Deskripsi Tentang Burung Merak Hijau
Merak hijau (Pavo muticus) merupakan spesies burung berukuran besar dari marga Pavo, suku Phasianidae yang begitu dikenal karena pejantannya mempunyai penampilan menawan. Burung besar ini mempunyai habitat di hutan dengan padang rumput terbuka di Jawa, Tiongkok, serta kawasan Indoncina. Dulu, ia juga terdapat di India, Bangladesh, serta Malaysia. Namun populasi mereka di alam sudah hilang. Subspesies merak hijau yang ada di Indonesia adalah (merak hijau Jawa) Pavo muticus muticus. Di Indonesia, burung merak hijau juga dikategorikan sebagai satwa rentan punah dan dimasukkan sebagai salah satu satwa dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.66/KPTS/Um/2/19/1973 serta Keputusan Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 dan PP No.7 Tahun 1999. IUCN pada tahun 2007 juga memasukkan burung merak hijau sebagai satwa rentan atau rawan punah (Vulnerable).

Burung merak hijau tergolong sebagai unggas berukuran besar. Ia mempunyai berat diatas 5 kg. Paruh serta kakinya mempunyai warna hitam hingga abu-abu gelap. Merak hijau jantan dikenal dengan bulu ekornya yang panjang dan indah. Bulu-bulu ekornya berwarna hijau mengkilap dengan ujung yang terdapat bulatan seperti mata. Bulu ekor dari merak hijau jantan dapat mempunyai panjang hingga 300 cm, dan untuk si burung merak betina, panjang ekornya hanya 100-110 cm. Bulu ekor yang dimiliki merak hijau jantan akan direntangkan pada masa berkembang biak untuk menarik si pasangannya. Kemolekan bulu-bulu dari merak hijau jantan juga terdapat pada bagian kepala yang mempunyai bulu berwarna biru, lalu pada leher, dada hingga punggung atas berwarna hijau dan hitam. Sedangkan pada bagian sayapnya warna biru ada pada bulu bagian pangkal sayap, lalu untuk bulu sayap yang panjang ada yang berwarna hitam dan adapula putih. Dibagian tengah sayap hingga pangkal ekornya, bulu bermotif hitam kombinasi putih. Pada merak jantan, juga ada bulu yang berdiri dibagian kepala sehingga tampak seperti mahkota. Untuk merak hijau betina, warna bulunya kombinasi antara hitam dan putih saja.
Habitat burung merak hijau dari mulai dari hutan dengan area padang rumput terbuka di dataran rendah hingga dataran tinggi 2.100 mdpl. Meski mempunyai ukuran tubuh yang besar, namun merak hijau masih dapat terbang, walau dengan ketinggian yang rendah dan jarak yang pendek. Burung merak hijau betina dapat bertelur dan menetaskan hingga 6 butir telur. Masa Inkubasi dari telurnya berlangsung sekitar 1 bulan. Merak hijau membuat sarangnya diatas tanah, dengan tumpukan ranting serta dedaunan. Unggas berukuran besar ini adalah hewan omnivora. Ia memakan biji-bijian, ujung rumput dan tanaman, serangga, cacing, kadal, ikan kedil, dll. Merak hijau tergolong sebagai satwa koloni, mereka biasa memcari makan dengan kelompoknya.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Merak Hijau, Spesies Burung Besar Yang Pejantannya Mempunyai Tampilan Menawan”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Biodiversity Warriors KEHATI. “Merak Hijau, Si Jantan Yang Cantik”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/merak-hijau-si-jantan-yang-cantik/ (diakses 14 Agustus 2022).
Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. “Interaksi Spatio-Temporal: Penggunaan Habitat Oleh Merak Hijau, Sapi, Dan Herbivora Besar Di Taman Nasional Baluran”. https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/2020/09/14/interaksi-spatio-temporal-penggunaan-habitat-oleh-merak-hijau-sapi-dan-herbivora-besar-di-taman-nasional-baluran/
Wikipedia. “Merak Hijau”. https://id.wikipedia.org/wiki/Merak_hijau