Mengenal Awar-awar, Tanaman Yang Berkhasiat Sebagai Obat
Awar-awar (Ficus septica) merupakan spesies tanaman semak atau perdu kecil bermarga Ficus, dari suku Moraceae. Tanaman awar-awar masih berkerabat dengan tanaman beringin. Tanaman semak ini tersebar di banyak Negara di Asia Timur (Jepang dan Taiwan) serta Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina), Australia, serta beberapa Negara di Samudera Pasifik (diantaranya Kepulauan Solomon dan Vanuatu). Tanaman awar-awar memiliki banyak sebutan dalam banyak Bahasa Daerah di Indonesia, diantaranya Awa-awar di Bahasa Jawa dan Bali, bar-abar di Bahasa Madura, ki ciyat di Bahasa Sunda, sirih popar di Ambon, daussalo di Bahasa Bugis, tobo-tobo di Bahasa Makassar, tagalolo di Bahasa Minahasa dan Ternate, Bobulutu di Bahasa Galela, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tanaman awar-awar tergolong sebagai tanaman yang kuat dan juga mudah tumbuh. Ia dapat tumbuh di wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi ± 1.800 mdpl. Ia adapat tumbuh diberbagai tipe tanah. Tumbuhan ini sering dijumpai hidup secara liar di hutan, perkebunan, tepi area persawahan, pematang sawah, perkampungan, tepi sungai dan saluran irigasi dan lain sebagainya. Perkembang-biakan secara alami dari tanaman ini melalui biji tanaman yang terdapat pada buah berbentuk bulat.
Manfaat Yang Dapat Diperoleh Dari Tanaman Awar-awar
Tanaman awar-awar bukan sekedar tanaman yang tumbuh secara liar dan sering dianggap sebagai pengganggu. Tanaman ini juga memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai obat. Akar dari tanaman ini bisa dijadikan sebagai obat luar seperti luka bakar atau luka gores ringan. Akar juga dapat digunakan sebagai obat peluruh kemih atau disebut diuretika, obat untuk keracunan makanan seperti ikan dan ketam, hingga umbi gadung.
Getah yang terdapat pada daun, batang, buah, serta akar dari tanaman ini juga biasa dimanfaatkan sebagai obat oleh manusia, diantaranya untuk obat herpes dan kurap. Kemudian dari daun tanaman awar-awar, bisa dimanfaatkan sebagai obat pilek, batuk, demam, rematik, hingga obat untuk meringankan sakit kepala. Selain beberapa manfaatnya untuk mengobati beberapa sakit diatas, masih ada banyak manfaat lain dari tanaman ini sebagai obat.
Tidak hanya dapat digunakan sebagai obat, batang tanaman awar-awar juga bisa digunakan sebagai sarung kering atau warangka keris. Sebab alur serat kayu ini yang cukup menawan. Tanaman awar-awar kini juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, yaitu untuk dijadikan bonsai.
Morfologi Dari Tanaman Awar-awar
Tumbuhan awar-awar tergolong sebagai tumbuhan perdu atau semak. Bagian batang, daun, bunga, buah, serta akar dari tanaman awar-awar akan mengeluarkan getah berwarna putih kekuningan hingga bening ketika dilukai atau dipatahkan. Batang tanaman berkayu dengan bentuk silindris. Batang tua memiliki kulit berwarna cokelat keabu-abuan, sedangkan batang muda memiliki warna hijau. Umumnya tanaman ini memiliki tinggi 1-5 meter. Namun, ketika berada di Hutan, ia juga bisa tumbuh hingga mempunyai tinggi 25 meter. Tanaman awar-awar memiliki banyak percabangan, tidak hanya dibagian atas tanaman, tetapi juga dibagian bawah tanaman seperti pangkal batang.
Daun tanaman ini merupakan jenis daun tunggal. Ia memiliki daun lebar dan besar berbentuk oval dengan ujung yang meruncing. Panjang daun dapat mencapai 30 cm, dan lebar 16 cm. Warna daun awar-awar yang muda hijau terang, sedangkan yang tua berwarna hijau tua. Permukaan dari daun awar-awar halus, mengkilap, alur pertulangan menyirip dan memiliki tulang daun yang besar dan tampak jelas karena warnanya yang berbeda dari lembar daunnya. Untuk tangkai daun muda berwarna hijau muda, dan daun tua memiliki tangkai yang berwarna hijau tua dengan pangkal cokelat. Letak dari daun tanaman berseling atau dapat juga berpasangan. Ujung tanaman atau daun dipucuk tanaman tertutupi oleh daun sepasang daun penumpu lemas dengan ujung yang runcing. Sehingga ketika penumpu belum mekar, tampak seperti mata tombak.
Awar-awar juga termasuk jenis tanaman berbunga. Bunga tanaman muncul dari ketiak daun. Perbungaannya terdiri dari beberapa bunga (majemuk) dengan susunan periuk berpasangan dan juga bisa berupa bunga tunggal. Bunga memiliki tangkai pendek dan bagian pangkalnya memiliki daun pelindung berjumlah 3 dengan warna hijau muda atau hijau abu-abu. Bunga tanaman ini biasa dibantu oleh lebah penyerbuk yang biasa disebut dengan lebah atau tawon beringin. Dari bunga yang terpolinasi muncul akan tumbuh buah berbentuk bulat hingga oval, berwarna hijau muda hingga hijau gelap dengan bintik-bintik putih hingga kekuningan. Buah dari tanaman ini menjadi makanan dari banyak hewan pemakan buah, seperti burung, kelelawar, perimata dan lain sebagainya. Hewan-hewan pemakan buah ini juga turut membantu persebaran biji awar-awar ke daerah yang baru.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Awar-awar Yang Berkhasiat Sebagai Obat“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Keanekaragaman Hayati Daerah Istimewa Yogyakarta. “Awar-awar”. http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/awar-awar (diakses 11 April 2022).
Wikipedia. “Awar-awar”. https://id.wikipedia.org/wiki/Awar-awar