KAKATUA RAJA, SALAH SATU SPESIES BURUNG KAKATUA YANG DILINDUNGI

Kakatua menjadi salah satu kelompok burung paruh bengkok yang cukup dikenal secara luas oleh masyarakat. Burung-burung kakatua dikenal sebagai satwa yang pintar, karena bisa menirukan banyak suara hewan lain, bahkan juga suara manusia. Penampilan fisik dari burung-burung kakatua juga tergolong menarik. Namun karena dua hal diatas, burung kakatua banyak diburu oleh manusia untuk diperdagangkan dan kemudian dipelihara sebagai burung hias. Untuk menjaga kelestarian dari kakatua, pemerintah pun menerbitkan undang-undang tentang berbagai larangan untuk memburu, memperjual-belikan serta memeliharanya. Ada banyak jenis burung kakatua yang berstatus langka serta di lindungi, salah satunya adalah kakatua raja. Mari mengenal lebih jauh tentang burung kakatua raja dengan membaca artikel dibawah.

Ragam Info Tentang Kakatua Raja

Burung Kakatua Raja
Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua-raja_Hitam

Kakatua raja (Probosciger aterrimus) merupakan spesies burung bertubuh besar anggota tunggal dari genus Probosciger, subfamili Microglossinae, famili Cacatuidae. Burung berparuh bengkok ini mempunyai sebaran asli di Pulau Papua, Aru, Misool (Kepulauan Raja Ampat), dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Selain di Pulau papua dan sekitarnya, burung kakatua raja juga mempunyai sebaran asli di Australia. Burung kakatua raja masih bisa ditemukan di habitatnya. Oleh IUCN, hewan ini juga masih dikategorikan sebagai hewan beresiko rendah terhadap kepunahan. Kakatua juga telah didaftarkan dalam CITES Appendix I. Meski resiko ancaman punahnya rendah, tapi karena perburuan, perdagangan serta pemeliharaan secara ilegal, populasi dari burung kakatua raja di alam pun mengalami penurunan yang drastis. Untuk menjaga kelestariannya, burung kakatua raja pun dimasukkan dalam kelompok satwa yang dilindungi oleh Pemerintah berdasarkan pada PP Nomor 7 Tahun 1999.




Habitat dari kakatua raja adalah hutan dataran rendah hingga dataran tinggi. Mereka tidur dan membangun sarang diatas pohon. Untuk bersarang, mereka juga biasa membangunnya di lubang pohon atau dahan pohon besar. Jumlah telur yang dihasilkan dari si burung betina hanya 1-2 butir saja. Masa inkubasi dari telur kakatua raja berlangsung sekitar 30-35 hari. Anak akan meninggalkan sarangnya ketika berumur 3 minggu. Kakatua raja adalah herbivora, ia memakan biji-bijian, buah, polong-polongan, serta tunas tanaman.

Kakatua raja mempunyai morfologi fisik yang begitu khas dan mudah dikenali. Baik pejantan atau betina mempunyai kesamaan secara penampilan warna fisik. Tapi, seringkali si jantan ukuran tubuhnya lebih besar daripada si betina. Berat burung betina antara 0,5-0,95 kg, dan untuk si jantan antara 0,54-1,1 kg. Panjang tubuh dari burung kakatua ini bisa mencapai 60 cm (dari paruh hingga ekor). Bulu pada tubuhnya berwarna hitam pekat. Pada bagian pipinya, kulit berwarna merah muda atau merah. Diatas kepalanya, ia mempunyai bulu jambul panjang berwarna hijam yang bisa ditegakkan. Paruh serta kaki dari burung ini juga berwarna hitam.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kakatua Raja, Salah Satu Spesies Burung Kakatua Yang Dilindungi”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Biodiversity Warriors. “Kakatua Raja”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/kakatua-raja-3/ (diakses 02 Agustus 2022).

Taman Margasatwa Ragunan “Kakatua Raja”. https://ragunanzoo.jakarta.go.id/satwa-ragunan/aves-id/kakatua-raja/

Wikipedia. “Kakatua”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua

“Kakatua Raja”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua_raja

“Kakatua Raja Hitam”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua-raja_Hitam