Jengkol adalah tumbuhan dari wilayah Asia Tenggara yang berasal dari familia Fabaceae. Tanaman Jengkol dikenal dengan nilai manfaatnya yang beragam, dimana biji dari buah ini menjadi salah satu sumber pangan bagi manusia, kayunya bisa dibuat furniture dan lain sebagainya. Walau dikenal bau, namun biji jengkol mempunyai kandungan gizi yang melimpah dan tentunya memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Ragam Informasi Tentang Tanaman Jengkol Dan Beragam Manfaatnya
Jengkol atau Jering adalah spesies tanaman tropis Asia Tenggara yang berasal dari genus Archidendron, subfamili Mimosoideae, famili Fabaceae (polong-polongan). Nama ilmiah dari tanaman ini yaitu Archidendron pauciflorum atau Pithecellobium jiringa. Tanaman dengan batang tegak berkayu ini mempunyai biji yang dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan. Nama jengkol atau jering juga digunakan oleh orang-orang untuk menyebut biji dari tanaman jengkol. Tanaman jengkol banyak tumbuh di wilayah dataran tinggi, tapi ia juga bisa tumbuh pada wilayah dataran rendah. Namun dengan pertumbuhan yang tidak begitu bagus.
Meski mempunyai biji beraroma tidak sedap atau bau yang tajam, namun banyak yang menyukai biji buah jengkol. Pada biji jengkol terdapat banyak gizi yang tentunya bermanfaat bagi tubuh. Kandungan gizi seperti fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, glikosida, tanin, saponin, steroid, protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin (A, B1, B2, B6, dan C), terdapat pada biji buah jengkol. Manfaat yang bisa diperoleh dari mengkonsumsi biji jengkol diantaranya: merampingkan perut, mengatasi penyempitan pembuluh darah, mengontrol kadar gula darah, menangkal radikal bebas, dan menyehatkan janin dalam kandungan. Namun untuk penderita asam urat, sebaiknya menghindari makan jengkol karena bisa menyebabkan penyakit asam urat kambuh. Biji buah jengkol mengandung asam jengkolat yang berbau tajam dan tidak sedap. Zat ini juga sulit untuk larut dalam cairan yang asam. Sehingga ketika mengkonsumsi biji ini terlalu banyak bisa mengakibatkan terbentuknya kristal disaluran kencing yang bisa menyebabkan masalah serius ketika menumpuk dan terjadi terus menerus.
Harga dari biji jengkol ketika tidak musim panen raya bisa mencapai ratusan ribu Rupiah dan menyaingi harga daging sapi. Banyak masakan tradisional yang memanfaatkan biji jengkol, yang paling terkenal tentunya semur jengkol. Biji Jengkol juga bisa diolah menjadi keripik. Biji jengkol sendiri renyah, agak keras, bertekstur mirip dengan biji kacang tanam atau petai.
Selain biji buah, cangkang buah yang keras dan menutupi biji jengkol juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar layaknya kayu bakar. Dimana cangkang yang mempunyai kandungan minyak atsiri ini cukup mudah terbakar dan juga awet. Bagian kayu dari tanaman jengkol juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel dan juga bahan bangunan.
Morfologi Dari Tanaman Jengkol
Tanaman jengkol memiliki batang tegak yang berkayu. Tanaman ini dapat tumbuh hingga memiliki tinggi 25 meter. Kulit kayu terluar dari tanaman jengkol berwarna cokelat tua kemerah-merahan dan memiliki percabangan dibagian atas tanaman. Kayu jengkol tergolong sebagai kayu yang berkualitas baik, ia bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture hingga bangunan. Ada pula yang memanfaatkannya sebagai kayu bakar. Kayu dari tanaman jengkol yang telah dipotong juga mengeluarkan aroma khas yang mirip dengan aroma bijinya saat masih basah atau ketika terkena air. Perakaran dari tanaman ini kuat dan menancap dalam ke tanah.
Tumbuhan jering mempunyai daun majemuk. Daun berbentuk bulat telur atau oval dengan ujung runcing. Panjang daunnya bisa sampai ± 8 cm dan lebar ± 5 cm. Saat masih muda daun berwarna hijau terang, dan ketika telah tua berwarna hijau gelap, sisi atas daun juga mengkilap. Untuk sisi bawah daun berwarna hijau gelap agak pucat. Daun terletak berpasangan dengan jumlah dua lembar yang berada pada percabangan tandan daun. Dalam satu tandan bisa terdapat 2, 4, hingga 6 daun.
Perbungaan tanaman jengkol adalah bunga majemuk yang tersusun pada tandan bercabang. Dari bunga yang terpolonasi dan tidak rontok ovarinya maka akan bertumbuh menjadi buah jengkol. Buah jengkol berupa polong yang berbentuk spiral yang agak cembung dan keras yang melindungi biji buah. Warna dari cangkang atau kulit buah ini adalah cokelat tua kemerahan. Biji buah jengkol terdapat dibagian dalam buah, bebentuk bundar cembung dengan ditutupi kulit ari berwarna kuning kecokelatan saat masih muda, dan cokelat kemerahan ketika sudah tua. Biji mempunyai dua keping besar dan berwarna hijau keputihan saat muda, lalu yang tua berwarna kecokelatan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Jengkol Dan Nilai Manfaatnya”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur. “Note It — Jengkol”. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&%3Bview=article&%3Bid=1109:note-it-jengkol-&%3Bcatid=60:pernik&%3BItemid=97 (diakses 06 Mei 2022).
Badan LITBANG Pertanian Provinsi Sumatera Barat. “Teknologi Budidaya Jengkol”. http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/jengkol.pdf
Wikipedia. “Jengkol”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jengkol