Pohon ulin menjadi salah satu jenis flora asli Indonesia yang dikenal mempunyai kayu berkualitas tinggi (keras, kuat dan tahan lama). Untuk menggambarkan kerasnya kayu ini, ia sering juga disebut sebagai kayu besi. Kayu ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Ada banyak pemanfaatan dari kayu ini, seperti untuk material bangunan, furniture, tiang, bantalan rel, bahan pembuat kapal kayu, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ragam Info Tentang Pohon Ulin, Pemilik Kayu Berkualitas Tinggi Yang Biasa Dijuluki Kayu Besi
Pohon ulin, bulian, erere dan pohon besi merupakan sebutan untuk spesies flora asli Indonesia dengan nama ilmiah Eusideroxylon zwageri. Ia adalah anggota suku Lauraceae. Secara alami, tanaman ini terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Bangka, serta di Filipina (Kepulauan Sulu dan Pulau Palawan). Ulin biasa diambil kayunya terutama batang utama untuk beragam kegunaan, seperti bahan bangunan, atap rumah, furniture, tiang, bantalan rel, pembuat kapal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kayu ulin dikenal sebagai kayu kelas satu yang mana keras, kuat, dan tahan lama. Kayu ini juga tahan terhadap air, kelembaban udara, serta suhu ekstrim. Salah satu pemanfaatannya diluar ruangan adalah sebagai atap bangunan atau yang biasa disebut sirap.
Tanaman ulin termasuk vegetasi dataran rendah, tumbuh dengan baik di lahan dengan ketinggian 5-400 mdpl. Tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah jenis tanah berpasir yang memiliki irigasi baik serta tidak tergenang air. Tanah juga memiliki pH rendah. Tanaman ulin juga mampu hidup dengan baik di tanah dengan unsur hara makro (NPK) yang rendah, atau biasa disebut tanah yang kurang subur.
Ia memiliki batang tegak dan besar serta berbanir. Tanaman ini juga tergolong sebagai jenis tanaman besar, tingginya bisa sampai 50 meter, diameter batang 120 cm. walaupun sudah jarang dan langka, ada juga kayu ulin dengan batang lebih besar dari 120 cm. Pohon ulin dengan ukuran batang terbesar yang masih hidup sampai kini terdapat ditaman nasional kutai yang memiliki diameter sekitar 247 cm dengan usia ± 1.000 tahun. Percabangan tanaman biasanya terdapat pada bagian batang atas tanaman. Cabang-cabang tanaman mendatar, dan memiliki tajuk berbentuk bulat.
Kayu ulin yang berkualitas 1 ini juga dikenal memiliki bobot yang berat. Warna dari kayu batang ulin ada yang kekuningan, cokelet muda, cokelat tua, hingga cokelat kemerahan. Tiap warna ini mewakili varietasnya dan juga diberi nama tersendiri oleh orang-orang di Kalimantan Barat, yaitu ulin tembaga untuk yang kayunya berwarna kekuningan, ulin kapur berwarna cokelat muda, ulin tando berwarna cokelat kemerahan, dan ulin lilin berwarna cokelat gelap.
Banyaknya permintaan serta harga yang mahal dari kayu ulin membuat jumlah tanamannya semakin berkurang dan langka. Karenanya, pemerintah pun mengawasi perdagangan dari kayu ini serta berusaha menambah jumlahnya dengan banyak cara, diantaranya dengan program pembibitan dan penanaman pohon ulin yang bahkan juga dilakukan di Pulau Jawa.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Pohon Ulin Dikenal Mempunyai Kayu Yang Berkualitas Tinggi“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah. “Pohon Ulin, Si Pohon Besi Terkenal Di Kalimantan”. https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/753/pohon-ulin-si-pohon-besi-terkenal-di-kalimantan (diakses 16 Februari 2022).
Portal Resmi Kabupaten Bogor. “Mengenal Pohon Ulin, Si Kayu Besi Indonesia”. https://bogorkab.go.id/post/detail/mengenal-pohon-ulin-si-kayu-besi-indonesia
Wikipedia. “Ulin”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ulin
