Kemuning menjadi salah satu tumbuhan dengan bunga menawan beraroma harum yang biasa atau sering ditanam sebagai tanaman hias di taman atau pekarangan hingga dijadikan bonsai. Selain bunga yang indah, tumbuhan semak ini juga mempunyai gerak batang yang bagus dengan kayu yang beralur dan kuat. Karenanya ia juga biasa dijadikan sebagai bonsai. Untuk lebih mengenal tanaman kemuning, silahkan baca dibawah ini.
Info Tentang Kemuning Yang Memiliki Bunga Menawan Dan Harum Juga Biasa Ditanam Sebagai Bonsai
Murraya paniculata merupakan nama ilmiah untuk tanaman semak yang biasa disebut Kemuning oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ia berasal dari famili tanaman Rutaceae. Tanaman ini juga memiliki banyak nama di banyak Bahasa daerah di Negara kita. Contohnya saja sebutan kamuning dalam Bahasa Sunda (juga di Bahasa Manado dan Makassar), kamoneng di Bahasa Madura, Kemiuning pada Bahasa Sumba, Palopo di Bahasa Bugis, dan masih banyak lagi yang lainnya. Berdasarkan banyaknya perbedaan dalam penyebutan tanaman ini, tentunya persebaran tanaman ini begitu luas dan merata di Indonesia. Ia dapat diperbanyak secara generatif melalui biji, dan juga secara vegetatif dengan campur tangan manusia (stek batang dan cangkok).
Kemuning dapat tumbuh secara liar atau sengaja ditanam untuk menjadi tanaman hias dan juga pagar. Kegunaannya sebagai tanaman hias juga tidak hanya sebagai tanaman hias biasa yang memiliki bunga nan menawan. Ia juga biasa dijadikan sebagai bonsai.
Ciri-Ciri Dan Manfaat Tanaman Kemuning
Sebagai tanaman perdu atau semak, kemuning bisa memiliki tinggi maksimal di kisaran 12 meter. Namun tinggi hingga 12 meter ini jarang terjadi dan mungkin hanya ditemui jika ia tumbuh secara liar di alam yang jauh dari lingkungan tinggal manusia. Pohon kemuning yang sengaja ditanam, hanya tumbuh hingga memiliki tinggi sekitar 3 meter. Tanaman ini memiliki batang dengan kulit beralur. Alur yang indah ini juga terdapat pada bagian inti kayu. Vegetasi yang satu ini dikenal memiliki kayu dengan warna bagus dan juga kuat. Karena hal ini, ia sering dijadikan sebagai gagang pisau, sabit, golok dan juga berbagai barang kerajinan dari kayu yang lainnya.
Batang yang bagus dari tanaman ini juga biasa dimanfaatkan manusia untuk dijadikan tumbuhan bonsai. Tanaman kemuning ditopang oleh akar tunggang dan akar serabut. Ia juga memiliki perakaran tunggang yang bagus. Selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias biasa dan bonsai. Kemuning juga bisa dijadikan sebagai obat. Kulit batangnya bisa digunakan sebagai obat sakit gigi dan luka luar. Lalu akarnya bisa dijadikan obat memar, bisul, hingga gatal karena gigitan serangga. Tidak hanya kulit batang dan akarnya saja yang bisa menjadi obat untuk manusia. Ia juga memiliki daun yang dapat dijadikan sebagai obat diare, disentri, sakit gigi, keputihan, radang buah zakar, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Daun kemuning memiliki bentuk oval (bulat telur) hingga oval dengan ujung meruncing (lanset). Warna daunnya hijau tua dan memiliki permukaan halus. Untuk daun muda, warna hijau lebih terang. Daun memiliki alur menyirip dengan tulang besar dibagian tengah daun yang berwarna hijau sedikit terang dibandingkan warna lembaran daun di sekelilingnya. Daun tanaman ini mempunyai tangkai pendek. Tangkai pendek ini menempel pada tangkai atau tandan panjang yang menempel pada batang tanaman. Jadi ia merupakan tanaman dengan sistem daun majemuk.
Tumbuhan kemuning memiliki bunga dengan tampilan menawan dan aroma harum. Bunga ini muncul sepanjang tahun. Karenanya, ia sering ditanam sebagai tanaman hias yang mengisi pekarangan dan taman. Kemuning memiliki mahkota berwarna putih dengan lima kelopak yang menyatu pada bagian silindris mahkota. Bagian tengah tabung mahkota terdapat putik dan benang sari dengan kepala berwarna kuning. Bunga kemuning muncul pada bagian pucuk tanaman. Ia juga memiliki perbungaan majemuk. Dimana tiap tandannya bisa terdapat banyak bunga.
Setelah bunga terpolinasi (terbuahi) kemudian ia akan rontok dan ovari (kantong putik )akan membesar dan menjadi buah. Buah dari tanaman ini memiliki warna hijau saat muda. Kemudian berubah menjadi jingga hingga kemerahan saat tua dan matang. Meski menggoda dari segi penampilannya, buah ini bukanlah buah konsumsi untuk manusia. Buah yang berbentuk bulat hingga oval ini berisi biji yang bisa dijadikan benih untuk ditanam menjadi vegetasi baru.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Kemuning Yang Memiliki Bunga Dengan Aroma Harum Juga Biasa Dijadikan Bonsai“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Kemuning”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kemuning (diakses 13 Januari 2022).