Sawah merupakan salah satu jenis lahan pertanian terbanyak di Indonesia dengan padi sebagai pilihan utama vegetasi pertaniannya. Sebagai tanaman pertanian utama tentunya padi yang menjadi perhatian petani dan sisanya dianggap sebagai tanaman pengganggu (gulma) yang pesaing tanaman utama dalam mengambil unsur hara dari tanah. Gulma di area persawahan begitu banyak jumlahnya, dan sebagian besar berjenis rumput. Beberapa jenis rumput seperti jawan, timunan, ekor kucing, griting dan beberapa yang lainnya biasa dijadikan sebagai pakan ternak sapi, kambing atau kelinci. Dari sekian banyaknya jenis gulma yang ada ditengah persawahan, ada beberapa yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan manusia, diantaranya semanggi, gonda, serta genjer.
Mengenal Tanaman Gulma Ditengah Lahan Persawahan Yang Dapat Dijadikan Sebagai Sumber Pangan Manusia Dan Memiliki Rasa Lezat
- Semanggi

Sumber Gambar : https://news.unair.ac.id/2021/10/05/studi-pemanfaatan-daun-semanggi-untuk-kesehatan-sel-saraf-otak/?lang=id
Tanaman semanggi (Marsilea crenata)merupakan tumbuhan merambat yang dapat menjalar hingga jauh. Dan cabang-cabang merambat ini pula yang menjadi salah satu cara berkembang biak tanaman semanggi selain dari spora. Ia tumbuh dengan baik pada area berlumpur seperti sawah, rawah, hingga tepian saluran irigasi. Tanaman ini begitu mudah dikenali dari daun majemuknya berjumlah empat lembar dengan tangkai yang menyangganya, dan ini menjadikannya tampak seperti payung. Bagian tangkai serta daun dari tanaman semanggi biasa dijadikan sebagai sayur, ia dapat diolah menjadi pecel, urapan, hingga sayur bening (kunci).
- Gonda/Gundo

Untuk jenis gulma berikutnya yang dapat dijadikan sumber pangan manusia adalah gonda ada pula yang menyebutnya gundo atau gonda. Tanaman ini memiliki batang berserat dan empuk seperti busa. Ia berkembang biak melalui bijinya. Bijinya berwarna hitam dengan ukuran kecil seperti biji bayam. Bagian tumbuhan gonda (Sphenoclea zeylanica) yang dimakan adalah daun beserta batang dan batang mudanya. Pecel, urapan, dan tumis menjadi tiga jenis masakan yang biasa digunakan untuk mengolah sayur ini.
- Genjer
Genjer menjadi jenis gulma selanjutnya yang biasa tumbuh ditengah persawahan bersama dengan padi. Meski disebut juga eceng, namun ia berbeda dengan tanaman eceng gondok. Tanaman genjer memiliki daun lebar berbentuk seperti sekop (setengah oval), sedangkan untuk eceng gondok berbentuk seperti hati seperti daun waru dengan bagian yang menghubungkan tangkai cekung. Kemudian disepanjang tangkai dari daun genjer terdapat sirip, sedangkan untuk tanaman eceng gondok tidak memiliki sirip disepanjang tangkai daun. Genjer juga merupakan tanaman yang hidup di area berlumpur seperti sawah, namun tidak dapat mengapung layaknya eceng gondok (bengok). Contoh olahan dari tanaman genjer adalah tumis serta urapan genjer.
Ketiga tanaman gulma yang dapat dijadikan sumber pangan bagi manusia tersebut sama-sama memiliki batang berlubang khas tanaman rumput, khususnya yang hidup dilumpur. Sebagai tanaman dengan wilayah hidup di lumpur, meraka juga berakar pendek. Ketiga tanaman ini juga dapat tumbuh di area yang kotor seperti selokan rumah tangga jangan dijadikan sebagai makanan. Dan jika tumbuh diarea tercemar tersebut jangan dikonsumsi, karena tanaman dapat menyerap zat polutan yang berbahaya dan akan menimbulkan dampak buruk ketika dikonsumsi oleh manusia maupun hewan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Gulma Ditengah Lahan Persawahan Yang Dapat Dijadikan Sumber Pangan Manusia“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Ensiklopedi Kuliner. “Sayur Gonda”. http://ensiklopedikuliner.pmb.lipi.go.id/ensiklopedi/detail/7753 (diakses 04 September 2021).
Wikipedia.”Semanggi”. https://id.wikipedia.org/wiki/Semanggi
“Sphenocle zeylanica”. https://en.wikipedia.org/wiki/Sphenoclea_zeylanica
“Genjer”. https://id.wikipedia.org/wiki/Genjer