Pulau Bali tidak hanya memiliki rumpun sapi Bali saja sebagai rumpun ternak lokalnya. Kambing gembrong yang berasal dari Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali juga telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia. Mari mengenal lebih dalam tentang rumpun kambing gembrong dengan membaca artikel dibawah ini!
Info Tentang Profil Serta Morfologi Fisik Dari Rumpun Kambing Gembrong
Rumpun kambing gembrong adalah salah satu rumpun kambing lokal Indonesia yang berasal dari Kabupaten Karangasem, Bali. Kambing ini adalah hasil dari persilangan kambing Kashmir dengan Kambing Turki yang di dihadiahkan kepada seorang Bangsawan Bali di masa Lalu. Dan kambing gembrong ini pun terus diternakkan hingga sekarang. Rumpun kambing gembrong telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia oleh Menteri Pertanian Indonesia dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:696/Kpts/PD.410/2/2013 pada tanggal 13 Februari 2013. Telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal, sudah seharusnya jika kambing ini dilestarikan agar tidak punah.
Sebagai rumpun ternak lokal, kambing gembrong pun telah memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan disekitar ia tinggal. Rumpun kambing gembrong memiliki banyak keunikan morfologi dan membuat ia berbeda dengan jenis atau rumpun kambing lokal lainnya. Berbeda dengan rumpun kambing tropis pada umumnya, kambing gembrong mempunyai bulu lebat dan panjang disebagian besar tubuhnya. Pada kambing gembrong jantan, panjang dari bulu-bulunya dapat mencapai 25 cm. Sedangkan untuk kambing gembrong betina juga masih memiliki bulu tebal yang panjang, dengan panjang lebih dari 5 cm.
Pada kambing gembrong jantan, bulu panjang hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya, kecuali lutut kaki kebawah. Lalu untuk kambing gembrong betina, bagian leher, kepala, wajah, serta kaki bawah hingga lutut bulunya tidak panjang. Kambing gembrong betina juga memiliki jenggot yang panjang. Hal ini pun berbeda dengan umumnya rumpun kambing betina lainnya. Untuk warna bulu dari kambing gembrong kebanyakan adalah putih polos. Tetapi ada juga yang memiliki bulu putih kombinasi hitam, atau putih kombinasi cokelat.
Kepala dari kambing ini berukuran kecil dan ringan dengan profil muka lurus sampai agak cekung. Untuk telinga kambing ini berukuran sedang dan tekulai atau menggantung. Baik si jantan maupun betina rumpun kambing dari Karangasem ini memiliki tanduk. Lalu punggung yang dimiliki kambing ini datar hingga melengkung, lalu semakin tinggi kearah tubuh bagian belakang. Ekornya berukuran kecil dan pendek, tapi mempunyai bulu panjang.
Kambing gembrong jantan dewasa memiliki bobot tubuh hingga ± 47 Kg, dan untuk si betina hingga ± 21 kg. Tinggi pundak kambing jantan dapat mencapai ± 74 cm dan betina hingga ± 62 cm. Panjang badan si jantan bisa sampai ± 73 cm dan betina sampai ± 56 cm. Lingkar dada kambing gembrong hingga ± 83 cm dan betina hingga ± 67 cm. Berdasarkan uraian tadi, dapat disimpulkan bahwa kambing gembrong jantan lebih besar dan berat daripada kambing gemberong betina.
Usia dewasa dari kambing gembrong antara 18 – 21 bulan, dan lama birahi 18 – 24 jam. Betina beranak pertama pada kisaran usia 24 – 29 bulan, dengan masa kehamilan antara 5 – 5,3 bulan. Jumlah anak dalam satu kali masa kelahiran umumnya 1 hingga 2 ekor. Birahi setelah beranak kembali muncul sekitar 63 – 69 hari setalah masa melahirkan. Sifat keindukan dari kambing gembrong betina baik. Dan musim kawinnya berlangsung sepanjang tahun.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Rumpun Kambing Gembrong Yang Berasal Dari Kabupaten Karangasem, Bali“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Kambing Gembrong”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/kambing-gembrong (diakses 16 April 2022).
“Keputusan Menteri Pertanian Tentang Penetapan Kambing Gembrong Sebagai Rumpun Ternak Lokal Indonesia”. http://pustaka.ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/komoditas/kambing%20gembrong.pdf
Wikipedia. “Kambing Gembrong”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kambing_gembrong