KAMBING SENDURO, GALUR LOKAL HASIL PEMULIAAN GENETIK

Galur Kambing Senduro

Mengenal Galur Kambing Senduro

Galur Kambing Senduro
Sumber Gambar : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGKe49p

Kambing Senduro merupakan galur kambing lokal yang berasal dari Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebaran aslinya berada di Beberapa Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Bondowoso, Lumajang, serta Malang. Kambing ini adalah hasil pemuliaan, ia mewarisi tiga genetik kambing, yaitu kambing Etawah, Jawarandu serta Kacang. Kambing Senduro juga memiliki kesegaraman secara fisik, salah satunya adalah bulu yang berwarna putih. Pembentukan kambing Senduro terjadi karena adanya isolasi agroklimat dan agroekosistem setempat. Kambing Senduro memiliki fisik yang berbeda dengan kambing peranakan Etawah biasa.

Sebagai kambing yang telah dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia, Kambing Senduro telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Hal ini bisa menjadi salah satu keunggulan dari kambing ini yang telah ditetapkan sebagai galur kambing lokal berdasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesisa Nomor 1055/Kpts/SR.120/10/2014. Kambing Senduro yang memiliki ukuran fisik yang besar ini menjadi salah satu galur kambing lokal unggul yang dimiliki Indonesia. Tujuan pemeliharaan dari kambing ini juga tidak hanya terdapat pada pemanfaatan dagingnya, namun juga pada produksi susunya. Jadi, ia bisa disebut sebagai ternak kambing dual purpose.

Produksi susu dari kambing Senduro betina bisa sampai 2 liter perh hari. Kambing Senduro betina memiliki sifat keindukan yang baik. Ia mampu menghasilkan anak hingga 2 ekor tiap kali beranak. Kambing ini mencapai dewasa pada umur mulai dari 242 hari. Umur beranak pertama termuda kira-kira pada usia 394 hari. Lama masa kehamilan sekitar 5-5,3 bulan. Jarak beranak sekitar 220-237 hari. Lama birahi 18-24 jam. Betina setelah beranak akan mengalami birahi setelah 63-72 hari.



Karakteristik Fisik Dari Kambing Senduro

Kambing Senduro memiliki keseragaman fisik berupa bulu yang berwarna putih diseluruh tubuhnya. Pada bagian kepala memiliki profil muka cembung, telinga panjang yang menggantung dan terpilin, si jantan yang berjenggot dan si betinanya tidak berjenggot, ada yang bertanduk dan ada yang tidak memiliki tanduk. Pada bagian pinggul dan leher mempunyai bulu yang panjang, lalu untuk si kambing Senduro jantan juga memiliki bulu lebih panjang dan mengurai pada dua bagian tersebut. Ia memiliki punggung agak melengkung dengan titik terendah dibagian tengah yang membentuk sudut, setelah cekungan dan semakin kebelakang, maka kembali tinggi lagi punggungnya. Galur ini memiliki ekor pendek. Ambing dari kambing betina besar dan menggantung seperti kendi.

Kambing Senduro termasuk dalam galur kambing bertubuh besar dan tinggi. Tinggi pundak dari kambing jantan hingga ± 78 cm, dan si betina hingga ± 74 cm. Panjang badannya ± 78 cm untuk si jantan, dan ± 73 cm untuk si kambing betina. Lingkar dada kambing Senduro jantan bisa sampai 84,5 cm, dan betina hingga 85 cm. Berat badannnya dapat mencapai lebih dari 70 kg (jantan) dan lebih dari 56 kg (betina).

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kambing Senduro, Galur Lokal Hasil Pemuliaan Genetik. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. “Kambing Senduro Ternak Unggulan Kabupaten Lumajang”. http://disnak.jatimprov.go.id/web/beritautama/read/1255/kambing-senduro-ternak-unggulan-kabupaten-lumajang (diakses 04 April 2022).

Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Galur Kambing Senduro”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/galur-kambing-senduro

“Penetapan Galur Kambing Senduro Sebagai Rumpun Ternak Lokal”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/KEPMENTAN%20No.%201055%3AKpts%3ASR.120%3A10%3A2014%20-%20Galur%20Kambing%20Senduro.pdf

Wikipedia. “Kambing Senduro”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kambing_senduro