BANDOTAN, TANAMAN YANG SERING TUMBUH SECARA LIAR DAN MEMPUNYAI BANYAK MANFAAT

Tanaman Bandotan Yang Mempunyai Banyak Manfaat

Bandotan menjadi salah satu spesies tanaman yang sering tumbuh secara liar di sekitar kita. Tanaman ini dianggap sebagai gulma (tanaman pengganggu) oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia bahkan juga dunia. Walau begitu, tanaman bandotan atau wedusan yang sering tumbuh secara liar juga mempunyai banyak nilai manfaat dalam kehidupan manusia.

Info Tentang Tanaman Bandotan

Tanaman Bandotan Yang Mempunyai Banyak Manfaat

Bandotan, babandotan, rumput balam, atau wedusan adalah spesies tanaman terna semusim dari genus Ageratum, famili Asteraceae. Ia mempunyai nama ilmiah Ageratum conyzoides L. Dalam Bahasa Inggris, ia disebut dengan billygoat-weed, goat weed, chick weed, atau whiteweed. Sering disebut wedusan, karena ia menghasilkan bau seperti bau kambing, apalagi untuk jika diperas, semakin tercium jelas aromanya. Tumbuhan telah tersebar secara luas di Negara tropis, serta subtropis dunia. Sekitar tahun 1860, tanaman ini didatangkan ke Jawa dari Negara Meksiko. Tanaman bandotan yang tumbuh secara liar di Indonesia ini bukanlah spesies asli Indonesia, ia berasal dari Amerika tropis.

Tumbuhan ini telah dianggap sebagai salah satu gulma dalam dunia pertanian di Indonesia. Ia tumbuh di wilayah persawahan yang kering, ladang, tanggul sungai, tepi saluran irigasi, pematang lahan pertanian, padang rumput, hingga di pekarangan rumah. Bandotan dapat tumbuh di wilayah dataran rendah hingga ketinggian 3.000 mdpl. Biji yang berukuran kecil serta dapat berkecambah pada suhu hingga 50°C membuat tanaman ini memiliki bisa tersebar dengan mudah dalam area yang luas.

Meski kerap dianggap sebagai gulma, namun tanaman bandotan juga mempunyai nilai manfaat sebagai obat. Air hasil rebusan dari daunnya bisa digunakan untuk obat sakit dada. Lalu ekstrak daunnya juga bisa dimanfaatkan untuk sakit mata panas. Bandotan juga bisa digunakan untuk sakit perut, luka luar, luka-luka pada hati, tumor, hingga patah tulang. Pada tanaman ini terdapat kandungan alkaloid, minyak esensial, kumarin, saponin, flavonoid, polifenol, kumarin, serta eugenol.



Morfologi Dari Tanaman Bandotan

Tanaman bandotan mempunyai batang tegak berwarna hijau hingga hitam dengan bulu-bulu putih halus. Tinggi dari tanaman ini dapat melebihi 1 meter. Batang dari tanaman juga mempunyai pecabangan, meski tidak begitu banyak. Pada pangkal batang juga terdapat akar-akar terlihat dari permukaan tanah hingga menyentuh tanah. Perakaran dari tanaman bandotan juga banyak. Daun dari tanaman adalah jenis daun tunggal dan terletak sejajar atau berpasangan. Daun berbentuk oval, seperti belah ketupat, hingga lonjong dengan ujung yang runcing, dan mempunyai tepi bergerigi. Permukaan daun kasar dan berbulu halus seperti pada batang tanaman. Pada bagian atas daun warnanya hijau gelap, sedangkan sisi bawahnya berwarna hijau pucat. Tangkai daun tidak begitu panjang (hingga 5 cm), mudah patah dan juga berbulu.

Perbungaan tanaman merupakan bunga majemuk. Bunga membentuk malai dan tumbuh dari ketiak daun dibagian ujung tanaman serta ujung tanaman. Tangkai bunga bandotan panjang dan banyak percabangan. Kelopak bunga berwarna hijau pucat dan mempunyai banyak ujung yang meruncing. Mahkota berbentuk kerucut yang pendek memiliki warna putih atau ungu. Buah dari tanaman bandotan berupa buah kurung bersegi 5, mempunyai panjang sekitar 22 mm, berambut panjang berwarna putih dengan jumlah 5. Didalam buah terdapat biji pipih berukuran kecil yang bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Dalam satu tahun, tiap tanaman ini bisa menghasilkan hingga 40.000 butir biji.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Bandotan, Tanaman Yang Sering Tumbuh Secara Liar Dan Mempunyai Banyak Manfaat“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. “Peranan Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Sebagai Pestisida Nabati”. http://disbun.jatimprov.go.id/web/baca/peranan-babandotan-ageratum-conyzoides-l-sebagai-pestisida-nabati.html (Diakses 31 Juli 2022).

BALITBANGTAN Provinsi Jambi. “Mengenal Babandotan (Ageratum conyzoides L.) Sebagai Tumbuhan Sumber Pestisida Nabati Multiguna”. http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/inovasi-teknologi/637-mengenal-babadotan-ageratum-conyzoides-sebagai-tumbuhan-sumber-pestisida-nabati-multiguna

Wikipedia. “Bandotan”. https://id.wikipedia.org/wiki/Bandotan