Kopra atau daging buah kelapa kering telah dikenal sejak lama oleh masyarakat di Indonesia. Kopra nantinya bisa diolah oleh industri menjadi bahan baku dari minyak nabati dan berbagai turunannya. Jadi sebelum adanya minyak nabati dari kelapa sawit yang begitu mendominasi, masyarakat Indonesia dan juga dunia telah mengenal minyak nabati dari daging buah kelapa.
Info Tentang Kopra, Bahan Baku Industri Minyak Nabati Kelapa Dan Turunannya
Kopra adalah sebutan untuk daging buah kelapa tua yang telah dikeringkan melalui beberapa cara pengeringan. Ada yang proses penjemuran di bawah sinar matahari, pengasapan atau digarang dengan api, serta pengeringan indirect (secara tidak langsung) contohnya di dalam oven dan ada juga pengeringan melalui kombinasi antara dua cara atau lebih. Pengeringan dari daging buah kelapa ini bertujuan untuk menurunkan kadar air di dagingnya hingga tersisa 6-7% saja. Tentu dengan kadar air yang rendah ini, maka kopra dapat terhindar dari kebusukan yang diakibatkan oleh serangan bakteri serta cendawan (jamur).
Buah kelapa yang diambil dagingnya untuk dijadikan sebagai kopra adalah yang berusia sekitar 300 hari atau sepuluh bulan. Dimana pada usia ini kelapa telah tua dan kering. Kelapa yang tua juga akan mempunyai kandungan minyak yang tinggi dan berkualitas. Kualitas kopra terbagi menjadi 4 kelas, yaitu A (paling tinggi), B (tinggi), C (biasa atau sedang) dan D rendah. Proses pengolahan kopra ini dimulai dengan memetik buah dari pohon, lalu membelah buah menjadi dua dan dilanjutkan dengan mencongkel daging buahnya. Langkah selanjutnya adalah mengeringkan daging buah kelapa hingga kering. Pengeringan daging buah kelapa hingga menjadi kopra dapat dilakukan lewat proses penjemuran di bawah sinar matahari, pengasapan atau digarang dengan api, serta pengeringan indirect (secara tidak langsung) contohnya di dalam oven. Terkadang untuk mempercepat proses pengeringan kopra juga dilakukan dengan kombinasi beberapa pengeringan.
Kopra mempunyai dan mempunyai kandungan gizi yang melimpah seperti protein, kalsium, lemak, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, seng, karbohidrat, Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6), serta Vitamin C. Tentu ketika telah diolah menjadi minyak dan berbagai turunannya, kandungan gizi ini juga ikut serta dalam minyak nabatinya. Berbagai produk olahan dihasilkan dari daging kelapa kering yang telah diubah menjadi minyak, diantaranya: minyak goreng atau minyak sayur, minyak untuk kebutuhan pijat atau aroma terapi, kosmetik, dan masih banyak lagi yang lainnya. Minyak kelapa dikenal sebagai minyak nabati dengan aroma yang harum. Harga dari minyak kelapa juga lebih tinggi dibandingkan minyak nabati dari sawit.
Pengolahan kopra menjadi minyak dulu banyak dilakukan oleh industri rumahan secara tradisional dengan memarut si kopra lalu diperas dengan air hingga menghasilkan santan dan nantinya direbus hingga airnya hilang dan berubah menjadi minyak. Namun saat ini telah jarang yang membuat minyak kelapa secara tradisional ini. Saat ini pengolahan kopra menjadi minyak nabati telah dilakukan oleh perusahaan besar dan tentunya dalam skala besar pula. Untuk cara pengolahan perusahaan besar tentu lebih maju dan menggunakan alat-alat modern. Mengekstrak minyak kelapa dari kopra juga dapat dilakukan secara mekanis menggunakan pelarut, seperti heksana. Sisa dari kegiatan mengekstrak kopra atau ampas (copra meal) dari daging kelapa kering ini juga masih mempunyai nilai guna, yaitu sebagai pakan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dll).
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kopra, Daging Kelapa Kering Yang Menjadi Bahan Baku Minyak Nabati”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
DPMPTSP Kabupaten Trenggalek. “Pengolahan Kopra”. https://dpmptsp.trenggalekkab.go.id/simponi/potensi/detail/0/0/10190 (diakses 06 Mei 2022).
Wikipedia. “Kopra”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kopra