Ketika menyebut buah parijata, mungkin jarang orang yang mengetahui tentangnya. Yap, buah langka yang satu ini memang tidak begitu dikenal. Meski tidak begitu dikenal, namun fakta dari buah ini perlu untuk diketahui. Parijata tergolong sebagai buah yang kaya gizi. Gizi yang melimpah tentu membuatnya bermanfaat bagi orang-orang yang mengkonsumsinya. Bagi masyarakat di sekitar Gunung Muria buah ini pun dikenal sebagai buah yang baik untuk Ibu hamil. Anggapan ini telah ada sejak lama, setelah Sunan Muria yang merupakan tokoh ulama di masa lalu menyatakan bahwa parijata baik untuk Ibu hamil. Dan pada masa modern, dimana pengetahuan dan teknologi telah maju, kandungan gizi yang tinggi dari buah parijata memang bisa memberikan manfaat bagi para wanita hamil.
Info Tentang Tanaman Serta Buah Parijata
Tanaman Parijata (Medinilla speciosa) adalah spesies tanaman perdu atau semak yang hidup secara epifit pada tanaman lainnya. Tumbuhan ini berasal dari genus Medinilla, famili Melastomataceae. Hanya terdapat satu spesies dari tanaman Medinilla speciosa, atau bisa dikatakan tidak mempunyai subspesies. Tumbuhan parijata merupakan spesies asli dari Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, tanaman ini terdapat di Jawa, Sumatera, serta Kalimantan. Di Pulau Jawa, wilayah sentral penghasil buah parijata adalah sekitar Gunung Muria, yaitu Kabupaten Pati, Kudus, serta Jepara.
Wilayah yang ideal untuk tumbuhan parijata adalah dataran tinggi pegunungan dengan tanah yang lembab, dan tempat yang teduh. Ia baik ditanam pada wilayah dataran tinggi mulai dari 300 mdpl hingga lebih dari 1.500 mdpl. Namun, tanaman parijata juga bisa dibudidayakan di wilayah dataran rendah. Tumbuhan parijata mempunyai daun tunggal yang lebar berbentuk oval dengan ujung yang meruncing. Letak dari daun tanaman ini berpasangan. Permukaan daunnya agak kasar dan berbulu dengan alur pertulangan memanjang dari depan. Tangkai daun dari tanaman ini pendek. Warna daun parijata adalah hijau di sisi atas, dan hijau pucat keputihan dibagian bawahnya. Untuk batang tanaman parijata berwarna hijau dengan bentuk silindris agak pipih, mempunyai percabangan yang banyak saat telah tua.
Perbungaan tanaman parijata adalah bunga majemuk. Bunga berukuran kecil dengan kelopak berwarna merah muda. Susunan mahkota bunga membentuk bintang segi lima dan tiap lembar mahkotanya berwarna putih keunguan. Saat menjadi buah, tandan yang berasal dari bunga dan berwarna merah muda akan berubah menjadi ungu seiring makin tuanya si buah. Buah parijata berwarna merah muda ketika belum ranum. Setelah ranum akan berwarna ungu hingga kehitaman. Buah ini mempunyai kandungan air yang tinggi didalamnya. Buah yang ranum mempunyai rasa asam manis dan bisa dikonsumsi manusia. Pada buah parijata terdapat kandungan gizi yang cukup banyak, diantaranya: flavonoid, kardenolin, saponin, tanin, beta karoten, antioksidan, dan lain-lain.
Di masyarakat Jawa juga terdapat mitos yang menganggap bahwa buah parijata baik ketika dikonsumsi oleh ibu hamil. Dimana anaknya bisa terlahir sehat, tampan atau cantik, dan kulit bersih. Tapi, dengan adanya uji medis yang menyatakan bahwa kandungan gizi dari buah parijata yang melimpah, mitos ini sepertinya menjadi alasan yang baik untuk ibu hamil mengkonsumsi buah parijata.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Parijata, Si Buah Langka Yang Kaya Gizi”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
DISBUDPAR Kabupaten Kudus. “Parijoto Buah Yang Melegenda Di Gunung Muria”. https://disbudpar.kuduskab.go.id/parijoto-buah-yang-melegenda-di-gunung-muria/ (diakses 14 Juli 2022).
Wikipedia. “Parijata”. https://id.wikipedia.org/wiki/Parijata