Mahoni atau mahogany menjadi salah satu jenis tanaman penghasil kayu berkualitas yang cukup familiar di Indonesia. Tanaman mahoni dapat memberi banyak manfaat bagi manusia. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh darinya adalah pemanfaatan dari kayunya. Kayu mahoni sering dijadikan sebagai furniture maupun material bangunan seperti tiang, rangka atap, pintu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang kayu ini memiliki kualitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kayu jati. Namun kayu mahoni juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kayu jati. Kelebihan kayu mahoni adalah dapat di furnish dengan cat natural maupun duco. Hal ini berbeda dengan kayu jati yang ketika dicat duco tidak bisa memperoleh hasil maksimal karena akan mengeluarkan minyak. Minyak dari kayu ini pun yang dapat melunturkan dan mencemari warna dari furniture jati jika di cat duco. Dengan kualitasnya yang berada dibawah kayu jati, tentu harga dari kayu mahoni juga lebih murah. Kekurangan dari kayu mahoni adalah serangan serangga rayap dan juga kutu pemakan kayu. Namun ketika furniture atau bagian bangunan dirawat dengan baik dan disemprot pestisida secara berkala kekurangan ini mestinya bisa diatasi.
Informasi Terkait Dengan Anatomi Tanaman Mahoni
Tanaman mahoni merupakan tanaman yang berasal dari India yang dibawa ke Indonesia pada zaman kolonialisme. Ia merupakan anggota familia meliaceae dengan marga swietenia. Nama ilmiah dari tumbuhan ini adalah Swietenia macrophylla. Vegetasi ini merupakan dapat tumbuh dari dataran rendah ditepi pantai hingga ke dataran tinggi pada ketinggian maksimal 1.500 mdpl. Tumbuhan ini dikenal memiliki getah yang berasa pahit.
Tumbuhan mahoni termasuk tanaman besar yang mana bisa tumbuh hingga memiliki tinggi 40 meter. Lingkar batang dari tanaman ini juga bisa mencapai 1 meter lebih. Batang tanaman manoni berwarna coklat dengan kulit pecah-pecah dengan bentuk tak beraturan dan sering mengelupas layaknya sisik ikan. Namun saat masih muda dan batang berukuran kecil kulitnya tidak pecah-pecah. Bagian dalam batang berwarna pada pertemuan kulit dengan inti terdapat lapisan tipis yang bertumpuk seperti kertas yang berwarna merah muda saat basah dan coklat saat kering serta mudah lepas saat kayu kering. Sedangkan pada bagian teengah batang mahoni berwarna merah muda hingga putih dan menjadi coklat-kemerahan saat kering.
Flora ini memiliki daun majemuk dengan jumlah 5-7 lembar per tangkainya dengan alur menyirip. Daunnya berwarna hijau muda saat muda dan akan berubah menjadi hijau ketika tua. Saat musim kemarau, tumbuhan akan merontokkan daunnya atau meranggas untuk mengurangi penguapan.
Buah dari tanaman mahoni berbentuk seperti telur dengan warna coklat dengan sedikit campuan warna abu-abu. Buah ini tentunya hasil dari penyerbukan bunga tanaman mahoni dewasa. Bunga mahoni berukuran kecil dengan panjang kurang dari 5 cm dan lebar sekitar 3 cm. Bunga memiliki mahkota berwarna putih dengan ujung mahkota berupa segi lima dan bagian bawah berbentuk silinder, jadi bisa dianalogikan layaknya terompet. Pada kelopak ini juga terdapat putik dan benang sari yang berukuran kecil.
Buah ini akan retak dan pecah ketika kering meski masih menempel pada ujung-ujung ranting tanaman. Kemudian pada kondisi ini isi buah yang terdapat biijinya akan tertiup angin dan jatuh. Mahoni juga merupakan jenis tanaman berbiji monokotil. Ia memiliki biji pipih berbentuk oval dengan panjang sekitar 2-3 cm. Biji ini tersimpan pada lembaran daging buah yang pipih, panjang serta ringan berwarna coklat yang mudah untuk diterbangkan angin. Karenanya ia sering tertiup angin hingga jatuh dalam posisi jauh dari tanaman.
Pemanfaatan Tanaman Mahoni
Tanaman mahoni menjadi salah satu jenis tanaman yang memberikan banyak manfaat bagi manusia. Untuk hal pemanfaatan tanaman mahoni yang paling besar dan terlihat adalah untuk diambil kayunya sebagai material bangunan, furniture, serta kerajinan dengan material kayu. Kayu mahoni dengan ukuran kecil juga biasa diolah menjadi multipleks, mdf, kertas, maupun tisu. Ranting-rantingnya juga bisa dijadikan sebagai kayu bakar. Meski memiliki getah berasa pahit, namun daun dari tanaman ini juga sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti kambing, domba atau kelinci. Bagian buah dari tanaman ini juga bisa dimanfaatkan oleh manusia. Buahnya dan bijinya bisa dijadikan sebagai obat. Rasa biji buah mahoni yang pahit juga bisa dijadikan sebagai pestisida alamai untuk mengusir hama dari tanaman pertanian. Kulit dari batang tanaman ini juga bisa dijadikan sebagai pewarna alami textile. Sedangkan untuk getahnya yang lengket dan berasa pahit bisa dijadikan sebagai lem.
Sebagai tanaman yang dapat dimanfaatkan kayunya, tentu salah satu tujuan dari menanam tumbuhan ini adalah untuk dipanen kayunya ketika telah mencapai ukuran yang di inginkan. Tujuan penanaman ini biasa dilakukan oleh petani atau BUMN dengan usaha produksi kayu, contohnya Perhutani. Namun meski masih berupa tanaman hidup, ia sudah memberikan manfaat lain bagi manusia dan juga hewan. Mahoni di wilayah pertanian atau pegunungan juga dapat mengikat tanah dan air. Sehingga bisa menghindarkan manusia bencana longsor, dan banjir. Sedangkan untuk lembaga pemerintahan lain, salah satunya DPU juga sering menanam tanaman ini ditepi jalan raya. Tujuan dari penanaman ini seperti halnya penanaman tanaman trembesi ditepi jalan raya, yaitu untuk melindungi jalan dengan memecah angin, mencegah penurunan tanah, peneduh saat matahari terik, penyerap air dan juga penyaring udara. Manfaat tumbuhan ini ketika ditanam di wilayah perkotaan, taman atau tepi jalan juga pastinya bisa didapat juga ketika ditanam diperbukitan, gunung dan juga pedesaan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Mahoni Yang Dapat Memberi Banyak Manfaat Bagi Manusia”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Mahoni”. https://id.wikipedia.org/wiki/Mahoni (diakses 23 November 2021).