Rumput belulang tumbuh dengan mudah secara liar di Indonesia. Rumput belulang pun dianggap sebagai gulma yang merepotkan. Hal ini karena perkembang-biakan, serta pertumbuhannya yang cepat, hingga adaptasi yang baik terhadap lingkungan ia hidup. Rumput ini pun banyak tumbuh ditepi jalan, pekarangan, lahan pertanian, di dataran rendah hingga tinggi.
Info Tentang Rumput Belulang Yang Dianggap Sebagai Gulma Merepotkan
Rumput belulang, lulangan, carulang, jampang atau sambau merupakan spesies tanaman rumput anggota genus Eleusine, dari suku Poaceae (Rumput-rumputan). Eleusine indica adalah nama ilmiah dari tanaman ini. Jenis rumput ini banyak tumbuh secara liar di Indonesia.
Tumbuhan ini biasa dianggap sebagai gulma olah manusia, (tidak hanya bagi petani, tetapi juga masyarakat luas). Hal ini karena keberadaan rumput belulang banyak tumbuh disekitar manusia. Ia tumbuh secara liar dipekarangan rumah, tanah kosong, tepi jalan, lahan pertanian, hingga pada tembok rumah yang tidak diplester. Manfaat dari tanaman ini juga tidak begitu banyak. Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau, dan kuda tidak begitu suka memakan rumput ini.
Rumput ini juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan. Ia bisa hidup ditempat hangat dengan sedikit air hingga basah, di lokasi yang terbuka atau terkena sinar matahari langsung. Jenis tanah tempat ia hidup juga bisa di tanah lempung, serta berpasir. Untuk membasmi gulma ini, bisa dilakukan melalui penyemprotan herbisida atau cara alami (mencabut dengan tangan atau alat seperti cangkul, sabit, golok, dll).
Pemerian Dari Rumput Belulang
Rumput belulang memiliki daun tunggal panjang (pita) berwarna hijau megkilap yang tidak bertangkai. Namun ia memiliki pelepah daun yang menutupi batang tanaman. Ujung daun mengecil, lancip atau agak tumpul. Bagian tengah daun, dimana terdapat tulang daun cekung kebawah. Alur dari daun rumput ini adalah beralur lurus atau sejajar seperti daun padi atau ilalang.
Perbungaan dari rumput belulang termasuk bunga majemuk. Bunga biseksual berukuran kecil tersusun secara rapi dan menempel pada tandan di sisi kanan serta kiri membentuk malai yang panjang. Dalam satu tangkai atau untaian bunga, bisa terdapat hingga 5 malai. Bunga dari rumput belulang yang berukuran kecil membuat kelopaknya sulit dilihat secara kasat mata. Bunga yang terpolinasi, akan memiliki biji berukuran kecil yang berwarna hitam saat telah kering. Pada untaian biji yang telah kering, bagian kulit bulir yang menutupi biji rumput belulang berwarna cokelat-keabuan. Selain bekembang-biak lewat tunas, tanaman ini juga berkembang-biak lewat biji.
Batang tanaman ini datar, dan berada dekat dengan tanah. Pada pankal batang terdapat akar tanaman. Akar rumput belulang berupa akar serabut yang kuat dan menancap ke tanah. Sehingga untuk mencabut tanaman ini cukup berat dan sulit, apalagi ketika tanahnya kering. Saat musim kemarau, tanaman juga sering mati dan meninggalkan akarnya. Kemudian tumbuh lagi saat musim hujan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Pertumbuhan Dan Perkembang-biakan Yang Cepat Menjadikan Rumput Belulang Sebagai Gulma Yang Merepotkan“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Poaceae”. https://id.wikipedia.org/wiki/Poaceae (diakses 21 Maret 2022).
“Rumput Belulang“. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_belulang