Domba atau biasa disebut biri-biri menjadi salah satu hewan herbivora yang banyak diternakkan oleh manusia, termasuk juga di Indonesia. Di Negara kita, memang ternak domba memang masih kalah dengan kerabat dekatnya yaitu kambing. Ada banyak jenis domba yang dipelihara oleh masyarakat di Indonesia, baik itu domba lokal atau juga domba impor. Domba kisar menjadi salah satu rumpun domba lokal yang telah diternakkan secara turun-temurun oleh masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Hewan ruminansia ini juga telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia.
Ragam Info Tentang Rumpun Domba Kisar
Rumpun domba kisar merupakan salah satu rumpun domba lokal yang dimiliki oleh Indonesia. Domba ini berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Domba kisar telah ditetapkan sebagai sebagai rumpun domba lokal Indonesia oleh Menteri Pertanian Indonesia pada tanggal 17 Juni 2011 dengan penerbitan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2913/Kpts/OT.140/6/2011. Sebagai rumpun domba lokal yang telah lama dipelihara, tentu ia sudah memiliki kemampuan adaptasi yang baik pada lingkungan di Indonesia, khususnya di tempat asalnya yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya. Tidak hanya kemampuan adaptasi, domba kisar juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap penyakit.
Domba Kisar memiliki beberapa karakteristik fisik yang khas dan juga berbeda dengan rumpun domba lokal yang lainnya. Warna bulu dari domba kisar ada yang hanya putih polos dan ada juga kombinasi dua warna, yaitu putih dan hitam. Warna pada kepala serta daun telinga juga bisa putih, hitam, atau putih kombinasi hitam. Bulu-bulu dari domba ini juga tidak panjang serta keriting seperti kebanyakan rumpun domba.
Telinga dari domba ini berukuran sedang dan sedikit menggantung. Garis muka cembung. Untuk garis punggungnya agak cekung pada bagian punggung tengah. Ekor domba kisar pendek serta kecil, mempunyai pangkal ekor berukuran 4-9 cm. Tanduk hanya dimiliki oleh domba jantan. Ukuran tanduk sedang hingga besar serta panjang. Arah pertumbuhan tanduk adalah ke belakang, lalu melengkung mengarah ke depan.
Ukuran tubuh dari Domba kisar tergolong kecil. Bobot dari domba jantan jenis ini saat dewasa dapat mencapai ± 37 Kg, dan untuk si betina hingga ± 26 kg. Si Domba kisar jantan tinggi pundaknya bisa mencapai ± 66 cm dan ± 62 cm. Panjang badan dari domba jantan hingga sekitar 60 cm dan betina sampai 53 cm. Lingkar dada hingga 82 cm untuk si domba kisar jantan dan 72 cm untuk betinanya. Dari angka-angka diatas, bisa disimpulkan bahwa domba kisar jantan lebih berat dan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar daripada domba kisar betina.
Domba kisar mencapai usia dewasa sekitar 10-12 bulan. Masa kawin atau reproduksi dapat dilakukan sepanjang tahun. Umur beranak pertama dari domba betina antara 15-17 bulan. Siklus birahi antara 14-19 hari dengan lama birahi 24-30 jam. Lama masa kehamilan 5 bulan dan dapat melahirkan 1-2 ekor anak. Sifat keindukan dari domba betina juga baik. Masa birahi kembali dari domba betina setelah beranak antara 2,5-3 bulan. Meski berukuran kecil, dengan usia dewasa yang cepat, masa reproduksi yang bisa terjadi sepanjang tahun, kemampuan adaptasi yang baik, serta daya tahan pada penyakit yang cukup baik, domba ini bisa menjadi pilihan untuk anda yang ingin usaha ternak domba.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Rumpun Domba Kisar Dari Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Domba Kisar”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/domba-kisar (diakses 14 April 2022).
“Penetapan Rumpun Domba Kisar Sebagai Rumpun Ternak Lokal”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Domba%20Kisar.pdf