KERBAU TORAYA, RUMPUN KERBAU ASLI INDONESIA YANG PERSEBARAN ASLINYA BERADA DI WILAYAH SULAWESI SELATAN

Kerbau Toraya

Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu wilayah di Indonesia beberapa daerahnya mempunyai budaya serta tradisinya yang erkaitan erat dengan kerbau. Kerbau pun menjadi salah satu hewan ternak yang banyak di budidayakan di Wilayah ini. Kerbau toraya yang merupakan rumpun kerbau lokal asli Indonesia yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan pun masih banyak dipelihara dan diternakkan oleh penduduk setempat hingga kini.

Info Tentang Rumpun Kerbau Toraya Dari Provinsi Sulawesi Selatan

Kerbau Toraya, Rumpun Kerbau Toraya Dari Sulawesi Selatan
Sumber Gambar : https://sulselprov.go.id/welcome/post/tedong-harga-milyaran-warnai-hut-tana-toraja-ke-60

Kerbau Toraya merupakan rumpun kerbau lokal asli Indonesia yang memiliki wilayah persebaran asli di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan konsentrasi persebaran di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Nenek moyang dari kerbau Toraya adalah kerbau lumpur lokal yang di domestikasi serta dikembang-biakkan oleh masyarakat setempat secara turun-temurun.

Sebagai rumpun ternak lokal yang telah dipelihara secara turun temurun, ia memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dengan lingkungan. Ketahanan hewan ruminansia besar ini terhadap penyakit juga tergolong cukup baik. Karena ia merupakan salah satu rumpun ternak lokal, sudah seharusnya untuk dijaga dan dilestarikan supaya tidak punah. Kerbau Toraya telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal oleh Menteri Pertanian Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2012 dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2845/Kpts/LB.430/8/2012.

Kerbau Toraya memiliki kulit serta bulu tubuh (termasuk dengan kepala) yang bervariasi, ada yang berwarna hitam, abu-abu, putih, atau kombinasi dari beberapa warna tersebut. Selain motif satu warna yang seragam atau polos, terdapat beberapa motif dari warna kerbau ini diantaranya: bercak besar, bercak kecil, bintik-bintik hitam polos (tedong pudu), putih polos (tedong bulan), belang hitam putih seluruh tubuh (tedong bunga saleko), dan badang hitam (tedong ulu). Kepala kerbau ini tergolong besar dengan muka yang datar. Telinganya mengarah kesamping. Tanduk kerbau ini melengkung kesamping kemudian ke belakang. Baik kerbau jantan dan betina mempunyai tanduk.




Bobot kerbau Toraya jantan saat dewasa bisa mencapai ± 685 kg, dan betina hingga ± 547 kg. Untuk tinggi pundak dari kerbau jantan saat dewasa hingga ± 129 cm dan betina ± 127 cm. Panjang badannya, sampai 148 cm (jantan) dan hingga 123 cm (betina). Lingkar dada dari si kerbau jantan sampai ± 205 cm, dan untuk si kerbau betina hingga ± 195 cm. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ukuran tubuh kerbau Toraya jantan lebih besar dari pada betinanya. Untuk segi berat badan, kerbau jantan juga memiliki bobot lebih berat daripada si kerbau Toraya betina.

Kerbau mencapai pubertas saat berusia sekitar 32 bulan. Siklus birahi terjadi tiap 21-23 hari. Masa kehamilan kerbau Toraja betina berlangsung ±10 bulan, kesuburan induknya sekitar 78,9% dan presentasi angka kelahirannya 77,8%.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kerbau Toraya, Rumpun Kerbau Asli Indonesia Yang Persebaran Aslinya Berada Di Wilayah Sulawesi Selatan. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Kerbau Toraya”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/kerbau-toraya (diakses 08 April 2022).

“Penetapan Kerbau Toraya Sebagai Rumpun Ternak Lokal”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Kerbau%20Toraya.pdf