “Petai”. https://id.wikipedia.org/wiki/Petai