Info Tentang Tanaman Katang-katang Atau Tapak Kuda
Tanaman Katang-katang atau tapak kuda (Ipomoea pes-caprae) adalah jenis tanaman merambat dari subgenus Eriospermum, genus Ipomoea, famili Convolvulaceae. Ada banyak sebutan dari tanaman katang-katang dalam berbagai Bahasa Daerah di Indonesia, diantaranya: andali arana di Talaud, batata pantai di Manado, daun katang di Melayu, dalere di Sangir dan Alifuru, tangkatang di Madura, tiladede di Gorontalo, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tumbuhan ini disebut sebagai tapak kuda karena daunnya yang mirip dengan bekas jejak kaki atau tapak kuda atau kambing. Dalam Bahasa ilmiah, ia disebut sebagai pes caprae (kaki kambing).
Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di pantai berpasir hingga lumpur wilayah tropis Asia Tenggara, juga di Indonesia. Selain di kawasan pantai dan dataran rendah, ia juga bisa tumbuh di kawasan dataran tinggi kisaran 800 mdpl. Terdapat dua subspesies tanaman katang-katang, yaitu Ipomoea pes-caprae ssp. pes-caprae (punya cuping daun dalam) dan Ipomoea pes-caprae ssp. brasiliensis (memiliki takik pada ujung daun). Kedua subspesies dari tanaman tapak kuda ini terdapat di Indonesia.
Katang-katang tidak hanya sekedar tanaman liar belaka. Ia juga mempunyai manfaat sebagai tanaman obat. Bagian daun, batang, akar serta biji dari tanaman ini bisa digunakan sebagai obat. Biji dari tumbuhan tapak kuda bisa digunakan untuk obat sakit perut dan kram perut. Getah dari batangnya bisa digunakan untuk obat bekas gigitan serangga serta sengatan hewan. Daunnya bisa dimanfaatkan untuk obat eksim, korengan, wasir, serta rematik. Akar dari tanaman bisa dijadikan obat sakit gigi peluruh kencing, sakit ginjal, mencegah bengkak air (oedema) dan eksim.
Morfologi Dari Tanaman Katang-katang

Katang-katang atau tapak kuda mempunyai batang terna merambat yang panjangnya sampai 30 meter. Ia biasa merambat atau merayap diatas tanah hingga ke pepohonan. Batang tumbuhan mempunyai warna hijau kemerahan hingga kecokelatan dan beruas-ruas. Tiap ruas yang ditumbuhi atau bekas daun akan mempunyai akar. Batang mempunyai getah berwarna putih ketika dipotong atau dipatahkan. Batang yang berakar ini bisa dipatahkan dan dijadikan sebagai bibit stek untuk perbanyakan tanaman.
Daun yang dimiliki tanaman ini adalah daun tunggal. Letak dari daunnya tidak sejajar atau tersebar di batang. Tangkai daun memiliki panjang antara 2-3 cm. Saat disobek atau dipatahkan, daun juga menghasilkan getah berwarna putih. Daun katang-katang terbilang mempunyai bentuk yang unik, dimana terbagi menjadi dua jari dengan ujung tumpul seperti bentuk tapak kuda. Seringkali, sisi daun yang terbagi dua lebih panjang di salah satu ujungnya. Daun berwarna hijau, permukaannya halus, tebal, dengan tangkai berwarna kemerahan atau kecokelatan.
Perbungaan tanaman adalah bunga majemuk. Namun bisa saja hanya satu bunga saja dalam tiap tangkainya. Tangkai dari bunga ini panjang, dengan panjang hingga 16 cm. Kelopak bunga berwarna hijau, berbentuk corong kecil dengan ujung-ujung yang terbagi dan tumpul. Mahkota bunga berwarna ungu hingga kemerahan dan mempunyai bentuk corong yang menghadap ke atas. Buah katang-katang berbentuk oval hingga kapsul yang terbagi menjadi 4 bagian. Panjang buah antara 12-17 mm dan untuk bijinya antara 6-10 mm. Biji berwarna cokelat atau hitam, dan berambut rapat.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Katang-katang Atau Tapak Kuda Serta Manfaatnya“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Parangtritis Geomaritime Sciene Park. “Katang-katang: Potensi Tanaman Obat Di Kawasan Pesisir”. https://pgsp.big.go.id/katang-katang-potensi-tanaman-obat-di-kawasan-pesisir/ (Diakses 01 Agustus 2022).
Wikipedia. “Katang-katang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Katang-katang