SEBUTAN 6 NAMA BAGIAN RUMAH DENGAN MATERIAL SUATU BAGIAN TANAMAN DALAM BAHASA JAWA

Penjelasan Sebutan 6 Nama Bagian Rumah Dengan Material Suatu Bagian Tanaman Dalam Bahasa Jawa

Para nenek moyang kita dulu membuat rumah dengan bahan-bahan yang berasal dari alam. Hal ini juga terdapat pada suku Jawa yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia. Terdapat begitu banyak material penyusun rumah masa lampau yang kebanyakan diambil dari bagian tanaman. Dibawah ini sebutan 6 nama bagian rumah tradisional dengan material suatu bagian tanaman dalam Bahasa Jawa:

    • Welit, bagian penutup rangkaian atap rumah dari rumah zaman dahulu atau bisa dikatakan sebagai gentengnya. Welit dibuat dari daun tanaman rumbia atau sagu yang disusun berjajar dan rapi pada sebuah galaran/tulang yang terbuat dari bambu, kayu atau juga tangkai dari daun rumbia itu sendiri. Pembuatan atap ini dilakukan ketika daun rumbia masih basah. Untuk menempelkan welit, biasanya digunakan tali dari bambu/tutus dengan cara ditusukkan ke daun rumbia kemudian berada pada dua sisi tulangan dan mengikatnya pada reng/jari-jari.  Untuk yang lebih modern dan awet, welit ini diganti dengan genteng tanah. Bahkan sekarang sudah ada genteng dari metal.
    • Empyak, sebutan untuk susunan rangkaian atap ini terdiri dari usuk dan reng. Usuk ini adalah rangka penghubung antara bandar dengan jari-jari. Penggunaan usuk ini ada pada rumah yang lebih modern dengan genteng sebagai penutupnya. Sedangkan, reng merupakan sebutan jari-jari rangkaian atap rumah dalam bahasa jawa. reng ini bisa terbuat dari bambu ataupun kayu. sedangkan untuk genteng menjadi penutup dari atap yang biasanya menggunakan reng. Kedua bahan ini bisa menggunakan kayu ataupun bambu sebagai bahannya. Dalam bangunan modern, rusuk dan jari-jari ini bisa digantikan dengan rangkaian alumunium,besi ataupun baja ringan. Untuk menghubungkan reng dengan usuk, pada bangunan tradisional kuno bisa menggunakan tali dari bambu atau tali ijuk dan. Namun, tali ijuk yang lebih sering digunakan. Ini dikarenakan lebih awet dibandingkan tali bambu. Untuk yang lebih praktis dan modern menggunakan paku dari metal. Susunan ini berfungsi untuk alas welit atau genteng.
    • Blandar, penopang dari rangkaian atap rumah beserta dengan welit. Blandar ini juga berfungsi sebagai penghubung antara atap dengan tiang penyangga. Kayu menjadi bahan yang digunakan untuk blandar. Namun, ada juga yang menggunakan bambu sebagai bandar atap rumah.
    • Gebyok dan Gedhek, sebutan untuk dinding dari rumah tradisional. Gebyok ini bisa dibuat dari bahan kayu keras seperti jati, mahoni, nangka dll. Pada tiang gebyok ini juga sering dihiasi dengan ukiran-ukiran untuk memperindah tampilannya. Sedangkan untuk gedhek adalah dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Jadi, gedhek ini juga bisa disebut sebagai gebyok bambu.
    • Saka, sebutan lain untuk tiang atau pilar. Benda ini berfungsi sebagai kerangka utama sebuah rumah atau bangunan yang mana menopang rangkaian atap dan juga untuk tempat menempelnya dinding atau bilik rumah zaman dahulu.
    • Lawang atau pintu ini berfungsi untuk keluar atau masuknya penghuni bangunan.
    • Jendela ini layaknya sebuah pintu, namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi dari benda ini adlaah untuk keluar masuknya uadara dan angin, atau dapat dikatakan sebagai sirkulasi udara.

Demikian penjelasan singkat tentang “6 sebutan nama bagian rumah tradisional dengan material suatu bagian tanaman dalam Bahasa Jawa”. Untuk benda pendukung dari rumah atau bangunan tradisional ini juga ada banyak, diantaranya: Pasak, tali dari bambu, tali ijuk, benda yang lebih modern yaitu paku besi atau baja  dan masih banyak lagi benda pendukung yang lainnya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih !