Rambusa, ciplukan blungsung, atau markisa mini menjadi beberapa nama yang biasa digunakan untuk menyebut buah serta tanaman dengan nama ilmiah Passiflora foetioda. Tanaman ini biasa tumbuh secara liar di sekitar pekarangan, lahan tak terbengkalai hingga hutan. Tumbuhan rambusa ini menghasilkan buah berbentuk bulat telur dan biasanya agak pejal. Buah rambusa yang telah ranum bisa dikonsumsi oleh manusia.
Ragam Info Tentang Tanaman Rambusa
Tanaman rambusa merupakan nama untuk lokal untuk tanaman merambat dengan nama ilmiah Passiflora foetioda yang berasal dari genus Passiflora, famili Passifloraceae. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari wilayah Amerika Selatan. Kemudian, ia menyebar di banyak wilayah tropis dunia. Rambusa juga bisa disebut markisa mini, ermot, dan ciplukan blungsung. Ada banyak sebutan lain dari rambusa di beberapa Bahasa Daerah, diantaranya: ciplukan blungsung atau senthiet (Jawa), permot atau rajutan (Sunda), kambuik (Minang), timun dendang (Melayu), lemanas (Palembang), gegomboh atau pacean (Aceh), remugak (Lampung) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tumbuhan ini biasa tumbuh secara liar di lahan terbengkalai, sekitar pekarangan, kebun, tepi sawah yang kering, tepi hutan, tepi pantai berpasir, tepi jalan, hingga hutan. Buah menjadi bagian yang umum dimanfaatkan dari tanaman rambusa. Buah rambusa yang ranum atau matang mempunyai rasa manis, berair dan banyak bijinya. Namun jangan memakannya ketika buah masih muda, karena beracun. Selain buah, daun muda dari tanaman merambat ini dapat dimanfaatkan sebagai sayur, atau juga bisa dikeringkan untuk kemudian diseduh sebagai teh. Teh dari daun muda rambusa bisa menjadi obat untuk mengatasi ganguan tidur atau sulit tidur.
Pemerian Tanaman Rambusa
Rambusa mempunyai batang merambat yang panjangnya bisa melebihi 5 meter. Ketika ada media untuk merambat seperti batang pohon, tembok, atau pagar kawat, ia bisa merambat secara vertikal. Jika tidak ada media untuk merambat secara vertikal, tanaman akan merambat atau merayap diatas tanah. Pada batang tanaman terdapat rambut panjang yang jarang berwarna putih. Warna dari batang tanaman rambusa hijau.
Daun dari tumbuhan ciplukan blungsung adalah daun tunggal. Terdapat bulu yang panjang berwarna putih pada daun serta tangkai daunnya. Bentuk dari daunnya bulat telur dengan tepi rata atau bergerigi namun tidak dalam dan ujung daunnya meruncing. Pangkal dari daun rambusa mempunyai bentuk jantung. Lebar dari daun rambusa antara 4,5-14 cm dan panjangnya antara 3,5-13 cm. Untuk panjang dari tangkai daun antara 1-3 cm.
Bunga dari tanaman ermot atau rambusa ini tumbuh dari ketiak daun. Bunga mempunyai kelopak berwarna hijau dengan kelopak tambahan berupa daun pelindung berjumlah 3. Untuk kelopak bunga aslinyaa berbentuk lonceng yang lebar. Mahkota bunga berwarna putih atau putih keunguan dengan bagian tengah ungu. Rangkaian mahkota bunga berbentuk bunga dan lebar. Tangkai benang sari saling melekat pada bagian pangkalnya. Untuk bagian putik dari bunga juga menempel pada bagian pangkalnya. Buah rambusa berbentuk buni, berbentuk bulat telur dan pejal dibeberapa bagian, warna hijau saat muda dan jingga ketika ranum. Didalam buah yang terdapat banyak biji yang diselimuti lendir berwarna kekuningan serta transparan. Terdapat jaring yang melindungi bagian luar dari buah. Dimana jaring pelindung buah ini awalnya adalah kelopak bunga.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Rambusa Atau Ciplukan Blungsung, Buah Dari Tanaman Merambat Yang Biasa Tumbuh Secara Liar”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Biodiversity KEHATI. “Rambusa “Marquisa Kecil” Yang Bermanfaat”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/rambusa-marquisa-kecil-yang-bermanfaat/ (diakses 21 Agustus 2022).
Wikipedia. “Rambusa”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rambusa