KUNANG-KUNANG, SERANGGA NOCTURNAL YANG TUBUHNYA DAPAT MEMANCARKAN CAHAYA

Kunang-kunang Dapat Memancarkan Cahaya

Diantara begitu banyaknya serangga, terdapat satu keluarga atau famili dari hewan-hewan kecil ini yang bisa memancarkan cahaya. Kunang-kunang begitu dikenal akan keunikannya, yaitu dapat menghasilkan dan memancarkan cahaya terang ditubuhnya. Sehingga ia akan terlihat seperti lampu kecil yang menyala dikala gelap malam. Nama dari serangga tersebut adalah kunang-kunang. Kunang-kunang akan memancarkan cahaya saat malam.

Tentang Kunang-kunang, Si Serangga Nocturnal Yang Memancarkan Cahaya Dari Perutnya

Kunang-kunang Dapat Memancarkan Cahaya
Sumber Gambar : https://kaltim.tribunnews.com/2015/07/26/mengungkap-misteri-cahaya-kunang-kunang

Kunang-kunang adalah sebutan untuk serangga dari familia Lampyridae dari ordo Colioptera. Ada sekitar 2000 spesies serangga ini. Persebarannya ada di wilayah tropis dan juga subtropis. Ia beraktivitas di malam hari atau sering disebut nocturnal. Habitat serangga ini berada pada lingkungan yang gelap dan sejuk seperti hutan, rawa, tepi sungai dsb. Makanan dari serangga ini adalah cacing tanah, cairan tumbuhan, dan juga serangga lain yang ukuran tubuhnya lebih kecil. Kunang-kunang termasuk serangga kecil. Hewan kecil ini memiliki empat pasang kaki (totalnya 8). Ia memiliki panjang tubuh sekitar 3 cm dan lebar sekitar 1,5 cm.

Hewan kecil ini begitu dikenal dengan keunikannya yang dapat memancarkan sinar atau cahaya berkedip-kedip dari bagian belakang tubuhnya. Mulai dari perut hingga ke duburnya. Bagian tubuh belakang pada seranggga ini transparan. Sehingga cahaya yang dipancarkan pun akan terlihat begitu terang. Pancaran cahaya dari kunang-kunang ada yang berwarna jingga, kuning, dan juga hijau tergantung pada spesiesnya. Cahaya pada kunang-kunang ini dihasilkan dari sinar dingin pada tubuhnya yang tidak mengandung sinar ultraviolet dan juga inframerah. Panjang gelombang cahaya pada kunang-kunang berada di angka 510-670 nanometer. Setiap spesies juga memiliki panjang intensitas cahaya yang berbeda.

Bagi orang-orang di desa, dulu serangga ini begitu mudah ditemukan dan sering masuk kedalam rumah. Namun saat ini sudah sulit ditemukan bahkan di area terbuka seperti persawahan, tepi sungai dan juga pinggiran hutan. Mungkin ini terjadi karena rusaknya habitat dan juga penggunaan pestisida sintetis di dunia pertanian.

Fungsi Pancaran Cahaya Pada Kunang-Kunang

Setiap kunang-kunang mengeluarkan variasi gelombang atau intensitas kedipan cahaya yang berbeda. Ada beberapa tujuan serangga ini memancarkan cahaya diantaranya: komunikasi antar sesama sebagai sinyal bahaya dan juga untuk menarik pasangannya baik si betina atau pejantan. Saat peristiwa perkawinan, cahaya pada kunang-kunang juga akan dimatikan. Fungsi lain dari cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang adalah sebagai peringatan pada pemangsa agar tidak memakannya. Sebab saat memancarkan sinar, bagian yang bersinar dari hewan ini berasa pahit.



Perkembang-biakan Dan Metamorfosis Pada Kunang-kunang

Dengan komunikasi cahaya antara si jantan dan betina ini serangga ini mereka bertemu dan kemudian melakukan perkawinan. Terjadinya perkawinan ini kemudian menggabungkan antara sel telur dan sperma dari kunang-kunang agar terbuahi. Dan setelah kawin, si pejantan akan menjadi makanan dari si betina untuk menjadi sumber protein tambahan. Ketika telah terbuahi serta menjadi telur, maka dikeluarkanlah telur berukuran kecil yang berjumlah hingga ratusan butir dan ditempelkan pada tempat-tempat yang dirasa aman dari gangguan serangga lain maupun pemangsa, seperti pada daun, ranting, batang, batu, tebing, lumut, atau tanah.

Sebagai jenis serangga, kunang-kunang juga mengalami metamorfosis. Setelah menetas, ia akan berbentuk larva. Ia bisa berada pada bentuk ini hingga usia 2 tahun. Seperti kunang-kunang dewaasa, larva dari hewan kecil ini juga memancarkan cahaya saat malam hari yang juga bisa menjadi peringatan pada pemangsa agar tidak memakannya. Sama seperti kunang-kunang dewasa, si larva hidup dengan memangsa cacing, siput, dan juga serangga lain yang berukuran lebih kecil. Fase larva kunang-kunang menjadi yang terlama dalam kehidupan hewan ini.

Kemudian ia akan menggali lubang ditanah dan memasukkan dirinya pada lubang tersebut untuk berpuasa agar dapat menjadi kepompong. Waktu ia menjadi kempompong ± 10 hari sebelum akhirnya berubah menjadi kunang-kunang dewasa. Pada awal kunang-kunang keluar dari kepompong, tubuhnya berwarna pucat dan kulitnya masih lunak. Karenanya, ia akan menunggu hingga kulitnya mengeras dan pelindung sayapnya (elitera) tumbuh menjadi keras. Ketika dewasa, masa hidup dari kunang-kunang bisa sampai 3 minggu.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kunang-kunang, Serangga Nocturnal Yang Tubuhnya Dapat Memancarkan Cahaya”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Wikipedia. “Kunang-kunang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kunang-kunang (diakses 03 Desember 2021).