Siapa yang tidak mengenal kapur barus. Benda yang satu ini tidaklah asing bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Kapur barus adalah kristal beraroma harum yang biasanya digunakan untuk mengusir serangga sekaligus pewangi dalam lemari. Namun sesungguhnya, kapur barus memiliki begitu banyak manfaat. Ia juga dapat dijadikan sebagai obat, hingga campuran untuk bumbu masak. Kapur barus berbahan dasar kayu serta daun tanaman pohon kamper.
Info Tentang Kapur Barus, Kristal Beraroma Wangi Berbahan Dasar Kayu Serta Daun Kamper
Kapur barus atau kamper adalah sebutan untuk kristal padat, lilin atau resin berwarna putih yang didapatkan dari hasil penyulingan atau distilisasi kayu serta daun pohon kamper. Kapur barus dikenal memiliki aroma wangi yang begitu khas. Benda padat ini memiliki banyak kegunaan, seperti untuk pewangi (parfum), obat-obatan, insektisida pengusir atau pembunuh serangga, upacara keagamaan (dupa), hingga bumbu masak di India.
Sejarah pembuatan kapur barus telah dimulai sejak ribuan tahun lalu, sekitar abad ke 2 Masehi di Indonesia, tepatnya di daerah Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dahulu, kapur barus menjadi salah satu rempah penting yang dibuat oleh orang-orang Indonesia serta menjadi komoditas perdagangan penting dan dikenal dunia. Ia yang diperjual-belikan hingga ke Negara-negara lain, diantaranya Ke Yunani, Eropa dan Wilayah Timur Tengah. Orang-orang Yunani menyebut kristal padat ini sebagai “barosai”.
Morfologi Dari Pohon Kamper, Tanaman Yang Dimanfatkan Kayu Serta Daunnya Sebagai Bahan Dasar Utama Pembuatan Kapur Barus
Pohon kamper adalah sebutan bagi tanaman yang daun serta kayunya disuling hingga menghasilkan minyak atsiri dan kemudian memadat menjadi kristal kapur barus. Tanaman kamper memiliki ukuran yang besar dan tinggi. Tinggi dari tanaman ini dapat mencapai 75 meter dengan lingkar batang atau diameter hingga 70 cm. Dryobalanops aromatica merupakan nama ilmiah untuk tanaman kamper. Tanaman ini berasal dari suku Dipterocarpaceae. Selain disebut sebagai pohon kamper atau camphor, ada juga yang menyebutnya kamper Melayu, kamper Kalimantan, dan kamper Sumatera. Tanaman kamper merupakan spesies tanaman asli Indonesia. Ia terdapat di Kalimantan, Sumatera, Malaysia, hingga Filipina.
Flora memiliki batang bundar, berbanir pada bagian bawah, dan tegak dengan banyak percabangan pada bagian atas. Kulit kayunya berwarna keabu-abuan atau cokelat, beralur dan pecah-pecah. Kayu dari tanaman kamper juga dikenal kuat, sehingga dapat dijadikan sebagai material bangunan hingga furniture. Untuk pemanfaatan kayu kamper sebagai bahan dasar kapur barus adalah dengan membelahnya menjadi ukuran yang lebih kecil untuk dapat dimasukkan dalam bejana penyulingan.
Daun kamper juga memiliki aroma harum seperti kapur barus ketika diremas. Ia juga dapat di distilisasi untuk mendapatkan minyak atsiri yang kemudian dipadatkan menjadi kapur barus. Pohon kamper memiliki sistem daun tunggal. Bentuk daunnya oval dengan ujung yang lancip. Permukaan daunnya licin dan mengkilap. Warna daun bagian atas hijau sedangkan bagian bawah hijau muda. Untuk bagian tulang daun yang terdapat pada bagian tengah terlihat jelas.
Tumbuhan ini juga termasuk tumbuhan berbunga. Ia memiliki bunga berwarna putih yang dilapisi lilin. Tangkai bunga pendek dan ukuran bunga juga kecil, sekitar 5 mm. Dan bunga memiliki kelamin ganda atau biasa disebut biseksual. Untuk buah kamper memiliki warna hijau saat muda dan mengkilap.
Sebutan untuk tanaman kamper juga terdapat pada jenis tanaman lain dengan nama ilmiah Cinnamomum camphora. Tanaman ini terdapat di wilayah Korea, China, Taiwan, Jepang, serta Negara-negara Asia Tenggara yang menyatu dengan Benua Asia (Indocina). Cinnamomum camphora juga memiliki kayu serta daun yang mengandung resin beraroma seperti kapur barus.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kapur Barus, Kristal Beraroma Harum Berbahan Dasar Kayu Serta Daun Pohon Kamper“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Mongabay, Situs Berita Lingkungan. “Kapur Barus, Pohon Kamper, Dan Kejayaan Nusantara”. https://www.mongabay.co.id/2021/08/26/kapur-barus-pohon-kamper-dan-kejayaan-nusantara/ (diakses 10 Februari 2022).
RRI Medan. “Kapur Barus, Primadona Yang Hampir Punah”. https://rri.co.id/medan/1729-umum/1329722/kapur-barus-primadona-yang-hampir-punah
Wikipedia. “Cinnamomum camphora”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cinnamomum_camphora
“Dryobalanops aromatica”. https://en.wikipedia.org/wiki/Dryobalanops_aromatica
“Kapur Barus”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kapur_barus