Musang bulan menjadi salah satu spesies musang yang terdapat di Indonesia. Di Indonesia mempunyai sebaran asli di Pulau Sumatera, Kalimantan, serta pulau kecil di sekitarnya. Hewan omnivora ini mempunyai wajah yang ditutupi oleh bulu berwarna hitam dan putih dengan motif yang unik dan tampak seperti topeng. Karenanya, ia juga sering disebut sebagai musang topeng.
Tentang Musang Bulan
Musang bulan (Paguma larvata) merupakan spesies musang dari marga Paguma, subfamili Paradoxurinae, famili Viverridae yang mempunyai sebaran asli di wilayah Asia Selatan, Timur, serta Tenggara. Persebaran dari hewan mamalia ini terdapat di beberapa Negara, diantaranya: Pakistan Utara dan Kahsmir, China (bagian timur, selatan, serta Hainan), Laos, Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, Singapura, serta Indonesia. Di Indonesia, musang bulan terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, serta Pulau-pulau kecil disekitarnya. Musang ini juga di introduksi ke Jepang pada tahun 1900. Selain disebut sebagai musang bulan, ia juga kerap disebut musang topeng atau galing.
Habitat dari musang bulan cukup bervariasi. Ia hidup di hutan tropis, area perkebunan penduduk, lahan tak terurus, padang rumput, dan wilayah pertanian lainnya. Hewan mamalia ini sering bersarang diatas atau di lubang pohon, serta lubang pada tebing berbatu atau tanah. Ia menyukai tempat tinggal yang dekat dengan sumber air atau perairan. Dalam sekali masa reproduksi, betina musang bulan dapat menghasilkan anak hingga 4 ekor. Dan tiap tahun, ia bisa dua kali melahirkan. Musang betina akan merawat anaknya hingga usia sekitar 3, dimana ia sudah bisa mencari makan sendiri. Musang ini akan mencapai usia dewasa dan siap kawin antara 11 – 12 bulan. Usia hidup dari musang bulan cukup lama, yaitu sekitar 22 tahun. Hewan-hewan musang mempunyai cara berkomunikasi yang unik, yaitu lewat sentuhan tubuh serta bau.
Musang bulan tergolong sebagai hewan omnivora. Makanannya mulai dari buah-buahan, tanaman, daun-daunan, serangga, tikus, burung, ikan, kadal, dll. Musang ini seringkali muncul di kawasan pemukiman untuk mencari makanan, baik buah dan juga hewan ternak kecil. Ia juga banyak menghabiskan dan beraktivitas diatas pohon (arboreal) dan musang bulan juga tergolong sebagai hewan nokturnal.
Karakteristik Fisik Dari Musang Bulan
Musang bulan tubuhnya ramping dan panjang, ia dapat tumbuh hingga mempunyai panjang sekitar 150 cm (dari kepala hingga ekor). Ketika dewasa, berat badannya bisa sampai 5 kg. Daun telinga kecil dan panjang (panjangnya hingga 6 cm) berbentuk setengah lingkaran atau setengah oval. Kaki-kakinya dilengkapi dengan kuku yang tajam serta kuat yang bisa digunakan untuk memanjat pohon serta berburu mangsa. Gigi-gigi dari si musang bulan juga tajam. Seperti halnya jenis musang lainnya, musang bulan juga mempunyai sistem pencernaan yang tidak sempurna dan berlangsung dalam waktu yang singkat. Sehingga makanannya sering bersisa dan dikeluarkan kembali bersama dengan feses atau kotorannya.
Sebagian besar tubuh dari musang bulan ditutupi oleh bulu berwarna abu-abu, jingga bercampur cokelat, serta hitam. Warna yang berbeda-beda ini karena pigmentasi yang disebabkan oleh lingkungan. Pada bagian wajah, musang bulan mempunyai bulu berwarna putih kombinasi hitam yang mirip seperti topeng. Bulu berwarna hitam menutupi wajah, dahi, telinga, leher belakang, hingga tulang belikat. Sedangkan untuk bulu warna putihnya mengelilingi mata, pipi, dagu, serta teggorokan. Pada bagian tumit serta kaki bagian bawah dari musang bulan berwarna hitam.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Musang Bulan, Salah Satu Jenis Musang Yang Terdapat Di Indonesia“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Musang Bulan”. https://id.wikipedia.org/wiki/Musang_bulan (diakses 28 Juli 2022).
