PUTRI MALU, TANAMAN GULMA YANG MEMILIKI BATANG BERDURI

Putri Malu Memiliki Batang Berduri

Putri malu menjadi jenis tanaman biasa ditemukan secara liar di Indonesia. Tanaman putri malu memiliki batang berduri ini seringkali terinjak oleh petani atau orang-orang yang di pematang sawah, tengah perkebunan, tegal, hingga ke pekarangan. Tumbuhan putri malu dikenal dengan daunya yang memiliki reflek menutup secara cepat ketika saat tersentuh. Anak-anak di desa pada masa lalu mungkin banyak yang menggunakannya sebagai mainan dengan cara menyentuh daun-daunnya secara sengaja.

Mengenal Putri Malu, Tanaman Gulma Yang Memiliki Batang Berduri Dan Daun Yang Segera Menutup Saat Disentuh

Putri malu adalah tanaman keluarga polong-polongan kecil yang biasa dianggap sebagai gulma. Nama ilmiah dari tanaman putri malu adalah Mimosa pudica. Ia merupakan anggota dari famili tanaman polong-polongan (Fabaceae). Tumbuhan ini biasa ditemukan tumbuh secara liar di area basah namun tidak tergenang air (tidak berlumpur) mulai dari pekarangan, hutan, perkebunan, hingga pekarangan. Tanaman ini juga memiliki ketahanan yang baik pada tanah yang gersang dan memiliki sedikit kandungan air. Bahkan kita masih bisa menemukannya tumbuh dengan baik saat musim kemarau di tengah area sawah atau perkebunan.

Putri malu dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl. Tumbuhan ini mudah dikenali lewat ciri-ciri yang terdapat padanya. Batang tanaman ini memiliki warna hijau atau merah dengan duri-duri pada bawah tangkai utama daun. Seringkali duri kecil yang tajam ini terinjak dan menusuk atau menyayat kaki ketika tidak menggunakan alas. Sehingga dapat membuat kaki terasa sakit hingga bisa berdarah. Meski dikategorikan tanaman perdu yang kecil, namun ia dapat tumbuh dengan batang mencapai 3 meter.

Untuk daunnya, putri malu termasuk tanaman berdaun majemuk. Ia memiliki daun dengan posisi berpasangan dan biasanya satu daun tidak memiliki pasangan diposisi ujung. Warna daunnya hijau atau juga hijau dengan tepi yang berwana merah. Daun tanaman memiliki batang pendek dan menempel pada sebuah tandan daun yang panjang. Rangkaian daun ini akan menutup secara cepat ketika tersentuh oleh benda, hewan maupun tubuh manusia. Untuk anak-anak yang tinggal di desa, pada masa lalu mungkin banyak yang menggunakan kemampuan tanaman ini untuk menutup daun sebagai media untuk bermain. Seperti halnya tanaman polong-polongan, daun juga akan menutup ketika sore hingga pagi hari. Daun yang menutup ini menjadi cara dari tanaman untuk mempertahankan diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) selain dengan duri tajamnya.

Tanaman putri malu juga termasuk tanaman berbunga. Ia memiliki bunga bertangkai panjang dengan benang sari yang banyak berwarna merah muda dan kepala sari berwarna kuning. Tangkai benang sari ini menempel pada dasar bunga yang berbentuk seperti bola. Kemudian saat benang sari telah rontok, muncul buah berupa polong. Perbuahan tanaman juga masih buah majemuk. Buah-buahnya menempel pada kepala tangkai yang mulanya berbentuk bulat, tempat benang sari menempel. Buah berwarna hijau dan kemerahan pada bagian tepinya. Kemudian akan berubah menjadi warna coklat saat kering. Bentuk buah pipih dan lonjong dengan biji membulat didalamnya. Biji ini dapat tumbuh menjadi tanaman baru.




Perakaran dari tanaman ini adalah akar tunggang dan juga akar serabut. Akar dari tanaman ini seperti akar tanaman kacang, kedelai, kacang hijau dan polong-polongan lain yang menjadi tempat hidup bagi mikroba yang dapat memproduksi nutrisi tanah yang baik untuk tanaman, diantaranya bakteri Rhizobium, Bacillus sp, Pseudomonas, serta Actinomycetes. Bintil-bintil atau bulatan-bulatan kecil pada akar akan menjadi tempat hidup dari bakteri-bakteri tersebut.

Tanaman putri malu biasa dianggap sebagai gulma dan hanya dibuang begitu saja. Namun terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh darinya. Salah satunya adalah sebagai penyubur tanah dengan bakteri-bakteri yang bersimbiosis mutualisme pada akarnya. Selain itu, keseluruhan bagian tanaman ini juga masih bisa memberikan manfaat bagi manusia, yaitu sebagai pestisida alami, lebih tepatnya sebagai fungisida (racun pembunuh jamur) untuk tanaman pertanian. Ada banyak kandungan zat kimia pada tanaman ini, diantaranya: tanin, saponin, alkalid, asam pipekolimat, momosin, triterponoid, sterol flavonoid, serta polifenol.

Galeri Gambar

Polong Tanaman Putri Malu Bunga Putri Malu Putri Malu Memiliki Batang Berduri

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Putri Malu, Tanaman Gulma Yang Memiliki Batang Berduri. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Cyber Extension (CYBEXT) Kementerian Pertanian Indonesia. “Puti Malu (Mimosa pudica) Sebagai Pestisida Alami”. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98054/Putri-Malu-mimosa-Pudica-Sebagai-Pestisida-Alami/ (diakses 08 Februari 2022).

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT). “Banyak Yang Tidak Tahu, Inilah Manfaat Putri Malu Bagi Petani”. https://bbpopt.tanamanpangan.pertanian.go.id/index.php/2020/06/09/banyak-yang-tidak-tahu-inilah-manfaat-putri-malu-bagi-petani/

Wikipedia. “Putri Malu”. https://id.wikipedia.org/wiki/Putri_malu