Nipah menjadi salah satu spesies tanaman dari suku palem-paleman atau palma yang ada di Indonesia. Tanaman yang mempunyai habitat di lingkungan pasang surut tepi laut, rawa, serta muara sungai ini mempunyai banyak manfaat. Untuk mengenal lebih jauh tentang tanaman nipah dan pemanfaatannya, baca pada artikel dibawah!
Deskripsi Tentang Tanaman Nipah
Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) merupakan spesies tanaman tropis dari marga nypa, famili Arecaceae (palma) yang mempunyai habitat di wilayah hutan bakau, pasang surut dekat tepi laut, rawa, serta muara sungai. Banyak sebutan dari salah satu spesies tanaman palma ini di berbagai Bahasa Daerah di Indonesia, diantaranya: daon atau daonan (Sunda dan Banyumasan), buyuk (Jawa dan Bali), bhunyok (Madura), bobo atau boho (Manado, Ternate, dan Tidore), boboro (Halmahera), palean atau parena (Seram, Ambon dan sekitarnya), dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, tanaman nipah disebut dengan Nypa palm.
Tumbuhan nipah diperkirakan sebagai salah satu Angiospermae tertua di Dunia. Hal ini berdasarkan pada temuan fosil-fosil Eocene dan Miocene dari Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah dan strata Paleocen di brasil yang menunjukkan bahwa ia mempunyai sebaran di kawasan Pantropis pada 13 – 63 juta tahun yang lalu.
Tanaman nipah tersebar di wilayah pesisir khatulistiwa Samudera Hindia hingga Pasifik, mulai dari Bangladesh, Sri Lanka, ke Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Papua Nugini, hingga Australia bagian Utara. Nipah kerap tumbuh secara liar di wilayah pantai hingga dataran rendah 0 – 10 mdpl. Tumbuhan yang menjadi vegetasi wilayah pantai ini tumbuh dengan baik di suhu antara 20 – 35°C. Ia dapat tumbuh di wilayah rawa, pantai payau dengan tanah berliat yang kaya bahan organik maupun pantai berpasir. Untuk keasaman tanah yang ideal bagi tanaman ini berkisar antara 6 – 6,5. Kadar salinitas antara 50 – 100 mmosh/cm³.Untuk curah hujannya berada pada kisaran 100 mm per bulan. Tanaman nipah dapat tumbuh pada lingkungan air asin, payau, hingga tawar.
Pemanfaatan dari tanaman nipah begitu beragam. Tanaman nipah menghasilkan nira yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat gula merah, hingga bio etanol. Daun muda nipah bisa dimanfaatkan sebagai kerta pembungkus tembakau atau kerta rokok tradisional. Layaknya daun rumbia, daun nipah juga bisa dijadikan sebagai atap rumah. Tangkai daun nipah bisa digunakan sebagai kayu bakar. Pelepah daun nipah yang mengandung selulosa dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pulp atau bubur kertas. Dari daunnya, juga ada lidi yang bisa dijadikan sapu, anyaman, dll. Buah serta umbut dari pohon nipah juga bisa diguanakan sebagai sumber pangan. Arang dari akar tanaman nipah juga bisa digunakan sebagai obat sakit gigi dan kepala. Dengan adanya vegetasi ini di wilayah pantai juga bisa menjadi pencegah abrasi karena air laut, serta pelindung pantai dari angin dan ombak.
Morfologi Dari Tanaman Nipah
Pohon nipah mempunyai batang yang menjalar diatas tanah dan rimpangnya terendam oleh lumpur atau pasir. Hanya rangkaian daun atau roset yang muncul diatas tanah atau permukaan air. Jadi, jika dilihat dari kejauhan akan tampak tanaman nipah yang seolah tidak mempunyai batang. Akar tanaman silindris yang panjangnya bisa sampai 13 meter. Perakaran yang menancap pada lumpur atau pasir yang labil membuat tanaman ini bisa dihanyutkan oleh air hingga ke laut.
Daun tanaman nipah merupakan daun majemuk yang menyirip seperti kebanyakan tanaman dari suku palma. Panjang daun dari tanaman ini bisa mencapai 9 meter dan mengarah tegak ke atas saat masih segar. Tangkai daun nipah mempunyai panjang antara 1 sampai 1,5 meter. Kulit tangkai mengkilap dan keras, berwarna hijau muda, dan kering dengan warna coklat tua. bagian dalam tangkai daun lunak seperti gabus. Anak daunnya panjang, berujung runcing, bertulang keras (lidi), panjangnya sampa 1 meter dan lebarnya antara 4 sampai 7 cm. Anak daun berwarna kuning saat muda, lalu hijau ketika tua, dan kering dengan warna coklat.
Perbungaan majemuk muncul dari ketiak daun, serta berumah satu. Tangkai bunga antara 100 – 170 cm. Dan tandan bunga ini kerap dipotong untuk disadap niranya. Bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan bunga jantan tersusun pada malai yang panjang. Pada tiap utaian malai panjangnya hingga 5 cm dan terdapat 4 hingga 5 butir bulir bunga jantan. Bunga jantan mempunyai seludang bunga, lalu bagian yang mempunyai serbuk sari muncul keluar. Untuk bunga betina berbentuk seperti peluru dan bengkok ke samping.
Buah nipah tersusun dalam tandan dengan jumlah 30 hingga 60 butir yang saling berdempetan. Nipah mempunyai buah batu dengan bagian kulit (mesokarp) yang terdiri dari sabut. Buah berbentuk bulat telur terbali, agak pipih, mempunyai 2 sampai 3 rusuk, berwarna coklat kemerahan. Setelah sabut terdapat lapisan buah yang keras yang biasa disebut sebagai tempurung (endokarp). Dilindungi oleh tempurung ada biji berbentuk kerucut berwarna putih seperti di buah aren.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Nipah Dan Pemanfaatannya“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
.